Aksi Korporasi di Pasar Modal Bakal Ramai pada 2021

Direktur Mandiri Sekuritas Silva Halim menegaskan, tak hanya investor domestik, investor asing juga akan memeriahkan pasar modal di Indonesia sepanjang 2021.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 25 Jan 2021, 22:23 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2021, 22:23 WIB
20151117-Pasar-Modal-Jakarta-AY
Peserta mengikuti cara berinvestasi Mandiri Skuritas di Bursa Efek Jakarta, Selasa (17/11). Mandiri Sekuritas terus mendorong pertumbuhan jumlah investor pasar modal di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Selain prediksi pertumbuhan ekonomi pada 2021, sejumlah pihak yakin animo korporasi juga akan meningkat dibandingkan 2020 lalu, salah satunya PT Mandiri Sekuritas.  Dalam pemaparannya, Direktur Mandiri Sekuritas Silva Halim menegaskan, tak hanya investor domestik, investor asing juga akan memeriahkan pasar modal di Indonesia sepanjang 2021.

"Perusahaan telah disibukan dengan berbagai aksi koporasi, mulai dari penawaran umum saham perdana hingga penerbitan surat utang di dalam dan luar negeri," ujar dia.

Tak hanya itu, Silva juga mengaku kesibukan di pasar modal sudah terjadi sejak Januari. Hal ini membuat pihaknya yakin pasar modal pada 2021 akan semakin membaik.

"Aktivitas kami sibuk untuk Mansek. Kami antisipasi dan lihat semua produk IPO saham, global bond dan rupiah obligasi akan sibuk tahun ini kalau liat dari pipeline kami. Jadi kami optimis tahu ini akan sangat baik buat pasar modal," ujar Silva.

Silva juga menyebut, Mandiri Investment Forum (MIF) 2021 juga diyakini mampu memberikan wawasan dan informasi bagi investor saat ingin menyusun strategi investasi di Tanah Air. 

MIF dilaksanakan secara virtual pada 2021. Jumlah peserta hingga saat ini sudah mencapai 13.500. Angka tersebut meningkat signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yakni 700 peserta.

Berasal dari berbagai kalangan, peserta yang akan hadir disinyalir datang dari investor serta nasabah dalam dan luar negeri. Terdapat pula  perwakilan kedutaan besar dan perusahaan-perusahaan luar negeri dengan pengolaan dana lebih dari USD 4 triliun.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Mandiri Investment Forum 2021 Siap Jaring Ribuan Investor

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Karena hal tersebut, Jokowi memberi apresiasi kepada seluruh pelaku industri maupun otoritas pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, siap digelar 1-5 Februari 2021, Mandiri Investment Forum 2021 diharapkan mampu menjaring lebih dari 10 ribu investor dalam dan luar negeri.

Dari investor tersebut, rencananya terdapat 500 investor asing, perwakilan kedutaan besar, dan nasabah Kantor Luar Negeri yang mengelola aset hingga USD 4 triliun.

"Acara ini sudah digelar untuk ke-10 kalinya. Kami berharap forum ini dapat menjadi platform bagi pemerintah untuk menyampaikan arah kebijakan yang telah digariskan dalam pemulihan ekonomi nasional kepada investor secara lengkap," kata Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawandalam secara virtual.

Selain itu, acara yang digelar oleh Bank Mandiri bersama Mandiri Sekuritas dan dukungan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini diharapkan mampu membuat perekonomian Indonesia melewati dampak pandemi yang terjadi tahun lalu.

Tercatat pada kuartal II 2020 kontraksi ekonomi minus 5,32 persen, meski terdapat pemulihan di kuartal selanjutnya.

Tak lupa Panji menyebut, perekonomian Indonesia pada 2021 diharapkan mampu beranjak dari fase bertahan menuju pemulihan. Terlebih adanya dukungan program vaksinasi dan implementasi UU Cipta Kerja.

"Selain itu adanya faktor pendukung lain seperti peningkatan investasi swasta diyakini sejalan dengan stimulus pemerintah untuk memulihkan permintaan," ujar dia.

Sejumlah tokoh penting akan hadir dalam acara Mandiri Investment Forum 2021, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan.

Terdapat juga Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Executive Chairman of Neo-bank Moven dan penulis buku Bank 4.0 Brett King serta profesor ekonomi Universitas Harvard Kenneth Rogoff.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya