IHSG Berpeluang Melemah Jelang Akhir Pekan, Cermati Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di 5.913-6.123 pada perdagangan Jumat, 9 Juli 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 09 Jul 2021, 06:40 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2021, 06:40 WIB
IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melemah terbatas pada perdagangan saham Jumat, (9/7/2021).

CEO PT Indosurya Bersinas Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pergerakan IHSG masih menunjukkan pola tekanan terbatas seiring minimnya sentimen dan perlambatan roda perekonomian yang terjadi masih menjadi tantangan bagi pasar modal Indonesia. Oleh karena itu, belum terlihat ada hal yang dapat dorong kenaikan IHSG ke depan.

Meski demikian, momentum tekanan, menurut William dapat terus dimanfaatkan oleh investor baik jangka pendek, menengah dan panjang karena pergerakan fluktuaktif yang terjadi dalam IHSG dapat dimanfaatkan untuk trading dan investasi jangka pendek.

"IHSG berada di 5.913-6.123,” ujar William dalam catatannya.

Sementara itu, Direktur PT MNC Asset Management, Edwin Sebayang ada sejumlah sentimen negatif yang membayangi IHSG.

Kasus COVID-19 di Indonesia yang mencatat rekor baru dengan kasus mencapai 38 ribu pada Kamis, 8 Juli 2021, menurut Edwin menjadi katalis negatif bagi pasar saham. Sentimen negatif lainnya juga dari bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street yang tertekan karena penurunan saham teknologi China dan keraguan pemulihan ekonomi.

"Harga beberapa komoditas seperti emas turun 0,09 persen, CPO 0,39 persen dan timah 0,06 persen di tengah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpotensi menjadi faktor negatif bagi perdagangan pasar saham Jumat ini,” tulis Edwin dalam catatannya.

Meski demikian, ada katalis positif untuk IHSG. Edwin mengatakan, kenaikan harga komoditas seperti minyak, batu bara dan nikel akan menjadi katalis positif IHSG.

"Serta terus turunnya yield obligasi Amerika Serikat yang sudah berada di bawah 1,29 persen dan Indonesia untuk tenor 10 tahun,” kata dia.

Ia prediksi, IHSG akan bergerak di kisaran 5.969-6.060 pada Jumat pekan ini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Saham Pilihan

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk pilihan saham yang dapat dicermati, William memilih saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Astra International Tbk (ASII), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).

Selain itu PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).

Sedangkan rekomendasi saham dari Edwin antara lain PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Metrodata Tbk (MTDL), PT Timah Tbk (TINS), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Selain itu, PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Esa Surya Perkasa Tbk (ESSA), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya