Wall Street Menghijau Didorong Saham Apple dan Nvidia

Saham Apple melonjak 3 persen. Saham perusahaan teknologi ini menjadi pendorong di Wall Street dan memimpin reli.

oleh Tira Santia diperbarui 15 Sep 2020, 06:22 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2020, 06:05 WIB
Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Spesialis Michael Mara (kiri) dan Stephen Naughton berunding saat bekerja di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Rabu (11/3/2020) sore waktu setempat setelah WHO menyebut virus corona COVID-19 sebagai pandemi. (AP Photo/Richard Drew)

Liputan6.com, Jakarta - Wall Street atau bursa saham di Amerika Serikat (AS) perkasa pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Sektor teknologi masih menjadi pendorong utama kenaikan Wall Street. Optimisme terhadap vaksin Covid-19 menjadi pendorong reli di bursa saham AS.

Mengutip CNBC, Selasa (15/9/2020), Dow Jones Industrial Average naik 327,69 poin atau 1,2 persen menjadi 27.993,33. Indeks S&P 500 naik 1,3 persen atau 42,57 poin menjadi 3.383,54. Sedangkan Nasdaq Composite melonjak 1,9 persen atau 203,11 poin menjadi 11.056,65.

Saham Apple melonjak 3 persen. Saham perusahaan ini menjadi pendorong di Wall Street dan memimpin reli. Namun jika dihitung secara bulanan, saham Apple masih turun 10,6 persen sepanjang bulan ini.

Saham Tesla rebound 12,6 persen. perusahaan teknologi dan otomotif ini anjlok lebih dari 15 persen terhitung sejak September setelah gagal masuk ke indeks S&P 500.

Sentimen positif saham-saham teknologi terangkat setelah keluarnya berita Nvidia membeli perusahaan pembuat chip Arm Holdings dari SoftBank seharga USD 40 miliar. Nvidia akan membiayai kesepakatan itu melalui kombinasi uang tunai dan saham biasa.

Saham Nvidia melonjak 5,8 persen dan juga menjadi pendorong kenaikan di Wall Street. Setelah kenaikan saham Nvidia, saham pembuat chip lain juga terseret naik, termasuk AMD, Micron dan Skyworks.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Sentimen lain

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Director of Trading Floor Operations Fernando Munoz (kanan) saat bekerja dengan pialang Robert Oswald di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street jatuh ke zona bearish setelah indeks Dow Jones turun 20,3% dari level tertingginya bulan lalu. (AP Photo/Richard Drew)

Sentimen juga didorong oleh tanda-tanda kemajuan pembuatan vaksin virus COvid-19. AstraZeneca melanjutkan uji coba fase tiga untuk vaksin virus Corona di Inggris setelah penghentian karena masalah keamanan.

Namun, uji coba di AS tetap ditunda karena regulator Amerika Serikat menyelidiki efek samping yang ditandai dalam studi Inggris.

Sementara itu, CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan pada Minggu bahwa vaksin virus Corona dapat didistribusikan di AS sebelum akhir tahun.

"Langkah ini memberikan harapan baru untuk vaksin," kata Peter Cardillo, analis Spartan Capital Securities. "Itu memberi secercah harapan ke pelaku pasar saham," tambah dia.

Seluruh atau 11 sektor di indeks S&P 500 melambung lebih tinggi pada hari Senin. Real estat dan teknologi memimpin kenaikan dengan masing-masing melompat lebih dari 2 persen.

Secara keseluruhan, tujuh dari 11 sektor naik lebih dari 1 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya