Mitratel Kukuhkan Diri Sebagai Perusahaan Menara Telekomunikasi Terbesar di Indonesia
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus memperkuat bisnis penyediaan menara telekomunikasi melalui anak usahanya, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), dengan melakukan penyertaan modal berupa aset (inbreng) 798 menara telekomunikasi. Hal ini ditandai dengan penandatanganan Akta Inbreng & Head of Agreement antara Telkom dengan Mitratel, yang dilakukan secara hybrid dengan protokol kesehatan yang ketat.
Hadir secara fisik dalam acara tersebut Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya dan Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko. Sedangkan melalui video conference, hadir Direktur Wholesale & International Service Telkom Bogi Witjaksono dan Direktur Network & IT Solution Telkom Herlan Wijanarko.
Direktur Strategic Portfolio Telkom, Budi Setyawan Wijaya menyampaikan pengalihan aset (inbreng) menara telekomunikasi yang dilakukan Telkom kepada Mitratel merupakan bagian dari penataan portofolio TelkomGroup serta merupakan bentuk komitmen Telkom untuk menjadikan Mitratel sebagai vehicle sekaligus pemain yang kuat dan menguasai industri tower.
“Industri menara telekomunikasi ini merupakan industri yang sangat prospektif di tengah potensi perkembangan ekonomi digital Indonesia, ditambah pula masuknya teknologi generasi kelima. Dengan langkah ini, TelkomGroup percaya bahwa Mitratel mampu memperkokoh posisinya sebagai pemimpin industri menara telekomunikasi nasional dan memberikan value yang tinggi bagi perusahaan juga para stakeholder," ujar Budi Setyawan Wijaya.
Selain sebagai upaya penataan portofolio, langkah inbreng menara milik Telkom ke Mitratel juga merupakan salah satu strategi bisnis untuk meningkatkan kapabilitas dari sisi aspek infrastruktur telekomunikasi. Menara-menara yang dialihkan memiliki potensi kolokasi dan tenancy ratio di atas rata rata industri dengan struktur yang kokoh dan coverage seluruh Indonesia. Inbreng ini menjadi modal yang kuat untuk bisnis menara Mitratel ke depan.
“Bisnis menara telekomunikasi merupakan bisnis yang sangat menjanjikan, mengingat hingga saat ini operator telekomunikasi akan terus berekspansi dalam meningkatkan kualitas jaringan dan memperluas jangkauan layanannya sehingga kami meyakini bisnis menara telekomunikasi masih akan mencatatkan kinerja positif,” tambah Budi.
Sementara itu, Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menyampaikan komitmen Mitratel dalam mendukung penataan portofolio TelkomGroup dengan aksi korporasi ini. Ke depan, Mitratel berkomitmen untuk mengelola dengan baik aset dan bisnis menara tersebut demi memberikan value terbaik bagi para pemegang saham.
Setelah transaksi pengalihan aset 798 menara ini, Mitratel memiliki lebih dari 24.000 menara telekomunikasi. Hal ini menjadi salah satu langkah TelkomGroup melalui Mitratel untuk mendukung terwujudnya value creation demi mengukuhkan diri sebagai pemain nomor satu di industri menara telekomunikasi Indonesia.
Mitratel Akuisisi 100 Persen Saham Persada Sokka Tama
PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) telah melakukan Penandatanganan Perjanjian Akta Jual Beli Saham dengan PT Persada Sokka Tama (PST) sebanyak 5 persen.
Acara yang diselenggarakan di Telkom Landmark Tower, Jakarta tersebut dihadiri oleh Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko, Direktur Utama Persada Sokka Tama Firman Hidayat, dan pemilik 5 persen saham Rahina Dewayani. Dengan ditandatanganinya perjanjian ini, Mitratel akhirnya mengakuisisi seluruh saham perusahaan menara tersebut.
“Akuisisi ini dilakukan sesuai target Akta Jual Beli Saham maret 2019 lalu, bahwa Mitratel akan membeli sisa saham PST senilai 5 persen dan menjadi pemegang saham seutuhnya 100 persen," ungkap Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (6/2/2021).
Tentunya hal ini akan memberikan keuntungan yang sangat besar bagi kami karena kami akan semakin lincah dan agresif untuk masuk ke berbagai segmen bisnis Menara Telekomunikasi yang ujungnya adalah peningkatan skala bisnis yang signifikan.
"Di lain sisi, PST juga akan kami siapkan sebagai vehicle dalam meningkatkan kompetensi yang dibutuhkan sebagai value differentiator dibandingkan pesaing di industri ini”, ujar dia.
Akuisisi terhadap PST ini dapat meningkatkan efisiensi bisnis operasional dan memperkuat portfolio Menara telekomunikasi Mitratel, guna mendukung rencana perusahaan menuju unlock tower business.
PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) merupakan anak usaha Telkom yang berfokus di bisnis Menara telekomunikasi, dan telah mengelola lebih dari 22.000 menara telekomunikasi dan melayani semua operator seluler yang tersebar di seluruh Indonesia.
Adapun PT Persada Sokka Tama (PST) merupakan perusahaan yang bergerak di bisnis Menara telekomunikasi, dengan kepemilikan lebih dari 1.000 menara tersebar di beberapa wilayah Indonesia.

Berita Terbaru
Gaji ke-13 ASN 2025 Cair Juni, Simak Jadwal & Besarannya!
GoTo Targetkan Laba Rp 1,6 Triliun di 2025, Realistiskah?
Agar Keripik Kentang Awet Renyah dan Tidak Gosong, Coba 5 Cara Ini
Hasto Didakwa 2 Perkara, Dedy Sitorus: Arahan Ibu Megawati, Kader PDIP Tetap Solid
Punya Daya Tarik Alami, Ini 6 Zodiak yang Dikenal Paling Karismatik
Kebijakan WFA Diharapkan Redam Puncak Kepadatan Mudik Lebaran 2025
Giliran 3 Karakter Komik Lokal Mejeng di Gerbong dan 11 Stasiun Kereta Api Sepanjang Musim Mudik Lebaran 2025
Tanggal Rilis Death Stranding 2 Resmi Diungkap, Siap Rilis Akhir Juni 2025
Mengapa Kita Cenderung Ingin Banyak Makan Menjelang Berbuka? Tips Bijak agar Puasa Tetap Sehat
Penyebab Mandi Wajib: Panduan Lengkap Bersuci dalam Islam
Menhub: Pergerakan Mudik Lebaran Diprediksi Mulai 21 Maret 2025
Panduan Lengkap Bayar Zakat Fitrah 2025 dan Besaran yang Harus Dibayarkan