Laba Bersih Produsen Sari Roti Tumbuh 25,37 Persen hingga September 2022

PT Nippon Indosari Tbk (ROTI), produsen Sari Roti meraih pertumbuhan penjualan dan laba bersih hingga September 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Okt 2022, 22:40 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2022, 22:40 WIB
Sari Roti
Sari Roti. (Foto: sariroti.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), produsen Sari Roti membukukan kinerja keuangan positif selama sembilan bulan pertama 2022. Produsen Sari Roti mencatat pertumbuhan  penjualan dan laba hingga kuartal III 2022.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, (26/10/2022), PT Nippon Indosari Corpindo Tbk mencatat penjualan bersih Rp 2,86 triliun hingga kuartal III 2022. Penjualan tumbuh 17,56 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,43 triliun.

Beban pokok penjualan naik 0,02 persen menjadi Rp 1,38 triliun hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,11 triliun. Laba bruto bertambah 11,3 persen menjadi Rp 1,48 triliun hingga September 2022. Pada periode sama tahun sebelumnya, laba bruto perseroan tercatat Rp 1,32 triliun.

Beban usaha perseroan naik menjadi Rp 1,14 triliun hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,06 triliun. Penghasilan operasi lainnya naik menjadi Rp 53,87 miliar hingga sembilan bulan pertama 2022 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 47,41 miliar. Beban operasi lainnya turun menjadi Rp 6,31 miliar hingga kuartal III 2022.

Dengan demikian, laba usaha perseroan naik 29 persen menjadi Rp 379,01 miliar hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 293,80 miliar.

PT Nippon Indosari Tbk mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 25,37 persen menjadi Rp 262,95 miliar hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 209,73 miliar.

Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 45,59 hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 34,29.

Perseroan mencatat total ekuitas Rp 2,51 triliun hingga kuartal III 2022 dari periode Desember 2021 sebesar Rp 2,84 triliun. Total liabilitas naik menjadi Rp 1,66 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 1,34 triliun.

 Total aset perseroan tercatat Rp 4,17 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 4,19 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 671,86 miliar hingga September 2022.

Operasikan Empat Pabrik Baru

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, perseroan telah mengoperasikan empat pabrik baru dalam lima tahun terakhir yang berlokasi di Batam, Gresik, Balikpapan dan Banjarmasin sehingga total kapasitas produksi menjadi 5,1 juta potong roti per hari serta memperkuat jaring distribusi ke seluruh Indonesia.

“Hasilnya langsung dirasakan dengan pertumbuhan signifikan Penjualan dari Wilayah Barat dan Timur yang secara total mencapai 20,5 persen. Sedangkan Wilayah Tengah, sebagai kontributor Penjualan terbesar, hingga kuartal III 2022 tetap mampu membukukan peningkatan sebesar 15,3 PERSEN,” tutur Direktur Nippon Indosari Arlina Sofia

Kinerja perseroan juga didukung oleh peningkatan efisiensi produksi yang tercermin pada Marjin Laba Kotor yang mampu dipertahankan pada kisaran 51,7 persen di tengah lonjakan harga-harga bahan baku. Perseroan juga senantiasa meningkatkan produktifitas operasional hingga mampu meraih Marjin Bersih hingga September 2022 sebesar 9,2 persen  atau melonjak dari hanya 8,6 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Selain itu,  Perseroan telah merealisasikan belanja modal sebesar Rp138,8 miliar, atau penyerapan 92,5% dari total Rp150 miliar yang dianggarkan tahun ini.

“Belanja modal adalah salah satu bentuk komitmen Perseroan untuk memastikan ketersediaan kapasitas produksi di kemudian hari demi menjamin pertumbuhan usaha yang berkelanjutan,” ujar Ida Direktur Nippon Indosari, Apulia Simatupang.

Produsen Sari Roti Bakal Buyback 102,82 Juta Saham ROTI

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham ROTI mulai 21 Oktober 2022-20 Januari 2023.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (19/10/2022), PT Nippon Indosari Corpindo Tbk buyback 0,20 persen dari nilai transaksi. Buyback saham diperkirakan maksimal 102.828.499 saham. Diperkirakan nilai nominal saham yang akan dibeli kembali saham maksimal Rp 174,80 miliar. Adapun perseroan membatasi harga pembelian saham maksimal Rp 1.700 per saham.

"Pelaksanaan pembelian kembali saham tidak mengakibatkan penurunan pendapatan dan tidak memberikan dampak atas biaya pembiayaan perseroan mengingat dana yang digunakan adalah dana internal perseroan yang berasal dari kegiatan perseroan,” tulis perseroan.

Pelaksanaan pembelian kembali atas saham perseroan tidak berdampak terhadap pendapatan perseroan. Oleh karena itu tidak terdapat perubahan atas performa laba perseroan.

 

Buyback Saham

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Buyback saham ini akan dilaksanakan melalui transaksi di BEI, dan perseroan akan menggunakan jasa dari perantara pedagang efek.

"Perseroan telah menunjuk PT BCA Sekuritas sebagai perusahaan efek yang akan melakukan transaksi pembelian kembali,” tulis perseroan.

PT Nippon Indosari Corpindo Tbk menyatakan, buyback saham dapat menstabilkan harga dalam kondisi pasar yang fluktuatif. Buyback atas saham perseroan juga memberikan fleksibilitas bagi perseroan dalam mengelola modal jangka panjang.

"Saham treasuri dapat dijual di masa yang akan datang dengan nilai yang optimal jika perseroan memerlukan penambahan modal,” tutur dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya