Laju IHSG Fluktuatif, Saham BUMI hingga TLKM Terlaris

Pada pembukaan perdagangan, Jumat (26/8/2022), IHSG naik tipis dua poin ke posisi 7.176,71.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Agu 2022, 10:02 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2022, 10:02 WIB
20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuatif pada perdagangan Jumat pagi (26/8/2022). IHSG sempat menghijau kemudian berbalik arah ke zona merah.

Sektor saham properti dan energi topang IHSG sehingga hanya melemah tipis. Pada pembukaan perdagangan, IHSG naik tipis dua poin ke posisi 7.176,71. Indeks LQ45 turun 0,35 persen ke posisi 1.018,30. Sebagian besar indeks acuan melemah. Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.192,78 dan terendah 7.156,78. Sebanyak 208 saham menguat dan 231 saham melemah. 188 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 321.095 kali dengan volume perdagangan 7,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 2,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.799.

Adapun mayoritas sektor saham menguat. Indeks sektor saham energi IDXenergy naik 0,69 persen dan memimpin penguatan.

Indeks sektor saham IDXproperty bertambah 0,65 persen, indeks sektor saham IDXhealth menanjak 0,18 persen, indeks sektor saham IDXindustry naik 0,18 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal bertambah 0,10 persen dan indeks sektor saham siklikal menguat 0,15 persen. Selain itu, indeks sektor saham IDXhealth bertambah 0,39 persen.

Sementara itu,  indeks sektor saham IDXtechno melemah 0,60 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXbasic susut 0,25 persen, indeks sektor saham IDXfinance turun 0,14 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur susut 0,01 persen.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG melemah ke posisi 7.174 pada Kamis, 25 Agustus 2022. Koreksi IHSG terjadi seiring tekanan jual dari aksi ambil untung mengingat IHSG masih berada di dekat level tertinggi sepanjang masa.

 

Top Gainers-Losers Jumat Pagi 26 Agustus 2022

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham TLKM melemah setelah lima hari berturut-turut naik. Saham BUMI melonjak 16 persen seiring volume besar didorong aktivitas ritel.

Saham PNBN memperpanjang reli selama empat hari berturut-turut karena Sumitomo Mitsui bersaing dengan MUFG untuk memperoleh saham pengendali di bank tersebut. Sementara itu, penjualan mobil domestik pada Juli di Indonesia naik 9,3 persen menjadi 86.256 unit.

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham OKAS melonjak 23,57 persen

-Saham SWAT melonjak 18,29 persen

-Saham BAUT melonjak 12,88 persen

-Saham CLAY melonjak 12,50 persen

-Saham ITMA melonjak 14,17 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham KIOS melemah 6,92 persen

-Saham SOSS melemah 6,86 persen

-Saham SGER melemah 6,80 persen

-Saham MTWI melemah 6,71 persen

-Saham ALMI melemah 6,71 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

-Saham BUMI tercatat Rp 433,1 miliar

-Saham TLKM tercatat Rp 201 miliar

-Saham BEBS tercatat Rp 179 miliar

-Saham BRMS tercatat Rp 159,4 miliar

-Saham BOGA tercatat 130,9 miliar

 

Saham-saham tercatat berdasarkan frekuensi antara lain:

-Saham BUMI tercatat 28.072 kali

-Saham SWAT tercatat 15.506 kali

-Saham RICY tercatat 13.633 kali

-Saham BRMS tercatat 13.617 kali

-Saham OKAS tercatat 12.821 kali

Ajaib Sekuritas Prediksi IHSG Menguat Terbatas pada Jumat 26 Agustus 2022

IHSG Ditutup Menguat
Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menuturkan, IHSG akan bervariasi dengan kecenderungan menguat terbatas dalam kisaran 7.115-7.215.

Ratih menuturkan, dari sentimen internal bayangi IHSG, yaitu industri perbankan mencatatkan outstanding kredit per Juli 2022 mencapai Rp6.143,7 triliun atau meningkat 10,5 persen YoY.

“Pencapaian tersebut  didorong dari kredit konsumsi dan kredit modal kerja yang mengalami pertumbuhan lebih tinggi,” ujar dia.

Sementara itu, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan komitmen investasi Korea Selatan senilai USD 6,72 miliar di Indonesia atau sebesar Rp100 triliun.

Dalam komitmen investasi tersebut, terdapat komitmen penambahan investasi senilai USD 3,5 miliar dari Pohang Iron and Steel Company (Posco) yang berencana memproduksi baja untuk industri otomotif dalam negeri.

 

Sentimen Global

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dari mancanegara Ratih mengatakan, estimasi kedua untuk PDB Amerika Serikat (AS) direvisi naik dari perkiraan kontraksi 0,9 persen menjadi 0,6 persen. Capaian tersebut didorong oleh data penjualan ritel yang masih solid pada bulan Mei dan bertahan hingga Juni dan Juli.

Produksi industri melesat ke rekor tertinggi pada Juli bersamaan juga dengan pasar tenaga kerja yang terus menghasilkan pekerjaan dengan cepat. Di Asia, Bank of Korea (BOK) menaikkan suku bunga acuan 7-Day Repurchase Rate sebesar 25 bps menjadi 2,5 persen.

"Hal ini dilakukan untuk mengendalikan kebalikan harga-harga dan memberi dukungan pada nilai tukar mata uang Won serta menopang pertumbuhan ekonomi,” ujar dia.

Untuk saham pilihan yang dapat dicermati pelaku pasar antara lain PT Global Mediacom Tbk (BMTR), PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), dan PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya