Mantan Dirjen Pajak Robert Pakpahan Jadi Komisaris Zebra Nusantara

RUPST PT Zebra Nusantara Tbk merombak jajaran direksi dan komisaris. Mantan Dirjen Pajak Robert Pakpahan jadi komisaris independen.

oleh Agustina Melani diperbarui 09 Mei 2021, 08:46 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2021, 08:00 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 7 Mei 2021.

Pada RUPSLB Zebra Nusantara yang dihadiri oleh 83,49 persen, pemegang saham dari total seluruh saham yang ada, jumlah kehadiran tersebut telah memenuhi syarat untuk menggelar acara sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Dalam RUPSLB, terdapat beberapa agenda yang penting yang dibahas bersama dengan seluruh pemegang saham dan kuasa pemegang saham.

Beberapa poin penting diagendakan yang akan dibahas yaitu pengubahan dan pernyataan kembali anggaran dasar perseroan dan juga persetujuan atas rencana penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada pemegang saham yang akan dilakukan oleh perseroan.

Perseroan ingin menyampaikan pengendali baru ingin memindahkan kedudukan perseroan di Jakarta Selatan. Hal ini dilakukan agar dapat mempercepat proses bisnis yang ada.

Selain itu, perseroan juga ingin mengembangkan konsep bisnis integrated end-to-end supply chain solution lewat Dos Ni Roha (DNR) bersama dengan unit usaha di bawahnya antara lain DNR Distribution, iStoreiSend Indonesia (SSI), MTG, DPORT, dan juga BIG.

Perseroan juga menyampaikan menggelar penambahan modal dengan HMETD atau rights issue. Rights issue ini dilakukan agar mendapatkan modal tambahan bagi perusahaan sehingga bisa menambah kinerja perusahaan dan memperluas perseroan dalam perjalanan bisnisnya.

Right issue ini dilakukan oleh pihak perseroan untuk bisa mendapatkan modal tambahan bagi perusahaan agar bisa menambah kinerja perusahaan maupun memperluas perseroan dalam perjalanan bisnisnya.

PT Zebra Nusantara Tbk akan mengeluarkan 3.424.532.036 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dalam rangka rights issue. Dalam pelaksanaan rights issue, pemegang saham DNR berkomitmen untuk melaksanakan HMETD yang akan diterima sesuai dengan porsi kepemilikannya dalam perseroan atau yang dialihkan kepadanya.

Adapun penyetoran atas pelaksanaan HMETD tersebut akan dilakukan dengan cara inbreng saham yang dimiliki pemegang saham DNR dalam DNR sehingga setelah dilakukan hal tersebut DNR akan menjadi entitas anak perseroan dengan kepemilikan sebesar 99 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Mantan Dirjen Pajak Robert Pakpahan Jadi Komisaris

Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Robert Pakpahan mengungkapkan, agen penjual menerima banjir pesanan atas Sukuk Tabungan seri ST-001.
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Robert Pakpahan mengungkapkan, agen penjual menerima banjir pesanan atas Sukuk Tabungan seri ST-001. (Foto: Fiki Ariyanti/Liputan6.com)

Selain itu, dalam RUPST PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA) menyetujui mengangkat Rudy Tanoesoedibjo sebagai direktur utama yang baru. 

Mantan Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Robert Pakpahan sebagai komisaris independen perseroan. Tak hanya itu, rapat juga memutuskan menetapkan Juliati Hadi dan Komjen Pol. (Purn) Dwi Prayitno sebagai komisaris. Pemegang saham juga menetapkan Paulus Lo dan Gary Tanoesoedibjo sebagai direktur.

"Tentunya dengan adanya manajamen ZBRA yang baru, hal ini dapat membawa perkembangan bisnis yang menjanjikan ke depannya,"  ujar Mulyadi selaku Direktur Utama ZBRA dari manajamen lama, dikutip dari Antara, ditulis Minggu (9/5/2021).

Sebelumnya pada 26 Februari 2021, PT Trinity Healthcare (THC) telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (PJBB) dengan pihak PT Infiniti Wahana (IW) selaku pemegang saham pengendali dalam ZBRA. Diketahui sejumlah 665.186.134 saham yang terdiri dari 3.400 saham seri A dengan nominal Rp500 per sahamnya dan 665.182.734 saham seri B dengan nilai nominal senilai Rp100 per sahamnya.

Selain itu, RUPST juga memberikan beberapa laporan penting maupun laporan kinerja perseroan seperti laporan keuangan yang telah berjalan di tahun 2020 kemarin.

Pada laporan tersebut, perseroan juga mengalami penurunan keuangan akibat dampak pandemi COVID-19. Dengan ada akuisisi oleh THC, ZBRA diharapkan bisa bangkit untuk menjawab kebutuhan berbagai lini bisnis secara menyeluruh di Indonesia lewat masuknya PT Dos Ni Roha (DNR) dengan mengusung konsep bisnis yang menjanjikan ke depan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya