Putri Gus Dur, Alissa Wahid Resmi Jadi Komisaris Unilever Indonesia

RUPST PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) angkat Alissa Wahid dan Fauzi Ichsan sebagai Komisaris Independen.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 28 Mei 2021, 21:14 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2021, 13:39 WIB
Putri Sulung Gus Dur, Alissa Wahid
Putri Sulung Gus Dur, Alissa Wahid. foto: Instagram @alissa_wahid

Liputan6.com, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2020 PT Unilever Indonesia (ULVR) Tbk memutuskan untuk merombak susunan komisaris pada 27 Mei 2021.  

Dalam kesempatan ini, RUPST Unilever Indonesia telah menyetujui pengangkatan dua Komisaris Independen yang baru, yakni Alissa Wahid dan Fauzi Ichsan.  

Merupakan anak dari Presiden Republik Indonesia ke-4, Alissa Wahid dikenal karena sumbangsihnya di sektor sosial, khususnya tentang multikulturalisme, demokrasi serta hak asasi manusia, dan gerakan Muslim moderat di Indonesia.

Sebagai Direktur Nasional Gusdurian Network Indonesia (GNI), Alissa merupakan tokoh yang mampu merangkul ribuan aktivis di seluruh Indonesia untuk mempromosikan dialog dan pemahaman antaragama, kemasyarakatan yang aktif, demokrasi dan hak asasi manusia.

Pada 2019, wanita berusia 48 tahun ini ditunjuk oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sebagai Duta Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia, seraya terus aktif mendukung berbagai organisasi dan yayasan sosial lainnya, termasuk Nahdlatul Ulama (NU) sebagai Sekretaris Umum Lembaga Kemaslahatan Keluarga.

Alissa meraih gelar sarjana dan magister dalam bidang psikologi dari Universitas Gadjah Mada.

Selain Alissa Wahid, Fauzi Ichsan diangkat sebagai Komisaris Independen PT Unilever Indonesia Tbk. Ia seorang praktisi ekonomi dan keuangan dengan beberapa pengalam di jabatan sebelumnya antara lain Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan Indonesia (LPS), Managing Director Standar Chartered Bank, Penasihat Ekonomi Senior untuk Duta Besar Inggris dan menempati posisi manajerial dengan Citibank.

Saat ini Fauzi menduduki beberapa posisi jabatan selaku Dewan Komisaris di PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero), PT Manulife Asset Management Indonesia dan PT AKR Tbk.

Fauzi memiliki gelar Sarjana Ekonomi dari London School of Economics and Political Science, University of London, Inggris; dan Master in Development Studies dari Massachusetts Institute of Technology, Cambridge, MA, USA.

RUPST juga menyetujui untuk mengangkat kembali anggota Dewan Komisaris Perseroan, berikut susunan lengkapnya:

- Hemant Bakshi (Presiden Komisaris)

- Alexander Rusli (Komisaris Independen)

- Alissa Wahid (Komisaris Independen)

- Debora Herawati Sadrach (Komisaris Independen)

- Fauzi Ichsan (Komisaris Independen)

- Ignasius Jonan (Komisaris Independen)

Dalam kesempatan ini, RUPST Unilever Indonesia juga menyetujui usulan mengenai remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Unilever Indonesia Bagi Dividen Tahun Buku 2020

Ilustrasi Unilever Indonesia (unilever.co.id)
Ilustrasi Unilever Indonesia (unilever.co.id)

Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menyetujui pembagian dividen interim yang sudah dibagikan tahun lalu dan dividen tunai untuk tahun buku 2020.

Untuk pembagian  dividen yang telah dilakukan pada 2 Desember 2020 pada pukul 16:00 Waktu Indonesia Barat dan pembayarannya telah dilakukan pada 17 Desember 2020 jumlahnya Rp3,31 triliun. Dividen tersebut dibagikan kepada 38.150.000.000 saham perseroan yang namanya tercatat dalam daftar, sehingga setiap saham akan mendapat dividen tunai sebesar Rp 87 per lembar saham.

"Mengesahkan pembagian dividen interim untuk tahun buku 2020 dari laba bersih Perseroan yang tercatat dalam buku Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020," tulis rilis resmi Unilever Indonesia.

Secara keseluruhan, dividen yang akan diterima oleh pemegang saham perseroan untuk tahun buku 31 Desember 2020 semuanya berjumlah Rp187 per saham atau setara dengan Rp7,13 triliun.

"Adapun pembayaran dividen final kepada pemegang saham yang berhak akan dilaksanakan selambatnya pada tanggal 24 Juni 2021," tulis rilis yang sama.

Selain itu, RUPST juga menyeujui penunjukan Akuntan Publik atau Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit buku Perseroan untuk tahun buku yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 dan penetapan honorarium, serta persyaratan lain penunjukannya.

"Rapat memutuskan untuk menunjuk Akuntan Publik Budi Susanto dengan Izin Akuntan Publik No.AP.0302 dan Kantor Akuntan Publik Siddharta Widjaja & Rekan, firma anggota KPMG, masing-masing sebagai Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit buku Perseroan untuk tahun buku yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2021," tulis informasi tersebut.

Rapat tersebut juga setuju untuk memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan honorarium bagi Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik tersebut serta persyaratan lain penujukkannya.

Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Jumat, 28 Mei 2021, saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) merosot 3 persen ke posisi Rp 5.650 per saham. Saham UNVR naik 25 poin ke posisi Rp 5.850 per saham. Saham UNVR berada di kisaran Rp 5.625-Rp5.850 per saham.

Total frekuensi perdagangan saham 4.123 kali dengan volume perdagangan 131.578. Nilai transaksi harian saham Rp 75,3 miliar.

Sepanjang tahun berjalan 2021, saham UNVR merosot 20,75 persen ke posisi Rp 5.825 per saham. Saham UNVR berada di posisi tertinggi Rp 8.000 dan terendah Rp 5.425 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 923.910 kali dengan nilai transaksi Rp 11,2 triliun.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya