Ekonomi RI Tumbuh 5,06 Persen, IHSG ke Level Tertinggi di 6.047

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis 8,03 poin atau 0,13 persen ke posisi 6.047 pada sesi pertama perdagangan.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Nov 2017, 12:31 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2017, 12:31 WIB
20160801-IHSG-Melesat-Jakarta-AY
Pekerja melintas di layar sekuritas di Jakarta, Senin (1/8). IHSG mengakhiri perdagangan hari ini ditutup di teritori positif. Seharian, IHSG bergerak di zona hijau dan ditutup melesat hingga nyaris 3%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali catatkan level tertinggi pada sesi pertama perdagangan saham awal pekan ini. Penguatan IHSG itu di tengah rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,06 persen pada kuartal III 2017.

Mengutip data RTI, sesi pertama, Senin (6/11/2017), IHSG naik tipis 8,03 poin atau 0,13 persen ke posisi 6.047,57. Indeks saham LQ45 menguat 0,19 persen ke posisi 1.007,41. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Ada sebanyak 159 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. 141 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 117 saham lainnya diam di tempat.

Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.055,90 dan terendah 6.025,07. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 155.275 kali dengan volume perdagangan 5,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 3,2 triliun. Investor asing mencatatkan aksi beli Rp 84,61 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.516.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan. Sektor saham tambang melemah 0,70 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan melemah 0,66 persen dan sektor saham barang konsumsi tergelincir 0,59 persen. Indeks saham industri dasar naik 1 persen, dan catatkan penguatan terbesar.

Saham-saham yang menguat antara lain saham RBMS naik 18,57 persen ke posisi Rp 166 per saham, saham BVIC menguat 18,25 persen ke posisi Rp 298 per saham, saham CMPP mendaki 15,17 persen ke posisi Rp 835 per saham.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham RIMO melemah 24,85 persen ke posisi Rp 254, saham KONI tergelincir 9,84 persen ke posisi Rp 330 per saham, dan saham MTWI susut 9,63 persen ke posisi Rp 244 per saham.

Sebagian besar bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,59 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,59 persen, indeks saham Singapura tergelincir 0,13 persen dan indeks saham Taiwan susut 0,09 persen.

Sedangkan indeks saham yang menguat yaitu indeks saham Jepang Nikkei naik 0,01 persen dan indeks saham Shanghani mendaki 0,04 persen.

Penguatan IHSG terjadi di tengah rilis data pertumbuhan ekonomi hingga kuartal III 2017. Ekonomi RI tumbuh 5,06 persen hingga kuartal III 2017 dari periode sama tahun sebelumnya 5,02 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,06 persen pada kuartal III 2017 dibandingkan periode kuartal III 2016 sekitar 5,02 persen.

"Pertumbuhan ekonomi 5,06 persen ini menggembirakan karena ini lebih tinggi dibandingkan kuartal I dan II yang sebesar 5,01 persen," ujar Kepala BPS Suhariyanto, pada Senin (6/11/2017).

Adapun secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi di kuartal I-III dibandingkan periode sama 2016 sebesar 5,03 persen.

Pertumbuhan ekonomi hingga kuartal III 2017 itu juga lebih tinggi dari periode kuartal I dan II 2017 sebesar 5,01 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

IHSG Melemah Saat Pembukaan

Sebelumnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada awal sesi perdagangan saham Senin ini. Pelemahan IHSG ini berlawanan dengan bursa Asia.

Pada pembukaan perdagangan saham, Senin 6 November 2017, IHSG turun 7 poin atau 0,12 persen ke posisi 6.031,77. Indeks saham LQ45 melemah 0,17 persen ke posisi 1.003,79.

Ada 79 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Adapun, 42 saham melemah dan 91 saham lainnya diam di tempat. Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.037,59 dan terendah 6.025,07.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 11.922 kali dengan volume perdagangan saham 413 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 325,3 miliar. Investor asing melakukan aksi beli Rp 15 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.520.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah, pelemahan dipimpin sektor saham pertambangan 0,56 persen kemuydian sektor saham perdagangan 0,52 persen dan sektor saham aneka industri 0,33 persen.

Sedangkan saham yang menguat dipimpin oleh saham infrastruktur dengan penguatan 0,61 persen.

Saham-saham yang menguat dan tercatat sebagai top gainers antara lain saham TFCO naik 11,11 persen ke posisi Rp 685 per saham, saham TFCO mendaki 11,11 persen ke posisi Rp 1.000 per saham, dan saham KIOS menanjak 10 persen ke posisi Rp 2.200 per saham.

Adapun saham-saham yang tertekan antara lain saham RIMO melemah 24,85 persen ke posisi Rp 254 per saham, saham KBLV tergelincir 15,83 persen ke posisi Rp 505 per saham, dan saham PALM susut 5,92 persen ke posisi Rp 318 per saham.

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham awal pekan ini. Rilis data ekonomi akan pengaruhi laju IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, pola pergerakan IHSG masih terlihat kuat untuk kembali menguat. Apalagi level support IHSG dapat terjaga cukup kuat. William menambahkan, fundamental ekonomi Indonesia juga akan menjadi sentimen pergerakan IHSG di awal pekan ini.

"IHSG akan bergerak di kisaran 5.939-6.088 pada Senin pekan ini," ujar William dalam ulasannya, Senin (6/11/2017).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya