Liputan6.com, Jakarta - Saham pendatang baru PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY), pengelola Lucy in the Sky alami koreksi selama sepekan pada 17-21 Mei 2021. Bahkan saham LUCY memimpin top losers pada pekan ini.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham LUCY merosot 39,02 persen ke posisi Rp 50 dari pekan lalu di posisi Rp 82. Pada pekan ini, saham LUCY alami koreksi selama lima hari berturut-turut antara lain:
-Saham LUCY turun 9,76 persen ke posisi Rp 74 pada 17 Mei 2021
Advertisement
-Saham LUCY turun 9,46 persen ke posisi Rp 67 pada 18 Mei 2021
-Saham LUCY turun 8,96 persen ke posisi Rp 61 pada 19 Mei 2021
-Saham LUCY turun 9,84 persen ke posisi Rp 55 pada 20 Mei 2021
-Saham LUCY turun 9,09 persen ke posisi Rp 50 pada 21 Mei 2021
Artikel LUCY masuk saham gocap setelah koreksi selama sepekan menyita perhatian pembaca di saham. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di saham? Berikut sejumlah artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Senin, (24/5/2021):
1.LUCY Masuk Saham GOCAP Setelah Koreksi Selama Sepekan
Saham pendatang baru PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY), pengelola Lucy in the Sky alami koreksi selama sepekan pada 17-21 Mei 2021. Bahkan saham LUCY memimpin top losers pada pekan ini.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham LUCY merosot 39,02 persen ke posisi Rp 50 dari pekan lalu di posisi Rp 82. Pada pekan ini, saham LUCY alami koreksi selama lima hari berturut-turut antara lain:
-Saham LUCY turun 9,76 persen ke posisi Rp 74 pada 17 Mei 2021
-Saham LUCY turun 9,46 persen ke posisi Rp 67 pada 18 Mei 2021
-Saham LUCY turun 8,96 persen ke posisi Rp 61 pada 19 Mei 2021
-Saham LUCY turun 9,84 persen ke posisi Rp 55 pada 20 Mei 2021
-Saham LUCY turun 9,09 persen ke posisi Rp 50 pada 21 Mei 2021
Berita selengkapnya baca di sini
2.Meneropong Prospek IPO GoTo di Tengah Membeludaknya Investor Milenial
Gojek dan Tokopedia resmi menggabungkan usaha (merger) dan membentuk Grup GoTo. Setelah merger, GoTo dikabarkan melakukan penawaran saham perdana ke publik (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kepala Center of Innovation and Digital Economy Indef, Nailul Huda menilai IPO GoTo akan sangat dinantikan pelaku pasar. Hal itu lantaran populernya perusahan-perusahaan yang bergerak dalam ekonomi digital.
"Bagi investor di pasar modal, adanya emiten GoTo pasti akan menambah alternatif investasi di bidang teknologi. Jadi primadona baru pasti di awal IPO karena ‘hype’ teknologi,” kata dia kepada Liputan6.com, ditulis Minggu, 23 Mei 2021.
Berita selengkapnya baca di sini
3.Penjelasan Bos Indodax Terkait Uang Kripto
Mata uang kripto sering kali disamakan dengan emas. Hal ini tak terlepas dari beberapa persamaan yang dimiliki.
CEO Indodax Oscar Darmawan menegaskan, sedikitnya terdapat lima persamaan yang dimiliki emas dan kripto, salah satunya tidak dikontrol oleh satu entitas.
"Hal ini mengeliminasi kemungkinan hilangnya aset akibat bangkrut atau selesainya entitas tersebut," kata Oscar secara virtual, ditulis Minggu, 23 Mei 2021.
Emas dan kripto dapat ditransaksikan di seluruh dunia. Tak hanya itu, aset seperti bitcoin saat ini juga sudah menarik perhatian dunia dan bisa diterima oleh masyarakat di seluruh penjuru dunia.
Berita selengkapnya baca di sini