Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan penyedia peralatan dan perlengkapan medis berteknologi tinggi (HiTech Healthcare Solutions), PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) berencana memperpanjang waktu pembelian kembali (buyback) saham IRRA selama tiga bulan hingga 24 Mei 2022.
Hal tersebut disampaikan Direktur Itama Ranoraya Pratoto Satno Raharjo melalui keterbukaan informasinya ke regulator Pasar Modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 9 Maret 2022.
Waktu perpanjangan pembelian kembali saham IRRA tersebut dimulai sejak perseroan menyampaikan keterbukaan informasinya tersebut, yaitu 9 Maret 2022.
Advertisement
Baca Juga
Sebelumnya perseroan telah menyampaikan rencananya melakukan buyback sejak tanggal 26 November 2021, yang mengacu pada Surat Peseroan No 1777llRR-Acc/JWXln021 perihal informasi tentang Rencana Pembelian Kembali Saham PT ltama Ranoraya Tbk mulai tanggal penyampaian keterbukaan informasi tersebut hingga 25 Feberuari 2022.
"Dengan merujuk pada hal tersebut, melalui surat ini kami informasikan bahwa sehubungan dengan masih terdapatnya sisa saham dari jumlah maksimal saham yang diizinkan untuk dibeli kembali oleh perseroan, perseroan berencana untuk memperpanjang jangka waktu Pembelian Kembali Saham, yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu tiga bulan sejak tanggal surat ini, sampai dengan tanggal 24 Mei 2022," kata dia.
Berdasarkan laporan keterbukaan IRRA sebelumnya, jumlah saham maksimal yang rencananya mau dibeli kembali adalah sebanyak 75 juta saham atau setara 4,69 persen dari total saham IRRA. Perseroan menganggarkan dana hingga maksimal sebesar Rp120 miliar untuk Pembelian Kembali Saham ini.
Manajemen waktu itu menegaskan pembelian kembali saham tersebut akan mengunakan dana idle perusahaan, sehingga tidak akan mempengaruhi pendapatan dan pembiayaan perusahaan.
Pada 2021, laba bersih IRRA tumbuh sebesar 86 persen menjadi sebesar Rp 112,16 miliar (audited) dari sebesar Rp 60,29 miliar di 2020. Pertumbuhan laba bersih tersebut dihasilkan dari lonjakan penjualan sebesar 134 persen menjadi sebesar Rp 1,32 triliun di 2021, dari sebelumnya Rp 563,89 miliar.
Naiknya laba bersih membuat laba bersih per saham IRRA juga meningkat sebesar 82,2 persen menjadi Rp 70 per saham, sementara tahun lalu laba bersih per saham hanya sebesar Rp 38.
Total aset perseroan juga tercatat meningkat sebesar 46,1 persen menjadi sebesar Rp 782,04 miliar di 2021, dari sebelumnya sebesar Rp 535,27 miliar.
Kenaikan aset tersebut bersumber dari melonjaknya ekuitas perseroan sebesar 107,2 persen menjadi sebesar Rp 502,05 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 242,33 miliar pada 2020. Sementara total liabilitas perseroan tercatat menurun sebesar 4,4 persen menjadi sebesar Rp 279,99 miliar pada 2021 dari sebelumnya sebesar Rp 292,94 miliar.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham IRRA
Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Kamis 10 Maret 2022, saham IRRA stagnan di posisi Rp 1.765 per saham. Saham IRRA dibuka stagnan Rp 1.765.
Saham IRRA berada di level tertinggi Rp 1.785 dan terendah Rp 1.750 per saham. Total frekuensi perdagangan 461 kali dengan volume perdagangan 19.455 saham. Nilai transaksi Rp 3,4 miliar.
Â
Reporter: Elizabeth Brahmana
Advertisement