Laba Gudang Garam Turun 29,71 Persen pada 2020

Saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) melemah 1,36 persen ke posisi Rp 36.175 per saham pada Rabu, 31 Maret 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 31 Mar 2021, 21:30 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2021, 21:30 WIB
Gudang Garam
Susilo Wonowidjojo, pemilik Gudang Garam sekaligus orang terkaya ke-2 di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) melemah pada perdagangan Rabu, (31/3/2021). Tekanan terhadap saham GGRM ini terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tersungkur dan rilis kinerja keuangan 2020.

Mengutip data RTI, saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) melemah 1,36 persen ke posisi Rp 36.175 per saham. Pada pembukaan perdagangan, saham GGRM dibuka stagnan di kisaran Rp 36.675 per saham. Saham GGRM sempat berada di posisi tertinggi 36.700 dan terendah 36.075 per saham.

Total frekuensi perdagangan saham 3.028 kali dengan nilai transaksi Rp 60,8 miliar. Bahkan investor asing lepas saham GGRM sebanyak Rp 11,7 miliar.

Tekanan terhadap saham GGRM terjadi di tengah IHSG yang juga turun 1,42 persen ke posisi 5.985,52. Hal ini seiring minim sentimen positif di pasar saham.

Selain itu, perseroan juga merilis kinerja keuangan 2020. PT Gudang Garam Tbk catat pendapatan naik 3,57 persen dari Rp 110,52 triliun pada 2019 menjadi Rp 114,47 triliun pada 2020.

Biaya pokok penjualan naik 10,65 persen menjadi Rp 97,08 triliun pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 87,74 triliun. Laba bruto susut 23,67 persen dari Rp 22,78 triliun pada 2019 menjadi Rp 17,38 triliun pada 2020.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Kinerja Keuangan Lainnya

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sementara itu, pendapatan lainnya turun 14,01 persen dari Rp 327,43 miliar pada 2019 menjadi Rp 281,59 miliar pada 2020. Beban usaha merosot 5,15 persen dari Rp 7,99 triliun pada 2019 menjadi Rp 7,58 triliun pada 2020.

Rugi kurs perseroan naik 91,78 persen dari Rp 20,17 miliar pada 2019 menjadi Rp 38,69 miliar pada 2020. Laba usaha merosot 33,35 persen dari Rp 15,07 triliun pada 2019 menjadi Rp 10,04 triliun pada 2020.

Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 29,71 persen menjadi Rp 7,64 triliun pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 10,88 triliun.

Dengan demikian, laba per saham dasar dan dilusi turun menjadi Rp 3,975 pada 2020 dari periode 2019 sebesar Rp 5,655.

Total liabilitas turun 29,03 persen dari Rp 27,71 triliun pada 2019 menjadi Rp 19,66 triliun pada 2020. Total ekuitas perseroan naik menjadi Rp 58,52 triliun pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 50,93 triliun.

Total aset tercatat Rp 78,19 triliun pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 78,64 triliun. Perseroan kantongi kas Rp 4,77 triliun pada 2020.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya