Cadangan Devisa Naik, IHSG Berpotensi Menghijau

IHSG berpeluang menghijau dalam rentang 5.821 sampai 6.088.

oleh Bawono Yadika diperbarui 09 Nov 2018, 06:20 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2018, 06:20 WIB
20161110-Hari-ini-IHSG-di-buka-menguat-di-level-5.444,04-AY2
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramal akan bergerak menguat pada perdagangan saham Jumat (9/11/2018) ini. Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dinilai membawa dampak baik bagi pergerakan indeks IHSG hari ini.

Selain penguatan mata uang garuda, Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, Maximilianus Nico Demus mengatakan, naikknya nominal cadangan devisa (cadev) RI yang menyentuh USD 115,2 miliar pada akhir Oktober 2018 memberikan angin segar bagi gerak IHSG.

"Sentimen menguatnya nilai rupiah dan publikasi Bank Indonesia (BI) terkait posisi cadangan devisa Indonesia bulan sebesar USD 115,2 miliar tentunya akan mendukung ketahanan dan stabilitas ekonomi dalam Negeri. Hal ini jelas akan menjadi sentiment positif bagi pasar," tuturnya.

Sementara itu, lanjut Nico, sentimen eksternal juga memberi dampak positif bagi IHSG untuk melaju hijau pada perdagangan hari ini. Hasil pemilu paruh waktu di Amerika, demikian dia, partai demokrat merebut parlemen sementara Partai Republik kuasai Senat.

"Keberhasilan partai demokrat menguasai parlemen tentunya tidak menyenangkan bagi partai republik yang merupakan partai pengusung Trump," jelasnya.

"Ini akan memberikan gairah kepada emerging market tidak terkecuali Indonesia untuk mulai kembali on the track, karena tentu pergerakan ekspansif Trumph akan mulai mengalami hambatan," ia menambahkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Saham Pilihan

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja berswafoto dengan latar belakan papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun pada hari ini, Nico memprediksi IHSG bertengger di zona hijau dalam support dan resistance di kisaran 5.904 hingga 5.961.

Saham cuan yang patut dibeli menurutnya antara lain seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan juga PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Disisi lain, secara teknikal Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya memperkirakan, IHSG berpeluang menghijau dalam rentang 5.821 sampai 6.088.

Ia menganjurkan saham-saham seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), serta PT Medco Energi International Tbk (MEDC).

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya