Saham GameStop Merosot 12 Persen, Ada Apa?

Saham GameStop turun 12 persen pada perdagangan saham Selasa waktu setempat. Sebelumnya saham GameStop sempat menguat pada awal sesi perdagangan.

oleh Agustina Melani diperbarui 24 Mar 2021, 10:11 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2021, 10:11 WIB
CFO GameStop Mengundurkan Diri
Logo GameStop, Ilustrasi. (Dok: Sean - The Verge)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen GameStop mengatakan pihaknya akan menjual saham baru pada 2021 untuk merealisasikan keuntungan dari kenaikan lebih dari 800 persen sejak Januari 2021.

Saham GameStop turun 12 persen pada perdagangan saham Selasa waktu setempat. Sebelumnya saham GameStop sempat menguat pada awal sesi perdagangan.

Saham GameStop telah naik pada 2021 seiring pelaku pasar bertaruh melawan hedge fund. Hal itu membuat valuasi saham perusahaan yang berbasis di Gravepine, Texas ini naik hingga USD 33,68 miliar, melebihi Best Buy.

Banyak pakar telah mendesak GameStop untuk memanfaatkan kenaikan harga sahamnya dengan menjual saham baru.

Namun, perusahaan menyatakan kalau mereka dibatasi berdasarkan peraturan keuangan AS untuk menjual saham karena belum memperbarui pendapatan. Hal itu berdasarkan laporan Reuters yang dilansir dari Channel News Asia.

GameStop telah mendaftarkan di Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) pada Desember 2020 untuk menjual saham senilai USD 100 juta melalui penawaran di pasar (at the market/ATM). Namun, hal itu kini tidak menjadi penghalang seiring perusahaan melaporkan pendapatan kuartal IV.

"Sejak Januari 2021, kami telah evaluasi apakah akan meningkatkan ukuran program ATM dan apakah akan berpotensi menjual saham biasa kelas A kami di bawah program peningkatan ATM selama tahun fiskal 2021, terutama untuk mendanai percepatan masa depan kami. Inisiatif transformasi dan kebutuhan modal kerja umum,” ujar GameStop dalam pengajuannya.

Pemegan saham utama miliarder Ryan Cohen mencoba mengubah perusahaan menjadi bisnis e-niaga yang dapat mengambilalih peran seperti Target, Walmart, Microsoft dan Sony. Ia menghadapi perjuangan berat karena semakin banyak konsumen beralih mengunduh game secara digital atau streaming melalui layanan seperti Google Stadia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Hadirkan Wajah Baru

Sejak kedatangan Cohen, perusahaan menghadirkan wajah baru. Pihaknya menghadirkan wajah baru dengan menunjuk mantan eksekutif Amazon Jenna Owens sebagai Chief Operating Officer pada Maret.

GameStop mengatakan akan meningkatkan kecepatan layanan pengirimannya, memperluas penawaran produknya dan mempekerjakan orang yang berpengalaman dalam e-commerce sepanjang 2021.

Perseroan mencatat penjualan turun menjadi USD 2,12 miliar pada kuartal IV. Analis mengharapkan USD 2,21 miliar. Laba bersih naik menjadi USD 90,7 juta atau USD 1,34 per saham dari periode sama tahun sebelumnya USD 83,8 juta atau USD 1,27 per saham.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya