Liputan6.com, Jakarta - El Salvador menjadi negara pertama yang mengadopsi bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Keputusan ini diambil setelah sebagian besar anggota parlemen menyetujui proposal Presiden El Salvador, Nayib Bukele.
Seperti dilansir CNN, Kamis (10/6/2021), saat ini negara tersebut telah menerima bitcoin sebagai alat pembayaran seperti dollar Amerika Serikat.
Baca Juga
Undang-undang menyatakan, semua agen ekonomi harus menerima bitcoin sebagai bentuk pembayaran barang atau jasa.Tak hanya itu, bitcoin saat ini juga bisa digunakan untuk pembayaran.
Advertisement
Sebelumnya, Bukele menegaskan El Salvador akan bermitra dengan perusahaan keuangan digital Strike untuk membangun infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung penggunaan bitcoin sebagai mata uang resmi.Memberikan status mata uang yang sah, bitcoin juga bisa digunakan peminjam untuk membayar utang.
Sebelumnya Bukele juga mengatakan, menggunakan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah akan mempromosikan inklusi keuangan, pariwisata, inovasi, dan pembangunan ekonomi.
Meskipun bank sentral di seluruh dunia telah bereaksi positif terhadap bitcoin, mereka masih enggan menggunakan uang kripto karena volatilitasnya yang ekstrem.
Bitcoin misalnya, mengalami penurunan harga lebih dari 50 persen dari sebelumnya mencapai rekor tertinggi, yakni di atas USD 60.000. Cryptocurrency atau uang kripto lain yang diperdagangkan lebih tipis juga lebih fluktuatif.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Penjualan Bitcoin Turun
Sebelumnya, volume perdagangan bitcoin menurun drastis pada awal Juni. Tercatat, anjloknya penjualan mata uang kripto paling populer ini mencapai 47 persen dibandingkan Mei lalu.
Seperti dilansir Coindesk, Kamis (10/6/2021), ini menjadi peristiwa suram bagi industri aset digital karena harga cryptocurrency mengalami kemunduran.
Terkait penjualan, catatan CoinDesk Research menyebut, USD 34,8 miliar bitcoin telah berpindah tangan dalam delapan hari pertama di bulan Juni.Angka ini turun signifikan.
Pada akhir bulan lalu, pemetaan penjualan bitcoin diharapkan mencapai USD 67 miliar, namun rata-rata penjualan pada Juni adalah yang terendah sejak Desember tahun lalu.
"Pedagang pasti kehilangan selera untuk bitcoin di lingkungan pasar yang tidak pasti ini,” kata perusahaan analisis cryptocurrency Norwegia Arcane Research.
Penurunan volume perdagangan dapat berimplikasi pada pertukaran mata uang kripto. Harga saham Coinbase di bursa Amerika Serikat juga mengalami penurunan hingga 31 persen sejak terdaftar pada 14 April.
"Kejatuhan harga yang besar pada bulan Mei dan tweet Elon Musk benar-benar mendorong aktivitas perdagangan,” kata John Todaro, Wakil Presiden Penelitian Aset Kripto dan Blockchain di Needham & Company.
Meski demikian, Todaro mengatakan, mata uang kripto kemungkinan akan meningkat kembali. Walau anjlok, bulan ini diharapkan sejalan dengan bulan-bulan sebelumnya seperti Maret dan April, terlebih dalam hal perdagangan.
Pada Rabu, harga bitcoin melonjak paling tinggi dalam dua minggu. Harga uang kripto tercatat mendekati USD 36.500. Angka ini mengalami kenaikan dari USD 31.000 pada Selasa malam.
Advertisement