Surplus Neraca Dagang, IHSG Diproyeksikan Cerah

IHSG diramal menutup perdagangan di zona positif di rentang support dan resistance 6.423-6.493

oleh Bawono Yadika diperbarui 18 Mar 2019, 06:20 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2019, 06:20 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bertengger di zona hijau mengawali perdaganganya hari ini. Performa IHSG diproyeksikan melaju positif seiring neraca perdagangan Indonesia menunjukkan angka surplus.

Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menjelaskan, IHSG bergerak menguat didorong optimisme investor setelah data neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar USD 0,33 miliar di Februari.

"Angka surplus ini dianggap positif oleh investor dikarenakan beberapa bulan terakhir mengalami defisit," ujarnya di Jakarta, Senin (18/3/2019).

Adapun pada hari ini, IHSG diramal menutup perdagangan di zona positif di rentang support dan resistance 6.423-6.493

Sementara itu, menguatnya mata uang rupiah terhadap dolar AS dinilai menjadi faktor penggerak IHSG akan ditutup menguat di bursa saham hari ini.

"Selain itu, potensi pasar Asia terbuka lebar untuk menguat hari ini. Kian kuat katalis positif bagi IHSG setidaknya dapat menjadi dukungan ke zona hijau," ujar menambahkan Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya.

Untuk hari ini, dia memprediksi IHSG bakal berlabuh di kisaran level 6336 - 6498.

Untuk saham laik dikoleksi, hari ini dirinya menganjurkan saham PT Astra International Tbk (ASII) PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

Sedangkan Dennies menyarankan saham PT Medco Energi International Tbk (MEDC), PT Elnusa Tbk (ELSA), serta PT Adaro Energy Tbk (ADRO).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Investor Asing Borong Saham, IHSG Ditutup Menguat ke 6.461,18

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu ditutup di zona hijau pada perdagangan Jumat lalu. Investor asing melakukan aksi beli pada perdagangan menjelang akhir pekan.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat (15/3/2019), IHSG menguat 47,91 poin atau 0,75 persen ke posisi 6.461,18. Indeks saham LQ45 naik 1,06 persen ke posisi 1.014,80. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali Pefindo25.

Sebanyak 227 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 176 saham melemah sehingga penguatan IHSG tertahan. Di luar itu, 123 saham diam di tempat.

Pada Jumat pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.489,19 dan terendah 6.419,64.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 404.828 kali dengan volume perdagangan saham 15 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11 triliun. 

Investor asing beli saham Rp 433 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.259.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham barang aneka industri turun 0,60 persen, sektor saham pertambangan merosot 0,23 persen dan sektor saham perkebunan turun 0,19 persen.

Sektor saham industri dasar naik 2,35 persen, dan mencatatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham keuangan mendaki 1,29 persen dan sektor saham manufaktur menguat 0,74 persen.

Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain saham BHIT naik 14,81 persen ke posisi Rp 93 per saham, saham RMBA melonjak 10 persen ke posisi Rp 418 per saham, dan saham BBYB meroket 9,92 persen ke posisi Rp 288 per saham.

Sedangkan saham-saham yang merosot antara lain saham GAMA turun 33,73 persen ke posisi Rp 55 per saham, saham STAR merosot 23,97 persen ke posisi Rp 92 per saham, dan saham DNAR tergelincir 15,58 persen ke posisi Rp 260 per saham.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya