Penjelasan Bos Indodax Terkait Uang Kripto

CEO Indodax Oscar Darmawan menegaskan, sedikitnya terdapat lima persamaan yang dimiliki kedua aset tersebut, salah satunya tidak dikontrol oleh satu entitas.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 24 Mei 2021, 06:32 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Liputan6.com, Jakarta - Mata uang kripto sering kali disamakan dengan emas. Hal ini tak terlepas dari beberapa persamaan yang dimiliki.

CEO Indodax Oscar Darmawan menegaskan, sedikitnya terdapat lima persamaan yang dimiliki emas dan kripto, salah satunya tidak dikontrol oleh satu entitas.

"Hal ini mengeliminasi kemungkinan hilangnya aset akibat bangkrut atau selesainya entitas tersebut," kata Oscar secara virtual, ditulis Minggu (23/5/2021).

Emas dan kripto dapat ditransaksikan di seluruh dunia. Tak hanya itu, aset seperti bitcoin saat ini juga sudah menarik perhatian dunia dan bisa diterima oleh masyarakat di seluruh penjuru dunia.

"Emas didapat dengan proses penambangan, aset kripto didapat melalui proses mining pada komputer," ujarnya.

Selanjutnya, aset kripto tersimpan dalam bentuk digital sehingga mengeliminasi kemungkinan aset hancur akibat kerusakan fisik seperti sobek dan terbakar.

"Mustahil dipalsukan atau diduplikasi, system pencatatan di blockchain membuat aset kripto yang bisa ditansaksikan hanyalah aset yang original," tuturnya.

Selain itu, Oscar menyebut ada empat kelebihan aset kripto dibandingkan emas, yakni penyimpanan mudah, berbeda dengan emas yang berat dan memiliki bentuk fisik, aset kripto bisa disimpan dalam smartphone, tablet, laptop maupun cloud server.

"Dapat dipindahkan kemana saja, melalui blockchain, pemindahan aset kripto hanya membutuhkan hitungan detik hingga menit, bahkan pada transaksi lintas negara. Tidak ada biaya lebih untuk keamanan, teknologi blockchain menjadi jaminan keamanan dan kestabilan system aset kripto.

"Dapat dijadikan sebagai alat pembayaran, di mana beberapa negara telah menyetujui aset kripto sebagai uang pada umumnya yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran di toko online dan offline," tegasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Harga Bitcoin Melemah

Bitcoin - Image by VIN JD from Pixabay
Bitcoin - Image by VIN JD from Pixabay

Sebelumnya, harga bitcoin kembali jatuh setelah seruan intensif dari otoritas China menindak penambangan dan perdagangan uang kripto.

Wakil Perdana Menteri China Liu He dan Dewan Negara mengatakan, regulasi yang lebih ketat diperlukan untuk melindungi sistem keuangan. Pernyataan tersebut dirilis pada Jumat malam di China.

Regulator menegaskan perlu menindak penambangan bitcoin dan perilaku perdagangan serta dengan tegas mencegah transmisi risiko individu ke bidang sosial.

Harga bitcoin di Coin Metrics merosot lebih dari 8,5 persen karena berita tersebut. Tekanan terhadap bitcoin menambah penurunan mata uang digital itu yang sudah turun lebih dari 40 persen dari posisi puncaknya.

Mata uang kripto lainnya juga mengalami kerugian besar dengan Ethereum dan dogecoin, keduanya turun lebih dari 11 persen di tengah penurunan harga yang berkelanjutan untuk mata uang tersebut.Demikian dilansir dari CNBC, Sabtu, (22/5/2021).

Tindakan keras China ini datang hanya sehari setelah pejabat Amerika Serikat berjanji untuk bersikap keras terhadap mereja yang menggunakan bitcoin untuk melakukan aktivitas illegal secara luas termasuk penggelapan pajak.

Departemen Keuangan mengatakan akan membutuhkan pelaporan tentang transfer aset kripto lebih dari USD 1.000, seperti halnya dengan uang tunai.

Kekhawatiran di China berpusat pada sejumlah masalah. Banyak penambangan bitcoin dilakukan di China oleh komputer yang memakai energi dalam jumlah besar untuk memecahkan masalah matematika yang rumit untuk membuka uang kripto.

Pihak berwenang di seluruh dunia telah mengatakan kekhawatirannya tentang bagaimana bitcoin dan mitranya digunakan dengan cara ilegal.

"Penting untuk menjaga kelancaran pasar saham, utang dan valuta asing, menindak keras kegiatan sekuritas ilegal dan hukum berat kegiatan keuangan ilegal,” dikutip dari pernyataan itu.

Sebagai bagian dari upayanya untuk merampingkan ruang mata uang digital yang sedang berkembang, bank sentral China telah menjadi salah satu pertama di dunia yang mengembangkan mata uang digitalnya sediri yang didukung yuan.

The Federal Reserve atau bank sentral Amerika Serikat mengatakan akan segera merilis makalah yang menguraikan penelitiannya sendiri ke dalam area mata uang digital bank sentral.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya