Kabur, Bos Bursa Kripto di Turki Bawa Aset Nasabah Rp 29 Triliun

Pendiri platform pertukaran mata uang kripto Thodex, Faruk Fatih Ozer membawa kabur aset investor senilai USD 2 miliar atau Rp 29,05 triliun.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 23 Apr 2021, 23:01 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2021, 21:07 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Turki resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional pada Jumat (23/4/2021), terhadap pendiri platform pertukaran mata uang kripto Thodex, Faruk Fatih Ozer.

Seperti dilansir Yahoo Finance, Ozer diketahui melarikan diri dengan aset investor senilai USD 2 miliar atau sekitar Rp 29,05 triliun (asumsi kurs Rp 14.525 per dolar Amerika Serikat). Polisi juga menahan 62 orang yang terlibat dengan hal ini.

"Tuduhan penipuan dengan menggunakan sistem informasi, bank atau lembaga kredit sebagai alat dan mendirikan organisasi kriminal," kata laporan kantor berita Anadolu.

Pejabat keamanan Turki juga telah merilis foto Ozer, Kamis, 22 April 2021. Foto tersebut diambil saat pengusaha tersebut melalui pemeriksaan paspor di bandara Istanbul. Meski demikian, perjalanan yang dituju masih dirahasiakan.

Sumber keamanan yang tidak disebutkan namanya menyebut, pria berusia 27 tahun tersebut telah berada di Albania sejak Selasa, 20 April 2021.

Kementerian Kehakiman juga telah memulai proses hukum untuk melakukan penangkapan dan ekstradisi dari ibu kota Albania. Menteri Dalam Negeri, Suleyman Soylu juga telah berbicara melalui sambungan telepon dengan mitranya dari Albania.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Menangguhkan Perdagangan

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Bursa Thodex resmi menangguhkan perdagangan setelah memposting pesan misterius pada Rabu, 21 April 2021. Pesan tersebut mengatakan, perlu lima hari untuk menangani investasi.

Laporan media setempat juga menyebut, perusahaan jual beli mata uang kripto tersebut telah ditutup sementara karena nilai penipuan mencapai USD 2 miliar dari 391.000 investor.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya