Liputan6.com, Jakarta - PT Wir Asia Tbk (WIRG) mengumumkan perubahan data kepemilikan saham perseroan per 26 Desember 2022. PT WIR Global Kreatif selaku pemegang lebih dari 5 persen saham perseroan, telah mengalihkan 200 juta lembar saham WIRG.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (27/12/2022), usai transaksi tersebut, PT WIR Global Kreatif kini mengapit 1.647.855.300 lembar saham PT Wir Asia Tbk atau setara 13,81 persen, dari sebelumnya 1.847.855.300 lembar atau 15,49 persen saham WIRG.
Baca Juga
Ini bukan kali pertama pengendali PT Wir Asia Tbk mengoreksi kepemilikan mereka. Pada 9 Desember 2022, PT Laut Biru Teknologi melakukan transaksi pengalihan (crossing) 44.642.900 lembar saham WIRG dengan harga Rp 153 per saham.
Advertisement
Dengan demikian, nilai transaksi itu sebesar Rp 6,83 miliar. Setelah transaksi tersebut, PT Laut Biru Teknologi memiliki 3,077 miliar saham atau setara 25,79 persen dari sebelumnya 26,16 persen atau setara 3,12 miliar saham PT Wir Asia Tbk.
Pada penutupan perdagangan Selasa, 27 Desember 2022, saham PT Wir Asia Tbk naik 4 poin atau 3,23 persen ke posisi 128. Saham WIRG dibuka pada posisi 125 dan bergerak pada rentang 125–133. Namun, sejak awal tahun atau secara year to date (ytd) saham WIRG telah terkoreksi 98 poin atau 43,36 persen.
WIR Asia dan Grup Salim Kucurkan Modal Rp 200 Miliar untuk Metaverse Nusantara
Sebelumnya, PT WIR Asia Tbk melalui anak usaha PT Mata Nilai Republik (MNR) dan grup Salim melalui PT Surya Semesta Karya Persada akan menambah penyertaan modal di PT Metaverse Indonesia Makmur (MIM) senilai Rp 200 miliar secara bertahap. Penambahan modal itu dilakukan secara bertahap hingga 28 November 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (30/11/2022), PT WIR Asia Tbk menyatakan, penambahan modal ini bagian dari pengembangan platform metaverse atau yang dikenal Nusameta yang sedang dilakukan oleh perseroan melalui MIM. Perseroan melihat ekosistem platform saat ini dimiliki perseroan sangat relevan sebagai salah satu fondasi metaverse yang merupakan salah satu iterasi web 3.0 yang merupakan evolusi lebih lanjut dari web 2.0.
“Pengembangan metaverse nanti akan dapat mendukung MIM sebagai potensi sumber pendapatan baru bagi perseroan. Sehingga hal tersebut dapat mendorong peningkatan kinerja perseroan di masa yang akan mendatang,” tulis perseroan.
Perseroan memutuskan penyertaan penambahan modal di MIM dilakukan melalui MNR dengan pertimbangan terdapat penggunaan teknologi yang telah dikembangkan dan diaplikasikan di ekosistem MNR. “Teknologi tersebut akan digunakan oleh platform metaverse yang sedang dikembangkan oleh MIM,” tulis perseroan.
Penilai independen perseroan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Syarif, Endang dan Rekan memberikan penilaian wajar terhadap transaksi tambahan setoran modal itu berdasarkan pertimbangan analisis transaksi, analisis kualitatif dan kuantatif. Setelah transaksi tersebut, pemegang saham MIM antara lain PT Mata Nilai Republik sebesar 51 persen atau jumlah saham 107.100.000 dan PT Surya Semesta Karya Persada sebesar 49 persen atau sebesar 102.900.000 saham.
Transaksi tersebut merupakan transaksi afiliasi seiring MNR merupakan anak usaha WIR Asiamemiliki 51 persen saham di MIM.
Advertisement
Grup WIR dan Salim Bentuk Joint Venture untuk Metaverse
Sebelumnya, tantangan bisnis di era digital bukan hanya menuntut sumber daya manusia (SDM) yang unggul, namun juga dukungan teknologi tinggi untuk mampu bersaing di kancah domestik maupun global.
Sebagai pelopor perusahaan teknologi berbasis Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Artificial Intelligence (AI) di Asia Tenggara, PT WIR Asia, Tbk (WIR Group) menjawab tantangan tersebut dengan membentuk joint venture bersama Salim Group untuk mengembangkan platform metaverse guna memastikan jaringan bisnisnya tetap terdepan dan kompetitif.
Perusahaan joint venture ini dibentuk dengan tujuan untuk mendorong kemajuan platform metaverse di Indonesia. Nota kesepahaman kerja sama strategis ini ditandatangani oleh Direktur Utama WIR Group, Michel Budi Wirjatmo dan Executive Director Salim Group, Axton Salim.
Axton menilai kerja sama melalui joint venture dengan WIR Group akan memberikan kesempatan luar biasa bagi pengembangan bisnis korporasi di masa depan.
“Dengan mengadopsi platform metaverse, kami bisa menggali potensi dan peluang-peluang bisnis yang sebelumnya tidak terbayangkan,” ujar Axton dalam keterangan tertulis, Jumat (20/5/2022).
Hadirkan Solusi
Di sisi lain, Michel menyatakan terima kasih kepada grup Salim atas kepercayaannya untuk berkolaborasi dan membentuk joint venture dengan grup WIR dan akan menghadirkan solusi teknologi terdepan berdasarkan keahlian dan pengalaman perusahaan dalam pengembangan teknologi metaverse yang sudah diakui di banyak negara.
“Kami memiliki kemampuan membangun dan mengembangkan teknologi Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), dan Artificial Intelligence (AI), yang dapat mendukung bisnis Salim Group memasuki era baru digital tanpa batas melalui teknologi metaverse yang kami kembangkan,” tutur Michel.
Michael menambahkan, dunia metaverse yang tanpa batas bukan saja akan membuat bisnis menjadi lebih efisien dan efektif, tetapi juga menghadirkan peluang-peluang baru. Namun demikian, diperlukan cara-cara khusus untuk menavigasi pengguna dalam berinteraksi dan memanfaatkan peluang yang tersedia di dunia metaverse.
“Dengan keahlian dan pengalaman WIR Group yang telah merintis pengembangan teknologi metaverse sejak 2009 dan menyelesaikan ribuan proyek di sejumlah negara. Kami optimis bisa membantu industri termasuk Salim Group untuk masuk dan menjelajahi dunia metaverse guna menghadirkan inovasi dan terobosan baru serta memanfaatkan setiap peluang yang ada demi pengembangan usaha,” pungkas Michel.
Advertisement