Liputan6.com, Jakarta - MSCI Inc mengumumkan perombakan konstituen indeks acuan yang dikelolanya. Perubahan konstituen dalam indeks acuan MSCI itu akan diterapkan mulai penutupan perdagangan 28 Februari 2025, dan efektif 3 Maret 2025.
Mengutip laman MSCI, Rabu (12/2/2025), MSCI Inc tidak menambah saham emiten dari Indonesia di indeks MSCI Global Standard. Namun, ada tiga saham emiten yang dihapus oleh MSCI antara lain PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Advertisement
Baca Juga
Adapun MSCI menambah tiga saham emiten Indonesia di indeks Global Small Cap antara lain PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO).
Advertisement
Kemudian MSCI menghapus saham emiten PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (BJBR), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Metrodata Electronics Tbk (MTLD), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Selain itu, MSCI juga tidak menambah dan menghapus saham emiten Indonesia di indeks MSCI Micro Cap. Adapun pengumuman baru MSCI selanjutnya pada 13 Mei 2025, dan efektif pada 2 Juni 2025.
Pada penutupan perdagangan Selasa, 11 Februari 2025, harga saham INKP merosot 2,44 persen ke posisi Rp 6.000 per saham. Harga saham INKP dibuka stagnan di posisi Rp 6.150 per saham. Saham INKP berada di level tertinggi Rp 6.200 dan level terendah Rp 6.000. Total frekuensi perdagangan 1.542 kali dengan volume perdagangan 26.476 saham. Nilai transaksi Rp 16,1 miliar.
Saham MDKA ditutup susut 2,35 persen ke posisi Rp 1.455 per saham. Harga saham MDKA dibuka naik 20 poin ke posisi Rp 1.510 per saham. Total frekuensi perdagangan 8.856 kali dengan volume perdagangan 307.619 saham. Nilai transaksi Rp 46,1 miliar.
Saham CLEO melemah 2,02 persen ke posisi Rp 1.455 per saham. Harga saham CLEO dibuka stagnan di posisi Rp 1.485. Saham CLEO berada di level tertinggi Rp 1.515 dan level terendah Rp 1.455. Totalf rekuensi perdagangan 1.500 kali dengan volume perdagangan 43.691 saham. Nilai transaksi Rp 6,5 miliar.
Penutupan IHSG pada 11 Februari 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan Selasa, 11 Februari 2025. Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang memerah.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup merosot 1,75 persen ke posisi 6.531,99. Indeks LQ45 melemah 1,45 persen ke posisi 762,08. Seluruh indeks saham acuan tertekan.
Pada perdagangan Sleasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.658,23 dan level terendah 6.500,46. Sebanyak 424 saham melemah sehingga menekan IHSG. 171 saham mengaut dan 198 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.283.112 saham dengan volume perdaganagn 16,9 miliar saham. Nilai transaksi Rp 12,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.364.
Mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham teknologi naik 0,53 persen. Sementara itu, sektor saham infrastruktur terpangkas 3,94 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham energi turun 3,18 persen dan sektor saham transportasi merosot 2,96 persen.
Selain itu, sektor saham basic terperosok 1,85 persen, sektor saham industri susut 0,73 persen, sektor saham consumer nonsiklikal tergelincir 1,02 persen, sektor saham consumer siklikal susut 0,25 persen. Selanjutnya sektor saham kesehatan melemah 1,41 persen, sektor saham keuangan melemah 1 persen, dan sektor saham properti turun 1,95 persen.
Â
Advertisement
Gerak Saham
Pada perdagangan Selasa pekan ini, saham CBDK merosot 6,69 persen ke posisi Rp 6.975 per saham. Harga saham CBDK dibuka naik 25 poin ke posisi Rp 7.500 per saham. Harga saham CBDK berada di level tertinggi Rp 7.600 dan terendah Rp 6.850 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.001 kali dengan volume perdagangan 72.357 saham. Nilai transaksi Rp 52 miliar.
Saham KLBF merosot 5,3 persen ke posisi Rp 1.250 per saham. Harga saham KLBF dibuka stagnan di posisi Rp 1.320 per saham. Saham KLBF berada di level tertinggi Rp 1.325 dan level terendah Rp 1.250 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.986 kali dengan volume perdagangan 435.813 saham. Nilai transaksi Rp 55,7 miliar.
Saham TBLA turun 1,69 persen ke posisi Rp 580 per saham. Harga saham TBLA dibuka stagnan di posisi Rp 590 per saham. Harga saham TBLA berada di level tertinggi Rp 590 dan level terendah Rp 575 per saham. Total frekuensi perdagangan 285 kali dengan volume perdagangan 8.554 saham. Nilai transaksi Rp 499,2 juta.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)