IPO, Autopedia Sukses Lestari Bidik Dana Maksimal Rp 703,59 Miliar

PT Autopedia Sukses Lestari Tbk melepas sebanyak-banyaknya 2.549.271.000 saham dengan nilai nominal Rp 16.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Des 2021, 11:08 WIB
Diterbitkan 29 Des 2021, 11:08 WIB
IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah perusahaan bersiap untuk melepas saham ke publik. Terbaru, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk, perusahaan bergerak di balai lelang melalui entitas anak akan menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).

Mengutip laman e-ipo.co.id, ditulis Rabu (29/12/2021), PT Autopedia Sukses Lestari Tbk melepas sebanyak-banyaknya 2.549.271.000 saham dengan nilai nominal Rp 16. Jumlah saham yang ditawarkan Autopedia Sukses Lestari setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.

Perseroan meawarkan harga saham perdana di kisaran Rp 200-Rp 276 per saham. Dengan demikian, Autopedia Sukses Lestari mengincar dana IPO maksimal Rp 703,59 miliar.

Dana hasil IPO antara lain digunakan sekitar 64,98 persen untuk modal kerja seiring usaha baru yang akan mulai beroperasi secara penuh pada awal 2022, dan sisanya 35,02 persen untuk pembayaran seluruh pinjaman kepada PT Adi Sarana Armada Tbk yang merupakan perusahaan induk perseroan. Perseroan mencatat jumlah yang akan dilunasi sekitar Rp 225 miliar.

Dalam rangka IPO ini, perseroan telah menunjuk PT Ciptadana Sekuritas Asia dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia untuk menjadi penjamin pelaksana emisi efek. Sedangkan para penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.

Sebelum IPO, pemegang saham perseroan antara lain PT Adi Sarana Armada Tbk sebesar 97 persen, Projo Sunarjanto  Sekar Pantjawati sebesar 1 persen, Jany Candra sebesar 1 persen dan Hindra Tanujaya sebesar 1 persen.

Setelah IPO, pemegang saham perseroan antara lain PT Adi Sarana Armada Tbk sebesar 77,60 persen, Prodjo Sunarjanto dan Sekar Pantjawati sebesar 0,80 persen, Jany Chandra sebesar 0,80 persen, dan masyarakat sebesar 20 persen.

Jadwal IPO:

-Masa penawaran awal 29 Desember-5 Januari 2022

-Perkiraan tanggal efektif pernyataan pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 11 Januari 2022

-Perkiraan masa penawaran umum pada 13-17 Januari 2022

-Perkiraan tanggal penjatahan pada 17 Januari 2022

-Perkiraan tanggal distribusi saham secara elektronik pada 18 Januari 2022

-Perkiraan tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 19 Januari 2022.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kinerja Keuangan dan Dividen

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Hingga September 2021, Perseroan mencatat pendapatan Rp 135,28 miliar. Pendapatan itu tumbuh 2,57 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp131,88 miliar. Perseroan catat beban pokok pendapatan turun menjadi Rp 21,09 miliar hingga September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 26,20 miliar.

Dengan demikian, laba bruto naik 8,05 persen menjadi Rp 114,18 miliar hingga September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 105,67 miliar. Perseroan membukukan laba tahun berjalan Rp 23,06 miliar hingga September 2021. Laba itu tumbuh 42,82 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 16,14 miliar.

Autopedia Sukses Lestari mencatat total liabilitas Rp 162,36 miliar hingga 30 September 2021 dari 31 Desember 2020 sebesar Rp 170,95 miliar. Total ekuitas naik menjadi Rp 268,45 miliar hingga 30 September 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 242,28 miliar. Dengan demikian, total aset tercatat naik menjadi Rp 430,82 miliar hingga 30 September 2021 dari 31 Desember 2020 sebesar Rp 413,24 miliar.

Kebijakan Dividen

Setelah IPO, perseroan akan membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham perseroan dengan rasio sebanyak-banyaknya 40 persen dari saldo laba positif setelah penyisihan untuk cadangan wajib mulai tahun buku 2022.

Pembagian dividen itu dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan perseroan dan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perseroan. Pembagian dividen oleh perseroan ditentukan berdasarkan hasil RUPS Tahunan perseroan dan juga kinerja serta rencana pengembangan bisnis perseroan.

 

Sekilas Profil Perseroan

Pembukaan-Saham
Pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Autopedia Sukses Lestari adalah wadah dari berbagai bidang usaha yang berhubungan dengan otomotif. Mulai dari lelang mobil dan motor, jual beli mobil online, jasa inspeksi, dan penyedia data harga mobil dan motor. Saat ini, Perseroan bergerak dalam bidang balai lelang melalui Entitas Anak.

Perseroan merupakan bagian dari Grup PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA). ASSA merupakan bagian dari Grup Triputra yang bergerak di berbagai sektor usaha antara lain agribisnis, manufaktur, pertambangan dan jasa perdagangan.

Melihat sejarahnya, pada pertengahan 2014 Perseroan mendirikan lelang mobil (car auction) BidWin yang berlokasi di Tipar Cakung, Jakarta. Lelang mobil ini terus berkembang hingga dengan lokasi tersebar di beberapa kota di Indonesia dan jumlah mobil dan motor yang dilelang terus meningkat.

Dengan perkembangan yang semakin pesat pada 2019, Perseroan akuisisi 51 persen saham PT JBA Indonesia  yang merupakan salah satu pionir lelang otomotif terkemuka di Indonesia yang memiliki induk perusahaan Japan Bike Auction di Yokohama, Jepang. Akuisisi tersebut menghasilkan satu merek terkemuka dengan nama JBA BidWin Auction atau lebih dikenal dengan “JBA”.

Sejak akuisisi tersebut, kegiatan usaha di bidang jasa lelang hanya dijalankan melalui Entitas Anak yakni JBAI dan sekaligus menjadi bisnis lelang nomor 1 dan salah satu terbesar di Indonesia dengan jumlah average buyer 30.000 per tahun, dan GMV mencapai lebih dari Rp5 triliun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya