Laju IHSG Masih Galau, Investor Asing Beli Saham TLKM hingga INKP

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG naik terbatas 0,06 persen atau 3,47 poin ke posisi 6.159,61.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Mar 2021, 12:11 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2021, 09:28 WIB
FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua zona pada perdagangan saham Kamis, (24/3/2021). Investor asing masih melakukan aksi jual saham pada awal sesi perdagangan.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG naik terbatas 0,06 persen atau 3,47 poin ke posisi 6.159,61. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG turun tipis 0,03 persen ke posisi 6.154. Indeks saham LQ45 melemah 0,03 persen ke posisi 925. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan. IHSG pun berada di zona merah ke posisi 6.143 pada pukul 09.10 WIB.

Sebanyak 221 saham melemah sehingga menekan IHSG. 157 saham menguat dan 144 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan saham, IHSG berada di level tertinggi 6.164,73 dan terendah 6.105,59. Total frekuensi perdagangan saham 138.840 kali dengan volume perdagangan 2 miliar saham.

Nilai transaksi harian saham Rp 1,2 triliun. Investor asing jual saham Rp 3,63 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.415.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah dan menguat. Sektor saham tambang naik 0,78 persen, dan memimpin penguatan.

Disusul sektor saham infrastruktur naik 0,52 persen dan sektor saham pertanian menanjak 0,53 persen. Sementara itu, sektor saham konstruksi turun 0,74 persen, dan memimpin penurunan sektor saham. Diikuti sektor saham keuangan dan barang konsumsi.

Mengutip Ashmore Asset Management, IHSG melemah seiring koreksi seluruh pasar. Di sisi lain, pemerintah Indonesia membatalkan lelang setelah mempertimbangkan kondisi pasar keuangan, termasuk pasar obligasi pemerintah. Imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia terus berada di kisaran 6,7 persen di tengah aksi jual pasar obligasi global.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Gerak Saham

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Pengunjung mengambil foto layar indeks harga saham gabungan yang menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Saham-saham yang mencatat keuntungan tajam atau top gainers antara lain saham FORU naik 24,58 persen, saham VRNA melonjak 24,07 persen, saham IKAN mendaki 15,20 persen, saham POLI menguat 10,42 persen, dan saham VICO melambung 9,42 persen.

Sedangkan saham-saham yang masuk top losers antara lain saham PLAN tergelincir 8,33 persen, saham BMAS susut 6,99 persen, saham BKSW turun 6,92 persen, INPP merosot 6,88 persen, dan saham BNBA  susut 6,87 persen.

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham TLKM sebesar Rp 22,8 miliar, saham ANTM sebesar Rp 11,8 miliar, saham DOID sebesar Rp 7,8 miliar, saham INCO sebesar Rp 7,2 miliar, dan saham INKP sebesar Rp 4,9 miliar.

Sedangkan saham-saham yang dijual investor asing antara lain saham BBCA sebesar Rp 101,3 miliar, saham ASII sebesar Rp 10,2 miliar, saham BMRI sebesar Rp 4,8 miliar, saham BBRI sebesar Rp 4,7 miliar, dan saham INDF sebesar Rp 3,6 miliar.

Bursa saham Asia cenderung bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,24 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,73 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 1,23 persen, indeks saham Shanghai menguat 0,38 persen dan indeks saham Singapura naik 0,26 persen. Sementara itu, indeks saham Taiwan melemah 0,20 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya