Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat terbatas pada perdagangan Senin (18/10/2021). Analis prediksi, IHSG berupaya untuk catatkan level all time high atau tertinggi sepanjang masa.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pergerakan IHSG pada pekan yang pendek ini masih akan diwarnai oleh upaya untuk mencatatkan all time high sepanjang masanya.
Akan tetapi, William menuturkan, mengingat IHSG sudah alami kenaikan sebelumnya, potensi koreksi wajar masih cenderung tinggi.
Advertisement
Baca Juga
Hal ini karena harga komoditas terutama batu bara memiliki kecenderungan koreksi dan aliran dana investor asing yang masuk yang belum terlihat melaju secara signifikan kembali masuk ke dalam pasar modal. IHSG akan bergerak di kisaran 6.472-6.691.
“Hari ini IHSG berpotensi menguat terbatas,” ujar dia dalam catatannya, Senin (18/10/2021).
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG berpeluang menguat terbatas tetapi rawan koreksi terlebih dahulu.
“Saat ini posisi IHSG sudah berada di akhir wave (v) dari wave (iii) dari wave A, sehingga meskipun masih berpeluang menguat namun sudah relatif terbatas dan IHSG rawan terkoreksi terlebih dahulu untuk membentuk wave (iv),” ujar dia.
Ia menuturkan, potensi koreksi wave (iv) ini berada pada rentang 6.440-6.610. IHSG akan bergerak di kisaran support 6.392,62.62 dan resistance 6.680-6.690.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan
Untuk saham pilihan, Herditya memilih saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).
Sedangkan William memilih saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Astra International Tbk (ASII), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR).
Advertisement