Menengok Prapenjualan LPKR dari Tahun ke Tahun, Proyek Baru Jadi Penopang

Pada tahun 2024, Lippo Karawaci mencatatkan pra penjualan Rp 6,01 triliun, yang tumbuh 17% dibandingkan tahun sebelumnya.

oleh Arthur Gideon Diperbarui 12 Mar 2025, 11:24 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2025, 11:20 WIB
Kota Mandiri Park Serpong
Prapenjualan Lippo Karawaci didorong oleh peluncuran kota mandiri baru, Park Serpong, Tangerang, pada Kuartal IV 2023. (Dok LPKR)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mampu membukukan pertumbuhan prapenjualan yang signifikan setiap tahun. Di 2023, Lippo Karawaci berhasil meraih pra penjualan Rp 5,12 triliun, melebihi target yang ditetapkan sebesar Rp 4,9 triliun, atau mencatatkan kenaikan sebesar 5% dibandingkan target semula.

Group CEO Lippo John Riady menjelaskan, pencapaian ini mencerminkan tingginya permintaan terhadap produk rumah tapak dan komersial dengan harga terjangkau. Keberhasilan ini juga tak lepas dari peluncuran kota mandiri baru, Park Serpong, Tangerang, pada Kuartal IV 2023, yang mencatatkan tingkat pembelian yang tinggi, termasuk seri XYZ Livin.

Pada tahun 2024, Lippo Karawaci mencatatkan pra penjualan Rp 6,01 triliun, yang tumbuh 17% dibandingkan tahun sebelumnya.

"Capaian ini melampaui target tahunan LPKR, dengan pencapaian sebesar 112%. Produk properti residensial menjadi kontributor utama, memberikan kontribusi sebesar 64% terhadap total prapenjualan 2024," kata dia dalam keterangan tertulis Rabu (12/3/2025).

Kinerja ini juga didorong oleh permintaan yang terus berlanjut untuk produk rumah tapak yang diluncurkan pada tahun sebelumnya, seperti Cendana Homes, XYZ Livin, dan Waterfront Uptown. Selain itu, peluncuran produk baru seperti seri Zen, Cendana Suites, dan seri Blackslate di Park Serpong, serta XQ Livin di Lippo Cikarang Cosmopolis, turut memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian ini.

LPKR juga telah memulai serah terima tahap pertama proyek Park Serpong pada November 2024, yang menegaskan komitmen perusahaan untuk menyelesaikan proyek tepat waktu, bahkan lebih cepat dari jadwal yang ditetapkan, dalam waktu kurang dari 18 bulan.

 

Promosi 1

Incar Pembeli Rumah Pertama

PT Lippo Karawaci Tbk
PT Lippo Karawaci Tbk kenalkan produk perumahan baru yang terjangkau di Kawasan Park Serpong dan Lippo Cikarang Cosmopolis. (Dok (LPKR)... Selengkapnya

Pada 2025, Lippo Karawaci menargetkan pra penjualan Rp 6,25 triliun, yang mencerminkan proyeksi pertumbuhan sebesar 16% dibandingkan target tahun lalu.

Pertumbuhan ini terutama akan didorong oleh pembangunan proyek residensial dan komersial baru di kawasan Lippo Karawaci (Tangerang), Lippo Cikarang (Bekasi), serta kawasan lainnya yang termasuk dalam portfolio tanah milik perseroan.

"Perusahaan tetap berkomitmen untuk terus memperluas portfolio serta mendorong inovasi, terutama bagi pembeli rumah pertama, dengan meluncurkan produk perumahan baru yang terjangkau di kawasan Park Serpong dan Lippo Cikarang Cosmopolis," pungkas John Riady.

Sektor Properti Indonesia Diprediksi Cerah

Lippo Village
Pesatnya perkembangan Tangerang Raya menjadikannya lokasi yang ideal untuk investasi. Lippo Karawaci terus memacu penjualan di kawasan Lippo Village hingga Park Serpong. (Dok LPKR)... Selengkapnya

Sebelummya, perusahaan konsultan properti Jones Lang Lasalle (JLL) Indonesia menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relatif stabil dan tingkat kepercayaan investor yang tinggi akan mendorong pertumbuhan sektor properti di Indonesia.

Country Head JLL Indonesia Farazia Basarah menyatakan bahwa sektor properti Indonesia diproyeksikan akan terus tumbuh pada 2024 seiring dengan prospek perekonomian Indonesia.

Nilai investasi di sektor properti pada paruh pertama 2024 mencapai Rp 29,4 triliun, atau tumbuh 6 persen dari periode yang sama tahun lalu. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan investor terhadap sektor properti di Indonesia masih tinggi.

JLL Indonesia juga menambahkan bahwa permintaan terhadap rumah tapak dengan harga di bawah Rp 2 miliar menjadi yang paling laris. Mengutip data terakhir JLL Indonesia, sebanyak 80 persen dari total penjualan rumah di perumahan skala besar dengan luas di atas 200 hektar berada pada harga di bawah Rp 2 miliar.

JLL Indonesia juga melihat pengembang terus secara aktif meluncurkan klaster baru di proyek-proyek perumahan yang sudah ada.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya