Bantu Investor, Produk dan Skema Baru Layanan Data BEI Resmi Meluncur

Mengawali 2021, BEI secara resmi meluncurkan produk baru, yakni IDX Data Reference dan Skema Non-Display Usage.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 22 Jan 2021, 20:56 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2021, 20:55 WIB
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Peningkatan jumlah investor, kapitalisasi pasar, serta jumlah pelanggan data selalu terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI) setiap tahun. Tercatat, adanya peningkatan jumlah investor hingga 56 persen sepanjang 2020.

Angka tersebut naik 4 kali lipat sepanjang empat tahun terakhir. Hal ini diharapkan mampu menjadi bukti Pasar Modal Indonesia sedang menuju ke arah yang lebih baik.

Sebagai upaya membantu investor maupun calon investor dalam mengambil keputusan investasi, BEI sebagai penyedia informasi terus berusaha memenuhi kebutuhan informasi pasar yang semakin meningkat.

Mengawali 2021, BEI secara resmi meluncurkan produk baru, yakni IDX Data Reference dan Skema Non-Display Usage, seperti dilansir siaran pers BEI, Jumat (22/1/2021).

Peluncuran ini merupakan upaya BEI untuk mendukung pengembangan bisnis bagi Perusahaan sekuritas, data vendor, financial analyst, perusahaan tercatat, manager investasi, serta seluruh stakeholders di Pasar Modal Indonesia.

Tak hanya itu, peluncuran produk juga diharapkan mampu menjawab kebutuhan layanan data yang semakin beragam, serta memberikan kemudahan akses data agar dapat dijangkau oleh seluruh pihak.

Terus menyediakan informasi laporan keuangan dan aksi korporasi, IDX Data Reference hadir sebagai solusi kebutuhan layanan data yang berkaitan dengan pendistribusian informasi perusahaan tercatat.

Produk ini juga dapat membantu menganalisis investasi, portfolio valuation, distribusi keterbukaan informasi, hingga risk management.

Saat berlangganan produk ini, pelanggan juga akan menerima layanan distribusi secara system to system yang meliputi informasi financial statement, corporate action, laporan rutin, laporan keterbukaan informasi yang material, dan laporan suspensi atau unsuspensi perusahaan tercatat.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Penggunaan Data

Akhir 2019, IHSG Ditutup Melemah
Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bila sebelumnya hanya menyediakan layanan data kepada pelanggan data BEI untuk menampilkan data kepada publik (display), skema baru Non-Display Usage dapat memberikan keperluan penghitungan, proses dan analisa dalam perancangan produk jasa informasi ataupun penciptaan produk investasi, serta produk turunan.

Skema ini akan lebih spesifik menyediakan layanan Data, sehingga penggunaannya hanya untuk internal dan tidak untuk ditampilkan kepada publik secara luas maupun terbatas. Layanan ini juga mampu mengembangkan produk-produk investasi yang lebih beragam bagi para investor, sehingga minat berinvestasi mampu tercapai dengan lebih baik.

Saat ini, terdapat 4 kategori tujuan penggunaan data pada skema non-display usage, yakni:

1. Penggunaan Layanan Data BEI untuk kebutuhan Algorithmic Trading

2. Penggunaan Layanan Data BEI untuk kebutuhan investment analysis, portofolio valuation, risk management, dan quantitative analysis

3. Penggunaan Layanan Data BEI untuk kebutuhan pembuatan data turunan (derived data), dan index creation

4. Penggunaan Layanan Data BEI di luar cakupan Kategori 1-3,

Dengan adanya IDX Data Reference dan kebijakan Skema Non-Display Usage diharapkan dapat semakin meningkatkan aktivitas Pasar Modal Indonesia agar terus berkembang ke arah yang lebih baik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya