Sentimen Huawei Mereda, IHSG Dibuka Menguat ke 6.104,11

Transaksi perdagangan saham di BEI cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 19.956 kali dengan volume perdagangan 145,6 juta saham.

oleh Arthur Gideon diperbarui 12 Des 2018, 09:15 WIB
Diterbitkan 12 Des 2018, 09:15 WIB
IHSG
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan saham Rabu pekan ini. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.588.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (12/12/2018), IHSG naik 21,14 poin atau 0,35 persen ke posisi 6.097,73. Indeks saham LQ45 juga menguat 0,54 persen ke posisi 974,58.

Penguatan ini berlanjut pada pembukaan pukul 09.00 WIB. IHSG naik 29,03 poin atau 0,45 persen ke posisi 6.104,11. Indeks saham LQ45 menghijau 0,51 persen ke posisi 974,26. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali indeks saham Pefindo25 yang turun 0,15 persen.

Sebanyak 133 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. Selain itu 43 saham melemah dan menekan IHSG. di luar itu, 110 saham diam di tempat. Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.108,56 dan terendah 6.095,30.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 19.956 kali dengan volume perdagangan 145,6 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 217 miliar.

Investor asing jual saham Rp 34 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.588.

Seluruh sektor pembentuk IHSG menghijau. Sektor saham aneka industri mendaki 0,90 dan catatkan penguatan terbesar. Disusul kemudian oleh sektor infrastruktur yang naik 0,68 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham ZONE naik 39,66 persen ke posisi Rp 446 per saham, saham SOTS menanjak 24,57 persen ke posisi Rp 436 per saham, dan saham KONI melonjak 24,42 persen ke posisi Rp 535 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham MBTO susut 8,33 persen ke posisi Rp 110 per saham, saham PYFA tergelincir 4,74 persen ke posisi Rp 181 per saham, dan saham MASA merosot 4,03 persen ke posisi Rp 715 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Prediksi Analis

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak menguat pada perdagangan saham Rabu (12/12/18). IHSG akan bergerak pada level 5.955-6.226

Fund Manager PT Valbury Sekuritas, Suryo Narpati mengatakan, dari sentimen luar negeri, penangkapan Chief Financial Officer (CFO) Huawei Meng Whanzou oleh Kanada yang dilakukan atas permintaan Amerika Serikat (AS) kini ditanggapi serius oleh China. China dengan tegas meminta pihak Kanada untuk segera melepas dan melindungi hak-haknya.

"Jika tidak maka Kanada harus menerima tanggung jawab penuh untuk konsekuensi serius yang ditimbulkan. Ini karena penangkapan diduga mengakali aturan untuk berbisnis dengan Iran yang diembargo AS," ucap dia di Jakarta.  

Oleh sebab itu, ia menilai, sentimen berkenaan dengan penangkapan seorang eksekutif puncak di Huawei itu kini mulai sedikit mereda. Hal ini tercermin dengan bursa saham AS menguat terbatas pada perdagangan Senin 10 Desember 2018.

"Sentimen ini dapat membawa katalis positif bagi pasar Asia serta membuka peluang bagi IHSG untuk naik," ujarnya.

Menurut Suryo, IHSG akan melaju di zona positif dalam kisaran 6.086-6.129.

Sementara itu, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya menuturkan, saat ini IHSG masih berada dalam pola naik (uptrend) untuk jangka panjang. Menurut dia, IHSG berpotensi menguat di rentang 5.955-6.226.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya