Centratama Telekomunikasi Bakal Akuisisi 397 Menara Rp 1,18 Triliun

Manajemen Centratama Telekomunikasi (CENT) menerangkan, alasan dilakukannya transaksi ini adalah untuk meningkatkan jumlah portofolio aset menara telekomunikasi

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 04 Okt 2022, 08:28 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2022, 08:28 WIB
IHSG
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) melalui anak usahanya, CMI berencana mengambil alih atau akuisisi 397 menara telekomunikasi dari PT Anugerah Communication. Transaksi ini senilai Rp 1,18 triliun.

Manajemen perseroan menerangkan, alasan dilakukannya transaksi ini adalah untuk meningkatkan jumlah portofolio aset menara telekomunikasi milik grup Centratama Telekomunikasi Indonesia. Rencana  ini akan dimintakan restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perseroan.

"Perseroan dan CMI selalu mencari peluang untuk mengembangkan bisnis persewaan menara telekomunikasi dari grup perseroan, baik melalui pertumbuhan organik maupun akuisisi menara telekomunikasi,” ungkap manajemen PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (4/10/2022).

Obyek transaksi merupakan aset operasional berupa menara telekomunikasi beserta sarana dan prasarananya berjumlah 397 sites yang keseluruhannya berdiri di atas tanah sewa. Sebanyak 218 unit terletak pada lahan yang dimiliki atau dikuasai oleh PT Kelola mUlti Berkat (KMB).

Sisanya 197 menara terletak di lahan pihak ketiga. Sebelumnya, PT Anugerah Communication telah menyewa lahan KM untuk 2–10 tahun. Sehubungan dengan rencana transaksi, maka CMI akan meneruskan sisa masa sewa lahan KMB dan melunasi harga sewa untuk sisa masa sewa lahan.

"Rencana transaksi diharapkan dapat memberikan nilai tambah dengan meningkatnya total aset yang disebabkan oleh bertambahnya aset tetap perseroan, serta terdapat peningkatan pendapatan dan laba bersih atas rencana transaksi yang akan dilakukan,” imbuh manajemen.

Pada penutupan perdagangan saham Senin, 3 Oktober 2022, saham CENT melemah 3,4 persen ke posisi Rp 142 per saham. Saham CENT berada di level tertinggi Rp 147 dan terendah Rp 138 per saham. Total volume perdagangan saham 1.810.800 saham dan nilai transaksi Rp 260,6 juta. Total frekuensi perdagangan 299 kali.

Centratama Akuisisi 397 Menara Telekomunikasi Rp 1,17 Triliun

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) akuisisi 397 menara telekomunikasi yang dimiliki oleh PT Anugerah Communication (PTAC) senilai Rp 1,17 triliun.

Sekretaris Perusahaan Centratama Telekomunikasi Indonesia, Wiwik Septriandewi mengatakan, Centrama menandatangani kontrak penting melalui anak perusahaan, PT Centratama Menara Indonesia (CMI) untuk pembelian aset yang sifatnya penting.

"CMI telah menandatangani suatu  perjanjian pembelian aset bersyarat (conditional asset purchase agreement) dengan PT Anugerah Communication (PTAC) pada 17 Agustus 2022," tulis Wiwik, dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, ditulis Minggu (21/8/2022).

Sementara itu, perkiraan nilai transaksi Rp1,17 triliun. Dengan demikian, transaksi tersebut termasuk transaksi material yang wajib terlebih dahulu memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) CENT, sebagaimana diatur dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha (POJK 17).

"Penyelesaian transaksi tunduk pada terpenuhinya syarat-syarat pendahuluan yang ditentukan dalam perjanjian, termasuk diperolehnya persetujuan  RUPS CENT atas transaksi sebagaimana diatur dalam POJK 17," tulis Wiwik.

Kemudian, dana yang digunakan untuk akuisisi menara telekomunikasi berasal dari kas internal dan pembiayaan bank.

