Respons Nestle Indonesia Terkait Viral Susu Beruang Bear Brand Diserbu Warga dan Harga Melambung

Direktur Corporate Affairs Nestle Indonesia Debora R.Tjandrakusuma memberikan penjelasan mengenai produk susu Bear Brand yang diburu masyarakat dan harga produk.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Jul 2021, 09:53 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2021, 22:24 WIB
Cara Seru Ajak Milenial di Generasi Bisa Banget Playspace
Pengunjung berfoto di Weather Changes Inspiration Room bertajuk Generasi #BisaBanget Playspace di Senayan City Jakarta, Kamis (15/11/2019). Kegiatan persembahan Nestle Bear Brand mengajak milenial untuk dapat mengeksplorasi potensi dalam diri menuju arah positif.(Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Nestle Indonesia angkat bicara mengenai susu Bear Brand atau dikenal susu beruang yang kini menjadi buruan masyarakat. Bahkan membuat harga produknya naik di situs belanja online.

Direktur Corporate Affairs Nestle Indonesia Debora R.Tjandrakusuma menuturkan, pihaknya memaksimalkan upaya untuk memasok produk susu Bear Brand kepada konsumen.

"Kami melakukan yang terbaik yang kami bisa guna memenuhi permintaan para konsumen akan produk-produk kami untuk mengoptimalkan kapasitas produksi dan rantai pasokan, terutama untuk produk susu Bear Brand,” ujar dia dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Sabtu (3/7/2021).

Terkait ada kenaikan harga produksi susu Bear Brand, Debora mengatakan, pihaknya tidak melakukan kenaikan harga atas produk-produk Nestle termasuk produk susu Bear Brand.

"Mengenai ada kenaikan harga di e-commerce untuk produk-produk Bear Brand, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya peraturan persaingan usaha, kami tidak dapat menentukan harga jual akhir produk kami,” kata dia.

Ia menambahkan, salah satu hal yang dilakukan dengan berusaha semaksimal mungkin untuk memasok terus produk susu Bear Brand sehingga dapat memenuhi permintaan konsumen.

Adapun langkah yang dilakukan Nestle saat ini membangun pabrik baru di Batang. Debora menuturkan, pembangunan pabrik tersebut untuk meningkatkan kapasitas produk susu Bear Brand, minuman siap konsumsi Milo dan Nescafe.

Nestle membangun pabrik Nestle Bandaraya di Batang, Jawa Tengah dengan investasi USD 220 juta atau setara Rp 3,1 triliun (asumsi 1USD=Rp 14.394). Pabrik tersebut akan mulai beroperasi pada 2023 dan akan mempekerjakan sekitar 200 orang untuk memproduksi produk-produk susu cair dan minuman siap konsumsi.

Mengutip Kanal Bisnis Liputan6.com, sebuah video viral di media sosial menampilkan masyarakat tengah menyerbu produk susu beruang atau Bear Brand di salah satu ritel modern.

Dalam video berdurasi 30 detik tersebut, sejumlah warga tampak berebut untuk mengambil kantong-kantong Bear Brand. Bahkan, karena banyaknya masyarakat berusaha mengambil, membuat kemasan botol susu ini berjatuhan serta membuat troli belanja salah satu pembeli terbalik.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Pabrik dan Pusat Distribusi Beroperasi

Berebut bear brand
Berebut bear brand. Foto: Tangkapan layar video amatir yang diterima Liputan6.com (3/7/2021).

Selain itu, selama pandemi COVID-19, Nestle Indonesia fokus pada tanggung jawab untuk memenuhi permintaan konsumen akan produk-produk makanan dan minuman bernutrisi seperti produk susu Dancow, Bear Brand dan minuman coklat malt Milo dengan memastikan keberlangsungan operasi pabrik-pabrik perseroan.

“Saat ini semua pabrik dan pusat distribusi kami beroperasi. Pada saat yang sama kami juga memastikan kesehatan dan keselamatan para karyawan, mitra bisnis dan pelanggan, serta memberikan bantuan APD, produk-produk bergizi dan sembako kepada para garda terdepan pekerja kesehatan serta masyarakat terdampak,” ujar dia.

Perseroan juga mengajak para konsumen untuk menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan berpartisipasi dalam program vaksinasi pemerintah selama masa PPKM Darurat. Hal ini mendukung pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya