Liputan6.com, Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatat gross transaction values (GTV) atau nilai transaksi bruto mencapai 42 persen year on year (yoy) menyentuh Rp 290,5 triliun pada semester I 2022.
Pada enam bulan pertama 2022, pertumbuhan pendapatan bruto mencapai 49 persen yoy mencapai Rp 10,7 triliun.
Baca Juga
Pertumbuhan rugi earning before interest tax, depreciation and tax (EBITDA) yang disesuaikan pada semester I 2022 mencapai Rp 9 triliun dibandingkan rugi Rp 5,8 triliun pada periode 2021. Mengutip keterangan tertulis, perseroan, ditulis Rabu (31/8/2022), hal ini menggambarkan konservasi modal yang dilakukan perseroan dalam rangka integrasi Gojek dan Tokopedia, sehingga perseroan dapat investasi dalam menumbuhkan integrasi lintas platform dan antisipasi dampak signifikan dari berbagai pembatasan yang disebabkan pandemi COVID-19.
Advertisement
Selama kuartal II 2022, GoTo Gojek Tokopedia mencatat GTV tumbuh 39 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yoy mencapai Rp 150,5 triliun. Pendapatan bruto tumbuh 45 persen yoy mencapai Rp 5,5 triliun. Margin kontribusi sebagai persentase GTV naik 47 basis poin dibandingkan kuartal sebelumnya.
Pengguna bertransaksi setahun dalam 12 bulan terakhir (LTM ATU) tumbuh 28 persen yoy mencapau 67 juta pengguna dengan nilai belanja rata-rata per pengguna meningkat 17 persen yoy untuk periode yang sama.
Jumlah pesanan tumbuh 34 persen yoy mencapai 690 juta pesanan. Pada kuartal II 2022, rugi EBITDA yang disesuaikan mengecil 14 persen mencapai Rp 4,1 triliun dibandingkan Rp 4,8 triliun pada kuartal II 2022, dengan demikian GOTO mencatat perbaikan pada rugi EBITDA disesuaikan sebesar Rp 3,9 triliun pada kuartal II 2022.
Fokus Pertumbuhan Bisnis Baru
Perseroan melakukan konservasi modal dalam rangka integrasi Gojek dan Tokopedia, sehingga perseroan dapat investasi dalam menumbuhkan integrasi lintas platform, serta mengantisipasi dampak signifikan dari berbagai pembatasan yang disebabkan pandemi COVID-19.
Direktur Utama Grup GoTo, Andre Soelistyo menuturkan, pada kuartal II 2022, Perseroan terus fokus pada pertumbuhan bisnis yang berkualitas dan berkesinambungan.
“Nilai transaksi bruto (GTV) dan pendapatan bruto perseroan terus tumbuh, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Margin bisnis juga membaik dibandingkan kuartal sebelumnya,” ujar dia.
Ia menambahkan, pertumbuhan ini semakin mendorong percepatan langkah perseroan menuju profitabilitas. Lebih jauh, strategi perseroan untuk mengedepankan diferensiasi produk serta bergeser dari bisnis berbasis insentif, membuahkan hasil yang baik.
Sejak implementasi strategi itu, penggunaan lintas platform meningkat dan memberikan ruang untuk menajamkan fokus, meningkatkan jumlah pelanggan setia dengan monetisasi bernilai tinggi.
"Di tengah tantangan makroekonomi yang masih berlanjut, kami memperkokoh kepemimpinan di Indonesia, memperluas keragaman dan pendalaman ekosistem untuk terus mengembangkan bisnis,” kata dia.
Advertisement
Sinergi Optimal dalam Ekosistem
Ia menambahkan, secara keseluruhan, industri ini akan terus beradaptasi di tengah perubahan yang sangat cepat.
"Memahami situasi tersebut, GoTo akan terus mengimplementasikan efisiensi biaya dan mendorong sinergi optimal dalam ekosistem,” kata dia.
Sementara itu, Direktur Keuangan Grup GoTo, Jacky Lo mengatakan, kinerja kuat perseroan pada kuartal II 2022 telah hasilkan pertumbuhan pendapatan dengan struktur biaya yang lebih optimal.
“Kami berhasil meningkatkan pertumbuhan GTV, pendapatan bruto serta margin keuangan, di tengah kondisi geopolitik dan makro ekonomi yang menantang, dampak sistemik dari pandemi COVID-19 serta dampak musiman dari periode Ramadan,” kata dia.
Ke depan, Jacky mengatakan, pihaknya akan terus optimalkan berbagai beban usaha dengan dukungan kinerja yang baik sebagai hasil investasi perseroan melakukan integrasi lintas platform dan dalam ekosistem.
"Kami berharap tren pertumbuhan bisnis yang positif di seluruh segmen bisnis GoTo akan terus berlanjut, seiring langkah mencapai break even sebagai sebuah ekosistem terintegrasi,” ujar dia.
Pada penutupan perdagangan saham Rabu, 31 Agustus 2022 pada sesi pertama, saham GOTO anjlok 6,17 persen ke posisi Rp 304 per saham.
Saham GOTO dibuka turun empat poin ke posisi Rp 316 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 316 dan terendah Rp 302 per saham. Total frekuensi perdagangan 25.439 kali dengan volume perdagangan 7.300.771 saham. Nilai transaksi Rp 223,6 miliar.
Kinerja Semester I 2022
Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) membukukan kinerja keuangan beragam pada semester I 2022. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mencatat kenaikan pendapatan, tetapi rugi membengkak.
Mengutip laporan keuangan perseroan, pendapatan bersih GoTo naik 73,3 persen menjadi Rp 3,39 triliun pada semester I 2022. Jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 1,96 triliun.
Adapun pendapatan bruto perseroan tercatat Rp 10,73 triliun pada semester I 2022, naik 99,9 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,37 triliun.
Pendapatan bruto dari imbalan jasa naik menjadi Rp 7,98 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,93 triliun. Imbalan iklan melambung menjadi Rp 1,15 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 223,16 miliar. Jasa pengiriman naik dari Rp 730,08 miliar pada semester I 2021 menjadi Rp 907,71 miliar.
Namun, biaya promosi kepada pelanggan melonjak 115,27 persen menjadi Rp 7,33 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,40 triliun. Dengan demikian, pendapatan bersih perseroan menjadi Rp 3,39 triliun pada semester I 2022.
Di sisi lain, perseroan catat kenaikan beban. Perseroan membukukan beban pokok pendapatan naik 66 persen menjadi Rp 2,47 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,48 triliun.
Di sisi lain, beban penjualan dan pemasaran melonjak 235,43 persen menjadi Rp 6,34 triliun pada semester I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 1,89 triliun. Beban umum dan administrasi bertambah 50,05 persen menjadi Rp 5,75 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,83 triliun. Beban pengembangan produk melonjak 227,87 persen menjadi Rp 2,13 triliun pada semester I 2022. Jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 649,78 miliar.
Perseroan meraih keuntungan selisih kurs melonjak 89,72 persen menjadi Rp 461,37 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 243,18 miliar. Dengan demikian, perseroan mencatat rugi diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 13,64 triliun pada semester I 2022.
Rugi perseroan naik 117,28 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 6,28 triliun. Namun, rugi per saham perseroan susut menjadi Rp 12 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 24.
Advertisement