IHSG Bakal Melemah Dibayangi Aksi Jual

Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, IHSG tengah dibayangi aksi jual investor.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 22 Nov 2017, 06:30 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2017, 06:30 WIB
IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Karyawan memerhatikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melemah pada perdagangan saham Rabu pekan ini. IHSG masih dalam tren pelemahan.

Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, IHSG tengah dibayangi aksi jual investor.

"Pergerakan IHSG cenderung melemah seiring masih adanya aksi jual sehingga tren penurunan kembali terjadi dan mengurangi potensi IHSG untuk begerak positif, " kata dia di Jakarta, Rabu (22/11/2017).

Reza berharap terdapat sentimen positif pada pekan ini. Sehingga, pelemahan dapat tertahan.

"Diharapkan sentimen yang ada dapat lebih positif sehingga tidak kembali terjadi pelemahan. Diharapkan jikapun terjadi koreksi maka tidak terlalu besar agar tidak mengurangi peluang rebound yang terjadi," jelas dia.

Reza memperkirakan IHSG bergerak pada support 6.001,62-5.971,38. Kemudian resistance pada level 6.069,16-6.106,46.

Kali ini, Reza merekomendasikan saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Penutupan kemarin

Pada penutupan perdagangan kemarin, IHSG melemah 21,42 poin atau 0,35 persen ke posisi 6.031,86. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,23 persen ke posisi 1.008,66. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.

Pada awal perdagangan saham Selasa pekan ini, IHSG sempat menguat di awal sesi perdagangan kemudian hingga berakhir di zona merah. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.076,22 dan terendah 6.008,68.

Total frekuensi perdagangan saham 301.349 kali dengan volume perdagangan 8,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,2 triliun. Investor asing mencatatkan aksi jual Rp 480,70 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.523.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham barang konsumsi naik 0,10 persen dan sektor saham infrastruktur menanja 0,41 persen. Sementara itu, sektor saham tambang turun 1,2 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri dan perdagangan merosot 0,84 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya