BRI Bidik Pertumbuhan Kredit 6 Persen hingga Akhir 2021

Direktur Keuangan BRI, Viviana Dyah Ayu mengatakan, segmen mikro menjadi sasaran utama penyaluran kredit Perseroan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 09 Sep 2021, 16:56 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2021, 16:56 WIB
Paparan publik PT Bank Rakyat Indonesia Tbk pada Kamis, (9/9/2021) (Dok: Liputan6.com/Pipit Ramadhani)
Paparan publik PT Bank Rakyat Indonesia Tbk pada Kamis, (9/9/2021) (Dok: Liputan6.com/Pipit Ramadhani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit 6-7 persen sampai dengan akhir tahun.

Direktur Keuangan BRI, Viviana Dyah Ayu mengatakan, segmen mikro menjadi sasaran utama penyaluran kredit Perseroan.

"Kita tidak merevisi guidance target pertumbuhan kredit sampai dengan akhir tahun ini. Masih ada di kisaran 6-7 persen,” kata dia dalam press conference public expose live, Kamis (9/9/2021).

Vivi menambahkan, bahkan pada saat terjadi PPKM Juli lalu, dengan kegiatan ekonomi kembali terkontraksi, segmen mikro masih mampu mencatatkan kenaikan.

Sementara untuk kuartal III 2021, Vivi mengatakan, kinerja Perseroan akan tetap positif karena pada Agustus kemarin sudah ada pemulihan.

"Drivernya berasal dari segmen mikro yang secara konsisten ini memperlihatkan pertumbuhan double digit tiap bulan. Bahkan saat di juli segmen mikro bri masih bisa tumbuh 15 persen yoy," kata dia.

Hingga Juni 2021, penyaluran kredit BRI mencapai Rp 912,1 triliun atau meningkat 5,0 persen YoY. Lebih baik dibandingkan pertumbuhan industri perbankan nasional yang sebesar 0,6 persen.

Pertumbuhan kredit BRI tersebut didorong segmen Mikro yang tumbuh 17,0 persen YoY dan penyaluran KUR Mikro yang mencapai Rp 87 Triliun. Sehingga komposisi Kredit Mikro naik menjadi 40,2 persen dari kuartal II 2020 sebesar 36,1 persen.

"Hal ini sejalan dengan aspirasi kami untuk meningkatkan komposisi kredit mikro minimal 45 persen di tahun 2025,” kata Direktur Utama BRI, Sunarso dalam kesempatan yang sama.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

BRI Optimistis Target 12 Juta Merchant QRIS Tercapai pada 2021

Gedung BRI (Dok: Istimewa)
Gedung BRI (Dok: Istimewa)

Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mematok target 12 juta merchant/pedagang menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) pada 2021. Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto optimis target tersebut bisa tercapai.

Direktur Utama BRI Catur Budi Harto menuturkan, akhir Juli jumlah user BRIMo 11,7 juta atau tumbuh 86,7 persen YoY.  Sementara jumlah merchantnya QRIS BRI sudah mencapai 500 ribu merchant atau tumbuh 400 persen.

Dia menuturkan, dengan pertumbuhan penggunaan aplikasi QR BRIMo yang signifikan tersebut, BRI pun optimis kedepannya dapat mencapai target 12 juta merchant QRIS BRIMo pedagang pada 2021.

“Bisa dibayangkan ini bisa tumbuh sekian itu luar biasa, dengan fitur ini BRI optimis dapat mengakselerasi target yang dicanangkan di awal tahun yaitu 12 juta merchant QRIS di 2021,” kata dia saat peluncuran QR BRIMo

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Konsumer BRI Handayani menyampaikan bahwa hadirnya fitur QR BRIMo pedagang ini sejalan dengan kebijakan dari Bank Indonesia untuk mendukung sistem pembayaran tanpa uang tunai atau cashless transaction.

“Ini sejalan dengan kebijakan dan arahan Bank Indonesia untuk men-support cashless transaction, apalagi di masa pandemi ini tentu menjadi amat sangat penting untuk menghindari infected covid-19 karena kita bertukar uang dan sebagainya,” ujarnya.

Dengan menggunakan mobile banking melalui BRIMo maka nasabah baik pedagang maupun pembeli cukup membawa Handphone saja tanpa harus memegang uang tunai.

Handayani menyebut, fitur baru QR BRIMo pedagang ini memungkinkan pedagang bisa memberikan kemudahan pembayaran dengan menerbitkan QR di BRIMonya, lalu tinggal di scan oleh nasabah yang bertransaksi.

“Tentu ini sebuah terobosan, yang harapannya menjadi sebuah cara baru bagi pedagang UMKM untuk memudahkan mereka beradaptasi menggunakan transaksi secara digital dan ini pertama di Indonesia,” pungkasnya.  

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya