Liputan6.com, Jakarta - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau dikenal dengan nama Mitratel akan melepas 25.540.000.000 saham dalam rangka initial public offering (IPO). Jumlah itu setara 29,85 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.
Mitratel tawarkan harga saham antara Rp 775-975 per saham. Dengan demikian, total dana yang diraup dari IPO maksimal sekitar Rp 24,90 triliun.
Dalam prospektus Mitratel, dana hasil IPO sekitar 90 persen akan digunakan untuk belanja modal Perseroan.
Advertisement
Baca Juga
Rinciannya, sekitar 56 persen dari angka tersebut akan digunakan untuk belanja modal anorganik. Seperti akuisisi strategis portofolio menara berkualitas di Indonesia, terutama menara yang dimiliki oleh operator telekomunikasi terkemuka di Indonesia.
Serta akuisisi strategis produk, teknologi, dan layanan baru yang dapat bersinergi dengan bisnis penyewaan menara Perseroan di Indonesia.
Direktur Investasi Mitratel, Hendra Purnama menjelaskan, konsolidasi memang dirasa perlu dilakukan oleh pemain di industri tower sebagai langkah efisiensi. Mitratel sendiri tidak membatasi pihak mana yang akan disasar untuk konsolidasi atau akuisisi ke depannya.
"Konsolidasi diharapkan memang terjadi di sektor tower. Dengan konsolidasi diharapkan industri tower akan lebih efisien akan lebih baik buat pemainnya di dalam industri tower,” kata dia dalam paparan publik, Selasa (26/10/2021).
"Untuk akuisisi itu sendiri, memang setengah dari penggunaan dana IPO untuk anorganik. Kita tidak terbatas bahwa ini harus dari Telkomsel atau Telkom, tapi bisa untuk akuisisi dari pihak manapun,” ia menambahkan.
Selain untuk belanja modal anorganik, Perseroan juga akan menggunakan dana IPO untuk belanja modal organik.
Seperti mengembangkan dan memperluas hubungan dengan pelanggan melalui penambahan penyewa kolokasi, yang mencakup berbagai pengeluaran terkait dengan penguatan (strengthening) dan penambahan menara yang dimiliki Perseroan saat ini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rencana Mitratel
Kemudian pembangunan menara baru dan penambahan site baru, termasuk biaya sewa lahan baru yang dibangun untuk pesanan build-to-suit berbagai operator telekomunikasi besar di Indonesia.
Serta ekspansi ke teknologi dan layanan yang dapat bersinergi dengan bisnis penyewaan menara Perseroan, seperti layanan digital dan fiber.
"Kita memang lima tahun ke depan akan fokus untuk meningkatkan tendensi rasio kita. Selain itu kita juga akan meng-grab opportunity, terutama untuk sektor yang berkaitan dengan 5G, yaitu bisa fiber optic ataupun IoT, ataupun infrastruktur lainnya yang support 5G,” bebernya.
Advertisement