Analis Prediksi Kinerja PGEO Stabil, Segini Target Harga Sahamnya

Bahana Sekuritas dalam risetnya belum lama ini menyematkan rekomendasi beli terhadap saham PGEO dengan target harga Rp 1.090.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 13 Apr 2023, 21:52 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2023, 21:52 WIB
PT Pertamina Geothermal Energy (PGE)
Langkah PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) dinilai sangat positif bagi perusahaan.

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) diperkirakan akan tetap mencetak pertumbuhan kinerja yang kuat ke depan menyusul potensi bisnis perseroan yang sejalan dengan semangat ekonomi global untuk perbaikan iklim.

Global Markets Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, menilai investor asing yang masih dalam posisi net buy ke pasar saham Indonesia, akan tetap mencari perusahaan yang memiliki performa keuangan baik, terutama yang memiliki bisnis yang terbatas seperti PGE.

"Seiring dengan tekanan kenaikan bunga the Fed yang tidak sekuat sebelumnya, pasar negara berkembang yang memiliki solid fundamental background seperti Indonesia menjadi menarik di mata investor global," ujar Myrdal di Jakarta.

Selain itu dengan kondisi geografis Indonesia, Myrdal menilai, PGEO berpotensi sangat besar untuk terus berekspansi. Belum lagi potensi bisnis carbon credit yang juga cukup besar kedepannya.

"Itu semua dapat menjaga sustainabilitas perseroan dalam mencetak profit dengan pertumbuhan yang kuat ke depan," kata Myrdal.

Sementara, Bahana Sekuritas dalam risetnya belum lama ini menyematkan rekomendasi beli terhadap saham PGEO dengan target harga Rp 1.090.

Hal itu tak lepas dari proyeksi stabilnya pertumbuhan pendapatan perseroan mulai tahun ini hingga 2025 sebesar 7,5 persen secara rata-rata tahunan (CAGR).

 

Terbesar

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
PT Pertamina Gothermal Energy (PGE) menambah satu Wilayah Kerja (WK) Geothermal dalam rangka meningkatkan kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sehingga saat ini PGE mengoperasikan 15 WK. Dok Pertamina

Analis Bahana Sekuritas Timothy Wijaya dan Fransiska Sepriana dalam risetnya menyebutkan PGEO merupakan perusahaan renewable energy terbesar di bursa saham Indonesia dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 27 triliun dan kapasitas terpasang sebanyak 672 megawatt.

Sementara, jika digabungkan dengan joint operating contracts sebanyak 1,205MW, PGEO bahkan menjadi perusahaan geothermal terbesar di Indonesia maupun global dengan total kapasitas 1,877 megawatt.

Sebagai pemasok energi listrik ke PLN dengan rata-rata periode kontrak lebih dari 20 tahun, PGEO diyakini akan dapat mencatat kinerja stabil, tulis analis Bahana tersebut.

Mereka memperkirakan rata-rata pertumbuhan laba bersih PGEO sebesar 7,3 persen per tahun dalam kurun waktu 2023-2025 dengan kenaikan rata-rata harga jual setidaknya 2 persen pertahun.

Saham PGEO sempat mencatat kenaikan yang berarti pekan ini pada Selasa 11 April 2023 yang ditutup menguat 13 persen ke level 695 rupiah dibandingkan posisi awal pekan pada harga Rp 675. Harga saham kembali menguat pada kamis sehingga mencatat kenaikan 17 persen dalam sepekan ini.

Kantongi Pendapatan Setara Rp 11,18 Miliar dari Carbon Credit

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE), emiten berkode PGEO siap menyambut pengembangan proyek Energi Baru dan Terbarukan (EBT). (Foto: Pertamina Geothermal Energy)
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE), emiten berkode PGEO siap menyambut pengembangan proyek Energi Baru dan Terbarukan (EBT). (Foto: Pertamina Geothermal Energy)

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) membukukan pendapatan baru dari carbon credit senilai USD 747.000 atau sekitar Rp 11,18 miliar (kurs Rp 14.968,65 per USD).

Sumber pendapatan baru (new revenue generator) ini tercatat dalam laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit (audited) dan dipublikasikan pada 30 Maret 2023.

Dari sisi operasi, pendapatan carbon credit ini dihasilkan oleh dua Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yaitu Ulubelu unit 3 dan 4 serta Karaha yang menghasilkan setara 1,7 juta ton pengurangan emisi karbon yang dihitung semenjak pembangkitan tersebut beroperasi secara komersial hingga awal tahun 2020.

Selain itu, PGE juga mencatatkan potensi pengurangan emisi karbon dari PLTP Kamojang unit 5, Lumut Balai unit 1 dan 2 yang menggunakan Gold Standard, serta PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 yang menggunakan Verified Carbon Standard (VCS).

“Seluruh upaya ini membuka peluang baru yang berpotensi meningkatkan nilai ekonomi pengurangan emisi karbon dan secara langsung akan membuka peluang pendapatan baru bagi PGE,” kata Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy, Ahmad Yuniarto dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (1/4/2023).

Relevan dengan kontribusi pengurangan emisi yang dihasilkan oleh PLTP yang dioperasikan, PGE juga memiliki inisiatif Environmental Sustainability and Governance (ESG).

Komitmen ESG ini sudah dibuktikan dengan meraih peringkat tertinggi kedua pada ESG Rating (ER) dalam kategori good performance dari sisi pengelolaan ESG oleh lembaga rating Sustainable Fitch.

Beberapa program ESG PGE yang sudah berjalan di antaranya program keanekaragaman hayati Pusat Konservasi Elang, khususnya spesies Elang Jawa atau Nisaetus Bartelsi di Kawasan Kamojang, Penangkaran Domba Garut, Konservasi Bunga Krisan, Penangkaran Kambing Saburai, dan Konservasi Kera Jambul Sulawesi (Yaki).

Selain itu, PGE juga merehabilitasi kawasan hutan sebesar 588 Ha dan melakukan upaya reboisasi secara masif.

PGE juga berkomitmen dalam mengembangkan komunitas melalui program Kamojang Digital Village yang dengan program aplikasi Digital Ranger Apps yang bertujuan untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sekitar dan layanan WiFi pohon “Signal Kita”.

“Melalui kedua program di atas, komitmen ESG PGE dapat dirasakan langsung manfaatnya dalam mendukung kelestarian lingkungan dan ekonomi sirkular melalui koneksi internet berbayar menggunakan sampah atau dengan menanam pohon,” imbuh Ahmad Yuniarto.

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya