Liputan6.com, Jakarta - Siap mengembangkan bisnis platform radio digital, Noice, PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) mengaku telah memiliki dua investor, yakni Alpha JWC dan Kinesys Group.
Meski mengaku telah memiliki dua investor, MARI enggan mengungkapkan investasi yang digelontorkan untuk mengembangkan bisnis terbarunya ini.
"Kalau untuk nilai investasinya terus terang saya belum bisa publis saat ini, karena sifatnya masih perjanjian. Nanti kalau sudah masuk sebagai stakeholder baru bisa kita umumkan secara terbuka," kata Presiden Direktur Mahaka Radio Integra, Adrian Syarkawi, Selasa (16/3/2021).
Advertisement
Baca Juga
Adrian juga menuturkan, bila kedua investor sudah memiliki kesepakatan terkait pengembangan bisnis, hanya saja pihaknya belum bisa mengungkapkan secara detil sampai keduanya benar-benar menjadi pemegang saham.
"Sebenarnya kalau ditanya kapan gabung, sebenarnya mereka sudah masuk dalam kopertible lounge ini, cuma kita agreement belum boleh announce sampai mereka sudah masuk sebagai pemegang saham," tuturnya.
Pengembangan platform Noice sebenarnya sudah dilakukan MARI. Hal ini tak terlepas dari perkembangan dan potensi besar terkait sistem digital.
Pada 2021, MARI menargetkan pengguna Noice hingga 1,8 juta. Dari target tersebut, satu juta pengguna diharapkan mampu menjadi pengguna aktif atau active user.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Hadapi Pandemi COVID-19, Mahaka Radio Integra Siapkan Strategi Menarik
Sebelumnya, PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) menegaskan tengah mempersiapkan beberapa strategi menarik meski di tengah pandemi COVID-19 untuk menarik perhatian masyarakat Tanah Air.
Salah satu yang menarik perhatian ialah jalinan kerja sama yang akan dilakukan pihaknya dengan outlet kopi.
"Ada beberapa strategi yang sedang kita diskusikan dan eksplore. Mungkin kita tahu ada beberapa outlet kopi. Jadi kami lagi menentukan strategi bandling bagaimana menikmati sebuah kopi sambil mendengarkan entertaiment," kata CEO PT Mahaka Radio Intergra Tbk (MARI), Adrian Syarkawie.
Dalam penjelasannya Adrian menuturkan, pembeli kopi di sebuah outlet akan ditawarkan jaringan entertaiment yang bisa dipilih sesuai keinginan mereka.
"Jadi kalau ada yang mau beli bisa diberi pilihan mau mendengarkan musik, radio, atau podcast. itu salah satu contoh strategi marketingnya," ujarnya.
Dengan strategi yang disiapkan, Adrian juga berharap masyarakat bisa mendapatkan informasi yang diinginkan dengan lebih mudah atau sarana hiburan dengan menikmati secangkir kopi.
"Kami juga tengah berupaya melakukan transformasi ke digital, karena memang mau enggak mau kita harus masuk ke digital. Saat ini kami memiliki sekitar 7 radio," tuturnya.
Advertisement