Laut Biru Teknologi Alihkan 44,64 Juta Saham WIRG

PT Laut Biru Teknologi mengalihkan 44.642.900 lembar saham WIRG dengan harga Rp 153 per saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Des 2022, 20:30 WIB
Diterbitkan 17 Des 2022, 20:30 WIB
IHSG Ditutup Menguat
Karyawan melintasi layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemegang saham PT Wir Asia Tbk (WIRG), PT Laut Biru Teknologi mengalihkan saham WIRG pada 9 Desember 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (17/12/2022),  PT Laut Biru Teknologi mengalihkan 44.642.900 lembar saham WIRG dengan harga Rp 153 per saham.Dengan demikian, nilai transaksi itu sebesar Rp 6,83 miliar. “Tujuan transakssi pengalihan (crossing), status kepemilikan tidak langsung,” demikian mengutip dari keterbukaan informasi BEI.

Setelah transaksi tersebut, PT Laut Biru Teknologi memiliki 3,077 miliar saham atau setara 25,79 persen dari sebelumnya 26,16 persen atau setara 3,12 miliar saham.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 16 Desember 2022, saham WIRG turun 1,42 persen ke posisi Rp 139 per saham. Saham WIRG dibuka naik tiga poin ke posisi Rp 144 per saham. Saham WIRG berada di level tertinggi Rp 144 dan terendah Rp 136 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.580 kali dengan volume perdagangan 906.680 saham. Nilai transaksi Rp 14,2 miliar.

WIR Asia dan Grup Salim Kucurkan Modal Rp 200 Miliar untuk Metaverse Nusantara

Sebelumnya, PT WIR Asia Tbk melalui anak usaha PT Mata Nilai Republik (MNR) dan grup Salim melalui PT  Surya Semesta Karya Persada akan menambah penyertaan modal di PT Metaverse Indonesia Makmur (MIM) senilai Rp 200 miliar secara bertahap. Penambahan modal itu dilakukan secara bertahap hingga 28 November 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (30/11/2022), PT WIR Asia Tbk menyatakan, penambahan modal ini bagian dari pengembangan platform metaverse atau yang dikenal Nusameta yang sedang dilakukan oleh perseroan melalui MIM.

Perseroan melihat ekosistem platform saat ini dimiliki perseroan sangat relevan sebagai salah satu fondasi metaverse yang merupakan salah satu iterasi web 3.0 yang merupakan evolusi lebih lanjut dari web 2.0.

“Pengembangan metaverse nanti akan dapat mendukung MIM sebagai potensi sumber pendapatan baru bagi perseroan. Sehingga hal tersebut dapat mendorong peningkatan kinerja perseroan di masa yang akan mendatang,” tulis perseroan.

 

Penyertaan Modal

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perseroan memutuskan penyertaan penambahan modal di MIM dilakukan melalui MNR dengan pertimbangan terdapat penggunaan teknologi yang telah dikembangkan dan diaplikasikan di ekosistem MNR. “Teknologi tersebut akan digunakan oleh platform metaverse yang sedang dikembangkan oleh MIM,” tulis perseroan.

Penilai independen perseroan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Syarif, Endang dan Rekan memberikan penilaian wajar terhadap transaksi tambahan setoran modal itu berdasarkan pertimbangan analisis transaksi, analisis kualitatif dan kuantatif. Setelah transaksi tersebut, pemegang saham MIM antara lain PT Mata Nilai Republik sebesar 51 persen atau jumlah saham 107.100.000 dan PT Surya Semesta Karya Persada sebesar 49 persen atau sebesar 102.900.000 saham.

Transaksi tersebut merupakan transaksi afiliasi seiring MNR merupakan anak usaha WIR Asiamemiliki 51 persen saham di MIM.

 

Grup WIR dan Salim Bentuk Joint Venture untuk Metaverse

Ciptakan Investor Pasar Modal Berkualitas Lewat Kompetisi Saham
Layar sekuritas menunjukkan data-data saat kompetisi Trading Challenge 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/12). Kompetisi Trading Challenge 2017 ini sebagai sarana untuk menciptakan investor pasar modal berkualitas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, tantangan bisnis di era digital bukan hanya menuntut sumber daya manusia (SDM) yang unggul, namun juga dukungan teknologi tinggi untuk mampu bersaing di kancah domestik maupun global. 

Sebagai pelopor perusahaan teknologi berbasis Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Artificial Intelligence (AI) di Asia Tenggara, PT WIR Asia, Tbk (WIR Group) menjawab tantangan tersebut dengan membentuk joint venture bersama Salim Group untuk mengembangkan platform metaverse guna memastikan jaringan bisnisnya tetap terdepan dan kompetitif.

Perusahaan joint venture ini dibentuk dengan tujuan untuk mendorong kemajuan platform metaverse di Indonesia. Nota kesepahaman kerja sama strategis ini ditandatangani oleh Direktur Utama WIR Group, Michel Budi Wirjatmo dan Executive Director Salim Group, Axton Salim.

Axton menilai kerja sama melalui joint venture dengan WIR Group akan memberikan kesempatan luar biasa bagi pengembangan bisnis korporasi di masa depan.

“Dengan mengadopsi platform metaverse, kami bisa menggali potensi dan peluang-peluang bisnis yang sebelumnya tidak terbayangkan,” ujar Axton dalam keterangan tertulis, Jumat (20/5/2022). 

 

Hadirkan Teknologi Terdepan

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Layar komputer menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Di sisi lain, Michel menyatakan terima kasih kepada grup Salim atas kepercayaannya untuk berkolaborasi dan membentuk joint venture dengan grup WIR dan akan menghadirkan solusi teknologi terdepan berdasarkan keahlian dan pengalaman perusahaan dalam pengembangan teknologi metaverse yang sudah diakui di banyak negara.

“Kami memiliki kemampuan membangun dan mengembangkan teknologi Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), dan Artificial Intelligence (AI), yang dapat mendukung bisnis Salim Group memasuki era baru digital tanpa batas melalui teknologi metaverse yang kami kembangkan,” tutur Michel.

Michael menambahkan, dunia metaverse yang tanpa batas bukan saja akan membuat bisnis menjadi lebih efisien dan efektif, tetapi juga menghadirkan peluang-peluang baru. Namun demikian, diperlukan cara-cara khusus untuk menavigasi pengguna dalam berinteraksi dan memanfaatkan peluang yang tersedia di dunia metaverse.  

“Dengan keahlian dan pengalaman WIR Group yang telah merintis pengembangan teknologi metaverse sejak 2009 dan menyelesaikan ribuan proyek di sejumlah negara. Kami optimis bisa membantu industri termasuk Salim Group untuk masuk dan menjelajahi dunia metaverse guna menghadirkan inovasi dan terobosan baru serta memanfaatkan setiap peluang yang ada demi pengembangan usaha,” pungkas Michel.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya