IHSG Berpeluang Lanjutkan Penguatan, Simak Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.939-6.088 pada Senin pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Nov 2017, 07:15 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2017, 07:15 WIB
20151127-Penutupan-IHSG-Jakarta-AY
Pekerja saat melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (27/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 36,50 poin atau 0,8 persen ke 4.560,56. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham awal pekan ini. Rilis data ekonomi akan pengaruhi laju IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, pola pergerakan IHSG masih terlihat kuat untuk kembali menguat. Apalagi level support IHSG dapat terjaga cukup kuat. William menambahkan, fundamental ekonomi Indonesia juga akan menjadi sentimen pergerakan IHSG di awal pekan ini.

"IHSG akan bergerak di kisaran 5.939-6.088 pada Senin pekan ini," ujar William dalam ulasannya, Senin (6/11/2017).

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi menuturkan, rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia akan menjadi perhatian pelaku pasar. Diperkirakan, produk domestik bruto (PDB) cukup optimistis bakal naik menjadi 5,1 persen pada kuartal III 2017 dari periode sama tahun sebelumnya 5,01 persen.

Selain itu, data penjualan ritel diperkirakan naik sehingga mendorong indeks keyakinan konsumen menjadi 2,5 persen. Lanjar menuturkan, IHSG akan kembali mencoba mencetak rekor tertingginya didorong optimismenya perkiraan pertumbuhan ekonomi. Namun secara teknikal ada potensi tekanan dari aksi ambil untung dalam jangka pendek.

Dari eksternal, menurut Lanjar, investor Asia juga akan terfokus pada data komposisi ekspor impor dan neraca perdagangan di China. Di Eropa akan terfokus pada kinerja sektor jasa dan penjualan ritel.

"IHSG secara teknikal memberi indikasi aksi ambil untung jangka pendek dengan pergerakan 6.017-6.060," kata Lanjar.

Untuk pilihan saham, Lanjar memilih saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA).

William memilih saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

Sektor Saham Topang Penguatan IHSG pada Pekan Lalu

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali catatkan penguatan selama sepekan. Saham bank dan industri dasar menopang penguatan IHSG.

Mengutip laporan PT Ashmore Assets Management Indonesia, Sabtu 4 November 2017, IHSG naik 1,07 persen dari 5.975 pada 27 Oktober 2017 menjadi 6.039 pada 3 November 2017. Penguatan IHSG didorong saham-saham masuk LQ45 naik 2,07 persen.

"Sektor saham bank dan industri dasar mendorong saham-saham indeks LQ45," tulis Ashmore.

Akan tetapi, investor asing masih catatkan aksi jual senilai US$ 320 juta. Di pasar obligasi atau surat utang ikuti penguatan IHSG. Obligasi naik 0,91 persen usai terjadi aksi jual dalam lima pekan. Surat utang pemerintah bertenor 10 tahun turun 20 basis poin menjadi 6,6 persen.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berada di posisi 13.498. Investor asing masih melakukan aksi jual US$ 690 juta di pasar obligasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya