Liputan6.com, Jakarta - Dua emiten perkebunan grup Salim yakni PT Salim Invomas Tbk (SIMP) dan PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) mencatatkan kinerja cemerlang hingga kuartal III 2021. Dua emiten perkebunan grup Salim catat pertumbuhan laba bersih dan pendapatan.
PT Salim Invomas Tbk yang bergerak dalam bidang agribisnis, terutama dalam pengolahan kelapa sawit mencatat pendapatan Rp 14,13 triliun hingga kuartal III 2021, naik 36,94 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan tersebut seluruhnya berasal dari kontrek dengan pelanggan.
Baca Juga
Sejalan dengan itu, beban pokok penjualan naik menjadi Rp 10,68 triliun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 8,61 triliun. Alhasil, Perseroan membukukan laba bruto sebesar Rp 3,47 triliun, naik 102,45 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,70 triliun.
Advertisement
Pada periode tersebut, Salim Ivomas mencatatkan laba usaha Rp 1,96 triliun, naik 173 persen dibandingakan periode yang sama tahun lalu. Penghasilan keuangan tercatat turun tipis menjadi Rp 50,8 miliar dari periode yang smaa tahun lalu Rp 52,8 miliar.
Setelah dikurangi beban keuangan, bagian atas rugi entitas asosiasi serta pajak penghasilan, Perseroan berhasil mengukuhkan laba periode berjalan Rp 798,94 miliar, berbalik dari posisi per September 2020 yang rugi Rp 236,51 miliar.
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 563,23 miliar, dari posisi akhir September 2020 yang catatkan rugi Rp 172,57 miliar. Laba per saham turut terkerek di posisi Rp 36 per lembar saham dari posisi sebelumnya minus Rp 11 hingga kuartal III 2020.
Dari sisi aset Perseroan hingga kuartal III 2021 tercatat sebesar Rp 36,58 triliun, naik dari Rp 35,4 triliun di akhir 2020. Rinciannya, total aset lancar senilai Rp 9,66 triliun dan Rp 26,93 triliun merupakan aset tidak lancar.
Liabilitas Salim Ivomas Pratama hingga kuartal III 2021 tercatat sevbesar Rp 17,4 triliun, naik dibandingkan posisi akhir Desember 2020 sebesar Rp 16,9 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 9,7 triliun, dan sisanya Rp 7,67 merupakan liabilitas jangka panjang. Total ekuitas pada periode ini Rp 19,2 triliun, naik dari posisi per 31 Desember 2020 sebesar Rp 18,5 triliun.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kinerja London Sumatra hingga Kuartal III 2021
Bergerak pada tren yang sama, PP London Sumatra Indonesia Tbk yang bergerak di bidang agroindustri mencatatkan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan mencapai Rp 3,34 triliun hingga kuartal III 2021. Raihan itu naik 46,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,28 triliun.
Sejalan dengan itu, beban pokok turut mengalami kenaikan menjadi Rp 2,18 triliun dari posisi per akhir September 2020 sebesar Rp 1,8 triliun. Perseroan mengukuhkan laba bruto Rp 1,16 triliun, naik 138,53 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 487 miliar.
Pada periode ini, laba usaha Perseroan tercatat Rp 942,78 miliar, naik dibandingkan posisi September 2020 sebesar Rp 297,85 miliar. Setelah dikurangi beban keuangan, bagian atas rugi enitas asosiasi serta pajak penghasilan, London Sumatra Indonesia berhasil memperoleh laba periode berjalan yang naik 171,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 276,65 miliar.
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 171,5 persen menjadi Rp 752,9 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 277,05 miliar. Laba per saham tercatat Rp 100 dari sebelumnya yang hanya Rp 41 per lembar per September 2020.
Aset Perseroan hingga kuartal III 2021 tercatat sebesar Rp11,76 triliun, naik dari posisi akhir Desember 2020 sebesar Rp 10,92 triliun. Terdiri dari aseet lancar Rp 3,85 triliun, dan aset tidak lancar Rp 7,91 triliun.
Sementara liabilitas hingga September 2021 sebesar Rp 1,85 triliun, naik dari posisi akhir Desember 2020 sebesar Rp 1,64 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 777,557 miliar, dan sisanya Rp 1,07 triliun merupakan liabilitas jangka panjang.
Total ekuitas sampai dengan kuartal III 2021 sebesar Rp 9,9 triliun, turun dibandingkan aposisi 31 Desember 2020 sebesar Rp 9,29 triliun.
Â
Advertisement