Liputan6.com, Jakarta - PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) anggarkan belanja modal (capital expenditure-capex) sebesar USD15 juta atau sekitar Rp 214,04 miliar (asumsi kurs Rp 14.269 per dolar Amerika Serikat) hingga USD 20 juta atau sekitar Rp 285,39 miliar pada 2021.
Sebagian dari dana capex tersebut dialokasikan untuk menambah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) atau pompa bensin.
Baca Juga
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan AKR Corporindo Suresh Vembu dalam public expose virtual difasilitasi Bursa Efek Indonesia, Rabu (08/09/2021).
Advertisement
Tahun ini, AKR berencana menambah 15-20 SPBU lagi, sesuai dengan kesepakatan yang telah direncanakan sebelumnya dengan BP Global.
Suresh mengatakan, target perseroan tidak berubah, masih sama dengan yang telah direncanakan oleh perseroan dalam penyusunan rencana kerja anggaran perseroan pada Oktober-November 2020 lalu.
“Semester pertama laba bersih kami sudah tumbuh 28 persen menjadi Rp 550 miliar. Target kami tidak berubah, kami tetap yakin bisa grow (tumbuh) tahun ini,” kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Target Perseroan
Presiden Direktur AKR Corpindo Tbk Haryanto Adikoesoemo mengatakan, per tahun AKR menargetkan menambah 40 pompa bensin. Tahun ini pompa bensin yang akan ditambah sekitar 30-35 pompa bensin.
Selain menambah pompa bensin, AKR juga akan menambah jumlah fast charging untuk mobil listrik di SPBU yang sudah ada. Ke depan, fasilitas fast-charging ini diperkirakan memiliki prospek signifikan, karena untuk melakukan pengisian daya (charge) batere mobil listrik membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
Selama waktu tunggu itu, perseroan melihat prospek untuk melengkapi SPBU yang ada dengan restoran, sehingga waktu tunggu konsumen bisa dipakai untuk menghasilkan penjualan lain.
"Kami juga akan menambah fasilitas untuk fast-charging terutama di SPBU jalan tol,” kata dia.
Haryanto menambahkan, AKR sudah dipercaya pemerintah dan ditugaskan untuk membantu pemerintah untuk distribusi bahan bakar bensin. Saat ini AKR memiliki sekitar 132 pompa bensin, dan akan terus menambah jumlahnya setiap tahun.
Advertisement
Strategi Perseroan
Strategi pertumbuhan kinerja AKR mencakup empat lini, yaitu pertumbuhan perdagangan dan distribusi, ekspansi ke ritel dan avtur, pengembangan kawasan JIIPE Gresik, dan Pengembangan Energi Bersih dan Terbarukan.
Pendapatan terbesar AKR di semester I 2021 masih bersumber dari perdagangan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM), yaitu sebesar 71 persen atau setara Rp 7,6 triliun dari total pendapatan Rp 10,71 triliun. Segmen perdagangan dan distriusi kimia dasar menyumbang Rp 1,98 triliun atau setara 19 persen dari total pendapatan perseroan.
Penyumbang pendapatan perseroan lainnya berasal dari bisnis pengembangan kawasan industry, logistik dan lainnya, masing-masing sebesar 4 persen dan 6 persen dari total pendapatan.
Pendapatan dari kawasan industry JIIPE, kata dia, perkirakan terus naik karena tenant-tenant perseroan banyak yang sedang membangun di kawasan industri.
Hal ini tentu saja akan meningkatkan jumlah utilitas air dan listrik, sehingga pendapatan dari utilitas perseroan juga akan meningkat. Selain itu, dengan semakin banyaknya pembangunan smelter dan pengembangan hilirisasi di Indonesia, penjualan bahan kimia juga diperkirakan meningkat.
"Kami percaya dengan semakin banyaknya smelter yang beroperasi dan hilirisasi yang meningkat, membutuhkan bahan kimia untuk prosesnya. Sehingga penjualan bahan kimia juga akan meningkat,” kata dia.
Reporter: Elizabeth Brahmana