Liputan6.com, Jakarta PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) mengumumkan kinerja keuangan untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2023.
Pada periode tersebut, perseroan berhasil membukukan kenaikan laba. Laba bersih perusahaan meningkat sebesar 72 persen, dari USD 10,2 juta di pada kuartal I 2022 menjadi USD 17,4 juta atau sekitar Rp 256,78 miliar (kurs Rp 14.673,55 per USD).
Baca Juga
Sementara, dari sisi pendapatan perseroan mengalami sedikit penurunan sebesar 8 persen dari USD 112 juta pada kuartal I 2022 menjadi USD 102 juta pada kuartal I 2023.
Advertisement
Direktur Utama & CEO PT Energi Mega Persada Tbk, Syailendra S. Bakrie menuturkan, penurunan tersebut terjadi dikarenakan oleh penurunan produksi gas dan harga jual minyak yang lebih rendah.
"Produksi gas EMP turun sebesar 25 persen dari 211 juta kaki kubik gas per hari pada kuartal I 2022 menjadi 157 juta kaki kubik gas per hari pada kuartal I 2023. Selanjutnya fluktuasi harga minyak dunia juga berdampak terhadap penurunan harga jual minyak EMP yang sebesar USD 79,23 per bbl pada kuartal I 2023, dibandingkan dengan harga jual minyak yang tinggi di level USD 103,40 per bbl pada kuartal I 2022," jelas Syailendra dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (29/4/2023).
Produksi gas yang lebih rendah tersebut disebabkan oleh dua faktor utama. Pertama, penurunan produksi gas dari aset Kangean dikarenakan kontrak jual beli gas yang sedang dalam proses pembaruan dengan para pembeli di Jawa Timur.
Setelah proses pembaruan kontrak jual beli gas tersebut diselesaikan, harapannya produksi gas dari Kangean akan meningkat secara bertahap.
Kedua, penghentian sementara atas produksi gas dari aset gas Sengkang sambil menunggu penyelesaian perpanjangan dan pembaruan kontrak jual beli gas dengan pembeli di Sulawesi.
"Kontrak jual beli gas untuk Sengkang sudah diselesaikan. Sengkang telah memulai kembali produksi gasnya, dan pasokan gas dari Sengkang diharapkan akan meningkat pada kuartal II 2023," imbuh Syailendra.
Dari sisi aset perseroan sampai dengan 31 Maret 2023 tercatat sebesar USD 1,2 miliar, naik dari USD 1,19 miliar pada 31 Desember 2022.
Liabilitas turun menjadi USD 668,22 juta dari USD 679,4 juta pada akhir tahun lalu. Bersamaan dengan itu, ekuitas perseroan sampai dengan 31 Maret 2023 naik menjad USD 532,22 juta dari USD 514,93 juta pada Desember tahun lalu.
Energi Mega Persada Masuk Daftar MSCI Kapitalisasi Kecil, Bagaimana Laju Saham ENRG?
PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) masuk ke daftar Morgan Stanley Capital International (MSCI) Small Cap Index efektif per 1 Maret 2023. Daftar emiten-emiten yang termasuk dalam MSCI Small Cap Index secara rutin di evaluasi dan diumumkan oleh MSCI setiap kuartalnya.
Harga saham ENRG ditutup menghijau pada perdagangan hari ini, Jumat 10 Februari 2023. ENRG ditutup naik 6,30 persen ke posisi 270. Saham ENRG dibuka pada posisi 260 dan bergerak pada posisi 260—274. Dalam sepekan, harga saham ENRG telah naik 2,27 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham ENRG telah naik 67,70 persen. Kapitalisasi pasar saat ini tercatat sebesar Rp 6,7 triliun.
ENRG merupakan Perusahaan yang bergerak di industri hulu minyak dan gas dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2004. Untuk periode yang berakhir 30 September 2022, Perusahaan membukukan peningkatan kinerja keuangan yang cukup baik (dari tahun dan kuartal sebelumnya).
"EMP mencatatkan Penjualan Bersih sebesar USD 344 juta, Laba Usaha sebesar US$131 juta, dan Laba Bersih sebesar USD 44 juta. Perusahaan juga dalam kondisi likuiditas yang baik dengan rasio pinjaman terhadap ekuitas sebesar 0,12x,” ungkap Direktur Utama & Chief Executive Officer Energi Mega Persada, Syailendra S. Bakrie dalam keterangan resmi, Jumat (10/2/2023).
Sampai dengan September 2022, [perusahaan memproduksi 5.148 barel minyak per hari dan 204 juta kaki kubik gas per hari. EMP saat ini mengoperasikan cadangan terbukti dan terukur sebesar 37 juta barel minyak dan 649 milyar kaki kubik gas.
Advertisement