Wiwik mengungkapkan, transaksi dilakukan dalam rangka  menambah portofolio menara telekomunikasi yang dimiliki oleh grup Centratama, dan untuk mengembangkan usaha strategis pada masa yang akan datang.  Sebagai informasi, tidak terdapat hubungan afiliasi antara CENT  dengan PTAC.

Centratama Beli 289 Menara Telekomunikasi Rp 631,53 Miliar

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Centratama Telekomunikasi Tbk (CENT)  membeli 289 menara telekomunikasi dari PT Lasmana Swasti Prashida dan PT Technindo Global Fortace.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (17/8/2022), PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk menandatangani perjanjian jual beli bersyarat PT Lasmana Swasti Prashida dan PT Technindo Global Fortace pada 14 April 2022. Nilai transaksi pembelian 289 menara telekomunikasi sebesar Rp 631,53 miliar. Jumlah transaksi itu 28,43 persen nilai ekuitas perseroan berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021.

Perseroan menyatakan transaksi ini melibatkan beberapa tahap penyelesaian pembelian. Penyelesaian pembelian tahap pertama pada 12 Agustus 2022.

“Penyelesaian pembelian tahap-tahap berikutnya akan ditentukan kemudian hari, selambat-lambatnya pada 14 April 2023, dengan tunduk pada prasyarat yang ditentukan di dalam perjanjian jual beli aset bersyarat,” tulis manajemen perseroan.

Perseroan menyatakan tidak terdapat dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan sehubungan dengan pelaksanaan pembelian menara telekomunikasi.

Adapun menara telekomunikasi tersebut di Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali Nusra, Sumbagsel, Sumbagut, Kalimantan dan Sulawesi yang dimiliki oleh PT Lasmana Swasti Prashida (LSP) dan PT Technindo Global Fortace (TGF).

Pada penutupan perdagangan saham Selasa, 16 Agustus 2022, saham CENT turun 0,60 persen ke posisi Rp 167 per saham. Saham CENT dibuka naik satu poin ke posisi Rp 169 per saham. Saham CENT berada di level tertinggi Rp 169 dan terendah Rp 167 per saham. Total frekuensi perdagangan 310 kali dengan volume perdagangan 19.107 saham. Nilai transaksi Rp 320,2 juta.

Centratama Tuntaskan Akuisisi EPID Menara AssetCo

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) dan anak usaha perseroan yaitu PT Centratama Menara Indonesia (CMI) menyelesaikan transaksi pembelian saham PT EPID Menara AssetCo pada Rabu, 16 Maret 2022.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (20/3/2022), CMI mengambil bagian saham baru di EPID Menara AssetCo.

Kemudian, EPID Menara HoldCo (EMH) menjual 999 saham EPID Menara AssetCo  ke CMI. Jual beli saham tersebut dilakukan pada harga Rp35.850.000 per saham, atau seluruhnya Rp35.850.000.000.

Lalu, EPID Menara AssetCo menerbitkan 139.775 saham baru dengan nilai nominal masing-masing Rp14.300.000, yang seluruhnya diambilbagian dan disetor oleh CMI. 

CMI juga diketahui mengambil bagian saham baru dari EPID Menara AssetCo, dilakukan dengan harga penyetoran sebesar Rp35.850.000 per saham, atau seluruhnya sebesar Rp5.010.933.750.000.

Seperti yang diketahui dari keterbukaan informasi, usai dilakukannya akuisisi saham  EPID Menara AssetCo akan membuat CMI memiliki lebih dari 8.000 sites menara telekomunikasi.

Sementara itu, hal tersebut merupakan salah satu yang segera akan menghasilkan pendapatan dan EBITDA yang lebih tinggi.

Tak hanya itu, bertambahnya jumlah menara yang dimiliki oleh Perseroan dan CMI dapat memperkuat posisi grup Perseroan sebagai perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa komunikasi di mata para pelanggan. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya