Lippo Karawaci Peroleh Outlook Rating Positif dari Moody’s

Sebelumnya, Lippo Karawaci memperoleh rating Stable.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 29 Nov 2021, 10:17 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2021, 10:15 WIB
IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Pengunjung mengambil foto layar indeks harga saham gabungan yang menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) memperoleh outlook rating Positif dari Moody’s. Outlook ini diberikan setelah lembaga pemeringkat tersebut mengkaji ulang kinerja bisnis Lippo Karawaci, posisi finansial, dan likuiditas.

Sebelumnya, LPKR memperoleh rating Stable.

CEO Lippo Karawaci John Riady mengatakan, perseroan senang dengan outlook rating Positif dari Moody’s yang didukung perbaikan arus kas, kenaikan likuiditas, dan pra penjualan yang tinggi dari perusahaan.

"Perubahan outlook ini juga merupakan bukti implementasi tata kelola perusahaan yang baik dan kemampuan manajemen dalam mengembangkan industri properti dan bisnis kesehatan di Indonesia," jelas dia dalam keterangan tertulis, Senin (29/11/2021).

Outlook Positif merupakan bukti perbaikan arus kas operasi perusahaan holding melalui pertumbuhan yang kuat pada pra penjualan, penyelesaian proyek yang sedang berjalan, dividen anak perusahaan serta negosiasi ulang biaya subsidi sewa yang produktif.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kinerja Perusahaan

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Moody’s bahkan mencatat kemungkinan akan menaikkan rating Lippo Karawaci ke B2 dari B3 jika arus kas operasi pada level perusahaan holding berada di area positif dan LPKR tidak bergantung kepada penjualan aset, serta rasio hutang menunjukkan perbaikan.

Moody’s juga mencatat bahwa posisi kas LPKR cukup untuk menutupi biaya selama 18 bulan ke depan.

Pendapatan Lippo Karawaci selama 9 bulan pertama tahun 2021 naik 44 persen YoY (year on year) menjadi Rp 10,95 triliun dan EBITDA naik sebesar 84 persen seiring dengan pertumbuhan bisnis yang baik dalam pengembangan properti dan layanan kesehatan.

Sampai dengan 10 bulan pertama 2021, Lippo Karawaci membukukan pra penjualan sebesar Rp 4,4 triliun, sehingga pencapaian pra penjualan selama tahun 2021 diestimasi dapat mencapai Rp 4,7 triliun, dan pada tahun 2022 mencapai Rp 5,2 triliun.

Sampai dengan 9 bulan pertama tahun 2021, LPKR melaporkan posisi kas perusahaan holding ada di posisi Rp 2,3 triliun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya