Bidik Kontrak Baru Rp 32 Triliun, Waskita Karya Incar Proyek Pemerintah

Sepanjang 2020, total nilai kontrak Waskita Karya mencapai Rp66,65 triliun. Kontribusi terbesar datang dari proyek infrastruktur konektivitas karena mencapai Rp11,9 triliun.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 21 Jan 2021, 21:47 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2021, 21:47 WIB
Gedung PT Waskita Karya (Persero) Tbk
Gedung PT Waskita Karya (Persero) Tbk (dok: WSKT)

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menargetkan kontrak baru hingga Rp32 triliun pada 2021. Angka tersebut meningkat dibandingkan 2020.

"Kami menargetkan di tahun 2021, perolehan kontrak baru Rp31 hingga 32 triliun atau naik sekitar 20 persen dari realisasi tahun 2020 sebesar Rp27 trilun," kata Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono, saat webinar bersama BRI Dana Sekuritas, Kamis (21/1/2021).

Dalam pemaparannya, Destiawan optimistis target yang akan dicapai tahun ini dapat tercapai. Proyek dari pemerintah merupakan sasaran utama pendapatan Waskita pada 2021. Selanjutnya terdapat proyek dari pihak BUMN.

"Dari mana saja kontrak itu, di sini bisa kita lihat, yang pertama dari pemerintah sebesar 32 persen, lalu dari BUMN sebesar 22 persen, swasta dalam negeri 23 persen, swasta luar negeri 7 persen dan pengembangan bisnis seperti investasi sebesar 15 persen," ujar Destiawan.

Sepanjang 2020, total nilai kontrak Waskita Karya mencapai Rp66,65 triliun. Kontribusi terbesar datang dari proyek infrastruktur konektivitas karena mencapai Rp11,9 triliun.

Disusul, infrastruktur sumber daya air sebesar Rp 2,9 triliun, EPC dan industri Rp 8,6 triliun, serta proyek gedung sebesar Rp 3,7 triliun. Secara total, aset Waskita mencapai Rp115,63 triliun. 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Strategi Investasi Waskita Karya pada 2021

Waskita Karya
(Foto:BUMN)

Sebelumnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menegaskan telah memiliki strategi untuk memutar kembali dana yang didapat agar bisa menciptakan peluang baru investasi pada  2021 di tengah rencana melepas sembilan ruas jalan tol.

Hal itu diungkapkan Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono secara virtual, Selasa, 5 Januari 2021.

"Kami sampaikan bahwa tidak semuanya akan kami lepas, artinya 100 persen akan kami divestasi. Meski kami akan divestasi sebagian, tapi hasilnya itu tidak semuanya kami gunakan, sebagian lagi kami investasikan kembali," ujar dia.

Selain itu, Destiawan mengaku pihaknya telah memilih beberapa ruas jalan tol yang memiliki recurring income jangka pendek sehingga pendapatan Waskita pada 2021 bisa mencapai target yang ditentukan.  

"Kemudian kami juga memilih mana ruas yang jangka waktunya ini lebih pendek. itu yang akan kami jadikan recurring income. Jadi ini akan berputar, sehingga Waskita tetap akan mendapatkan ruas-ruas yang akan bisa membantu recurring dalam pendapatan," ujar dia.

Meski demikian, Ia mengaku potensi terkait investasi jangka panjang bisa saja lepas. Namun, Waskita Karya yakin mampu investasi lebih besar pada 2021.

"Jadi tidak semuanya akan kami lepas, memang potensi saat ini kami akan kehilangan itu (jalan tol). Tapi dengan pendapatan itu dan keuntungan yang ada, kami bisa investasi lebih besar lagi," tutur dia.

"Kami akan memilah, sehingga recorvenya tidak bersamaan. Jadi kami mempunyai ruang untuk bisa merencanakan investasi bertahap secara pendapatan," ia menambahkan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya