Dow Jones Tertekan Dibayangi Kekhawatiran Gelombang Kedua Corona

Dow Jones ditutup 170,37 poin lebih rendah atau 0,7 persen ke level 6.119,61

oleh Septian Deny diperbarui 18 Jun 2020, 06:45 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2020, 06:45 WIB
saham-wall-street-131104d.jpg
Wall Street

Liputan6.com, Jakarta - Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 jatuh untuk pertama kalinya dalam empat sesi pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta). Ini karena saham-saham yang mendapat manfaat terbesar dari pembukaan kembali ekonomi harus berjuang sepanjang hari.

Dikutip dari CNBC, Kamis (18/6/2020), Dow Jones ditutup 170,37 poin lebih rendah atau 0,7 persen ke level 6.119,61. S&P 500 turun 0,4 persen menjadi 3.113,49.

Baik Dow dan S&P 500 bergerakan di antara keuntungan dan kerugian sepanjang sesi. Sementara Nasdaq Composite yang berkinerja tinggi mengungguli, naik 0,15 persen menjadi 9.910,53.

Maskapai penerbangan, operator kapal pesiar dan ritel (semua kelompok yang akan mendapat manfaat dari pembukaan kembali ekonomi) berada di bawah tekanan pada hari Rabu. United dan Delta masing-masing turun lebih dari 1,8 persen sementara American Airlines turun 0,3 persen.

Kemudian, Karnaval, Norwegian Cruise Line, dan Royal Caribbean semuanya turun lebih dari 6 persen. Nordstrom turun 5,5 persen dan Gap kehilangan 5,4 persen. Saham-saham tersebut pada awalnya terpukul setelah pandemi coronavirus dimulai. Namun, dalam beberapa minggu terakhir, mereka memimpin pasar yang lebih luas lebih tinggi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Munculnya Gelombang Kedua Corona

Warga Beijing Beri Penghormatan untuk Korban Meninggal Virus Corona
Bendera nasional China berkibar setengah tiang di Lapangan Tiananmen selama peringatan nasional tiga menit untuk memperingati orang yang meninggal dalam wabah coronavirus COVID-19, di Beijing (4/4/2020). (AFP/Leo Ramirez)

Kerugian pada perdagangan Rabu datang di tengah kekhawatiran atas virus corona. Beijing juga telah membatalkan beberapa penerbangan domestik untuk menghentikan penyebaran.

Pada hari Selasa, beberapa laporan mengatakan ibu kota China tersebut menutup semua sekolah di tengah kebangkitan kasus virus corona. Di AS, lebih dari 2,1 juta kasus telah dikonfirmasi, dengan negara-negara seperti Arizona dan Texas melaporkan lonjakan kasus.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya