Dow Jones: Pengertian hingga Sejarah Indeks Acuan di Wall Street

Dow Jones Industrial Average (DJIA), indeks saham tertua di AS, mencerminkan kinerja 30 perusahaan besar dan menjadi tolok ukur utama pasar saham Amerika.

oleh Agustina Melani Diperbarui 11 Apr 2025, 13:51 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2025, 13:51 WIB
Pasar Saham AS atau Wall Street.Unsplash/Aditya Vyas
Pasar Saham AS atau Wall Street.Unsplash/Aditya Vyas... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bergejolak sejak pekan lalu. Hal ini seiring ketidakpastian di pasar karena kebijakan perdagangan AS melalui penerapan tarif impor dan resiprokal atau timbal balik yang dirilis Presiden AS Donald Trump.

Sempat menguat pada Rabu, 9 April 2025 lantaran Donald Trump menunda sementara penerapan tarif resiprokal kepada sejumlah negara selama 90 hari kecuali China, wall street kembali tertekan pada Kamis, 10 April 2025.

 

Mengutip CNBC, indeks S&P 500 merosot 3,46% dan ditutup ke posisi 5.268,05. Indeks Nasdaq terpangkas 4,31 persen ke posisi 16.387,31. Indeks Dow Jones susut 2,5% atau 1.104,79 poin ke posisi 39.593,66.

Adapun tiga indeks tersebut merupakan tiga indeks acuan di wall street. Dari tiga indeks acuan itu, indeks Dow Jones, salah satu yang jadi perhatian pelaku pasar. Berikut sekilas mengenai Dow Jones yang dikutip dari investing.com dan breakingintowallstreet, Jumat (11/4/2025):

Dow Jones bukan hanya satu orang tetapi dua dari tiga orang yang mendirikan Dow Jones&Company pada 1882.Charles Dow adalah Dow dalam Dow Jones, Edward Jones adalah Jones, dan Charles Bergstresser merupakan pendiri ketiga perusahaan itu.

Mengutip Investing.com, pada 1889, mereka mendirikan the wall street journal yang tetap menjadi salah satu publikasi keuangan paling berpengaruhi di dunia.

Dow dikenal karena kemampuannya menjelaskan berita keuangan yang rumit kepada public. Ia percaya investor memerlukan tolok ukur sederhana untuk menunjukkan apakah pasar saham sedang naik dan turun. Dow memilih beberapa saham berbasis industri untuk indeks pertama, dan rata-rata yang dilaporkan pertama adalah 40,94.

Charles Dow juga percaya kemungkinan untuk memprediksi pergerakan pasar saham berdasarkan harga berbagai saham. Menurut teori Dow, tren naik pada saham industri harus dikonfirmasi oleh pergerakan naik yang serupa pada saham transportasi. Charles Dow menciptakan berbagai rata-rata pasar untuk lebih akurat menentukan arag pergerakan saham industri.

 

 

Apa Itu Dow Jones?

(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)
(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)... Selengkapnya

Dow Jones & Company adalah perusahaan yang didirikan oleh Charles Dow, Edward Jones, dan Charles Bergstresser pada 1882. Charles Dow dan Edward Jones menjalankan perusahaan itu sendiri pada tahun-tahun awal dan membangun reputasi untuk integritas. Ketika Dow meninggal pada 1902, Clarence Barron dan Jessie Waldron membeli perusahaan itu, dan kendali akhirnya diserahkan kepada keluarga Bancroft. Pada 2007, News Corp. membeli Dow Jones & Company dari Bancrofts.

Hingga tahun 2024, Dow Jones & Company terus menjadi sumber utama berita keuangan. Publikasinya meliputi MarketWatch, Barron's, dan The Wall Street Journal. Terlebih lagi, outlet berita keuangan ini mempertahankan independensi yang cukup besar dari News Corp.

Di sisi lain, Dow Jones & Company tidak lagi secara langsung mengendalikan Dow Jones Averages yang awalnya dibuatnya. Dow Jones Average dimiliki oleh S&P Dow Jones Indices LLC, sebuah perusahaan patungan antara S&P Global dan CME Group.

Apa itu Dow Jones Industrial Average?

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)... Selengkapnya

Dow Jones Industrial Average (DJIA) merupakan indeks pasar saham utama yang melacak 30 perusahaan unggulan di Amerika Serikat dengan pendapatan yang stabil secara konsisten; perusahaan-perusahaan ini terdaftar di Bursa Efek New York (NYSE) dan bursa Nasdaq.

DJIA awalnya dirancang untuk melacak kinerja output industri AS, tetapi sekarang mencakup perusahaan-perusahaan dari sebagian besar sektor industri, termasuk telekomunikasi, keuangan, energi, teknologi, konsumen/ritel, dan perawatan kesehatan. Indeks ini tidak mencakup saham utilitas dan transportasi, yang ditampilkan dalam indeks terpisah, seperti S&P 500.

Contoh saham Dow Jones Industrial Average meliputi Amazon, Apple, Johnson & Johnson, J.P. Morgan, Visa, dan Walmart.

DJIA diciptakan oleh Charles Dow pada 1896 untuk menjadi proksi bagi ekonomi AS yang lebih luas. Awalnya, DJIA mencakup 12 saham, mayoritas di bidang perkeretapian. Pada 1928, DJIA diperluas menjadi kelompok dengan 30 perusahaan.

Dow Jones Industrial Average adalah indeks yang ditimbang berdasarkan harga, bukan indeks yang ditimbangkan berdasarkan kapitalisasi pasar.

Ini berarti perusahaan dengan harga saham yang lebih tinggi memiliki pengaruh yang lebih besar pada indeks daripada perusahaan dengan harga saham yang lebih rendah, dan peningkatan atau penurunan yang besar pada harga saham satu perusahaan akan memberikan dampak yang besar.

Pelaku industri sangat memperhatikan DJIA karena menjadi indikator yang dapat diandalkan untuk pasar saham dan ekonomi yang lebih luas. Hal ini karena mencakup begitu banyak perusahaan unggulan.

Selain terbatasnya jumlah perusahaan dalam DJIA dan mekanisme pembobotan harganya, indeks ini juga dikritik karena hanya mencakup perusahaan-perusahaan yang berbasis di AS, yang berarti indeks ini tidak mewakili gambaran lengkap pasar global.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya