Proyek LRT Setop Sementara, Ini Tanggapan Adhi Karya

Menhub Budi Karya Sumadi akan menghentikan sementara dua pekerjaan proyek infrastruktur yaitu pembangunan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung dan proyek pembangunan LRT Jabodebek

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Nov 2018, 13:53 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2018, 13:53 WIB
Tol Cikampek Diberlakukan contraflow
Pengendara mobil melintas di jalur contraflow ruas Tol Jakarta-Cikampek kawasan Jatiwaringin, Bekasi, Rabu (20/6). Hal itu dilakukan guna mengantisipasi kemacetan mengingat padatnya volume kendaraan terutama pada musim arus balik (Merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi akan menghentikan sementara dua pekerjaan proyek infrastruktur yaitu pembangunan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung dan proyek LRT Jabodebek di ruas tol Jakarta-Cikampek KM 11 hingga 17. Langkah itu diambil untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di Tol Jakarta-Cikampek.

Lalu apa kata PT Adhi Karya Tbk terkait hal itu?

Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya Tbk, Ki Syahgolang menuturkan, pihaknya masih berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Pekerjaan Umum dan Konstruksi, serta PT Jasa Marga Tbk. Ia menuturkan, saat ini pekerjaan light rail transit (LRT) sudah berada di luar badan jalan tol. Ki Syahgolang mengatakan, hingga Oktober 2018, kemajuan proyek pembangunan LRT sudah mencapai 48 persen.

"Kami masih melakukan detail koordinasi dengan Kemenhub, Kementerian PUPR, dan PT Jasa Marga Tbk," ujar Ki Syahgolang lewat pesan singkat yang diterima Liputan6.com, Rabu (21/11/2018).

Saat ditanya mengenai dampak bila dihentikan sementara proyek LRT di titik KM 11 hingga 17 terhadap kinerja keuangan, Ki Syahgolang mengatakan belum berdampak terhadap PT Adhi Karya Tbk. "Sampai saat ini belum ada," ujar dia.

Seperti diketahui, PT Adhi Karya Tbk dan PT KAI merupakan penyelenggara pra sarana dan sarana LRT. Dalam pengerjaan proyek itu, kedua perseroan menerima penyertaan modal negara (PMN). PT KAI menerima PMN sekitar Rp 7,6 triliun, sedangkan PT Adhi Karya Tbk menerima Rp 1,4 triliun.

 

Proyek LRT dan Kereta Cepat Dihentikan Sementara

Tol Cikampek Macet Parah di Puncak Arus Mudik
Antrean kendaraan melintasi ruas Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Rabu (13/6). Pada H-2 Lebaran, kepadatan di ruas tol Jakarta-Cikampek disebabkan karena penyempitan jalur, lantaran ada proyek pembangunan LRT dan Tol Elevated. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi akan menghentikan sementara dua pekerjaan proyek infrastruktur yaitu pembangunan jalur kereta cepat Jakarta Bandung oleh KCIC dan proyek pembangunan LRT Jabodebek di ruas tol Jakarta -Cikampek (Japek) KM 11 sampai dengan 17. Langkah tersebut diambil untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di tol Japek.

Adanya beberapa pembangunan Proyek Strategis Nasional di lintas Tol Jakarta - Cikampek seperti pembangunan tol layang (elevated) Jakarta-Cikampek, Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, dan LRT Jabodebek, berdampak pada meningkatnya kemacetan lalu-lintas di jalan tol tersebut.

“Kami akan minta LRT dan KCIC (kereta cepat) tidak dulu berkonstruksi di daerah kilometer 11 sampai kilometer 17. Jadi sementara ini tidak ada kegiatan di sana. Selain itu, kami juga akan mengevaluasi kegiatan Waskita Karya interchange di kilometer 24,” kata Budi dalam keterangan tertulis, Rabu 21 November 2018.

Budi meminta penghentian pekerjaan proyek ini dilakukan dalam beberapa bulan ke depan atau jika dimungkinkan hingga jelang Lebaran tahun depan.

Terkait hal tersebut, BUdi mengimbau kepada pekerja proyek kereta cepat dan LRT untuk memindahkan pekerjaan di lokasi lain terlebih dahulu dan akan lebih mengutamakan pengerjaan tol Jakarta-Cikampek elevated yang saat ini progresnya telah mencapai 57,5 persen.

“Konstruksi kita akan hitung lagi kalau saya lihat paling tidak 3-4 bulan, untuk itu yang kita kasih prioritas proyek tol elevated, ” ungkapnya.

Budi meminta kepada PT Jasa Marga sebagai penanggungjawab pekerjaan proyek tol Jakarta-Cikampek elevated benar-benar menyusun rencana agar supaya pekerjaan ini tidak mengganggu lalu lintas.

Direktur Utama PT Jasa Marga Desi Arryani menyebut target penyelesaian pengerjaan proyek tol Jakarta-Cikampek elevated sangat ketat. Hal ini dikarenakan tol Trans Jawa tidak lama lagi akan segera dioperasikan.

“Tidak lama lagi trans jawa akan beroperasi tetapi ditahan di Jakarta-Cikampek karena Jakarta-Cikampek belum selesai. Oleh karena itu manfaatnya masih kurang optimal, sehingga dari Jakarta ke Surabaya itu masih tersendat hanya di Jakarta-Cikampek. Untuk itu kita ingin memaksimalkan supaya Trans Jawa ini bisa betul-betul bermanfaat optimal,” ujar Desi.

Lanjutnya Desi mengimbau kepada masyarakat yang hendak melalui ruas tol Jakarta-Cikampek agar melakukan perjalanan pada siang hari. Hal ini mengingat window time (waktu) pengerjaan proyek di ruas tol tersebut adalah pada pukul 22.00 - 06.00 WIB. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya