Genjot ESG, Mirae Asset Komitmen Terapkan Manajemen Ramah Lingkungan

Mirae Asset Securities Co. Ltd. (Korea Headquarter) dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia bekerja sama dengan Kalbis Institute. Hal ini bagian dari inklusi keuangan dan investasi di pasar modal.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 12 Mei 2023, 21:17 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2023, 21:17 WIB
“Indonesia’s Financial Inclusion Heroes MoU Signing Ceremony”, Jumat (12/5/2023). (Foto: Liputan6.com/Elga N)
“Indonesia’s Financial Inclusion Heroes MoU Signing Ceremony”, Jumat (12/5/2023). (Foto: Liputan6.com/Elga N)

Liputan6.com, Jakarta - Mirae Asset Securities Co. Ltd. (Korea Headquarter) dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menandatangani kerja sama dengan Kalbis Institute sebagai bagian dari gerakan inklusi keuangan dan investasi di pasar modal.

Chairman & CEO Mirae Asset Securities Co. Ltd Choi Hyun Man mengatakan, "Indonesia’s Financial Inclusion Heroes MoU Signing Ceremony” tersebut sesuai dengan nilai-nilai ramah lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (Environmental, Social, and Governance/ESG) yang diusung perusahaan.

"Kami telah menandatangani RE100 untuk mempraktikkan manajemen yang ramah lingkungan, dan juga memperluas area investasi kami ke isu perubahan iklim,” kata Choi Hyun Man, Jumat (12/5/2023).

Adapun, RE100 adalah kumpulan perusahaan yang berkomitmen 100 persen energi terbarukan bagi kegiatan operasionalnya. Lebih dari 70 perusahaan global tergabung ke dalam RE100, termasuk salah satunya Mirae Asset Securities yang merupakan induk usaha dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan bagian dari Mirae Asset Financial Group. Salah satu dari komitmen RE100 adalah menargetkan penggunaan 100 persen listrik terbarukan. 

Berlandaskan ESG, Choi Hyun Man mengatakan secara aktif akan mendukung nasabah dan rekan kerja untuk meningkatkan sistem menuju karbon-netral, dengan mengakumulasikan pengetahuan dari industri energi terbarukan. 

"Mirae Asset Securities dan Mirae Asset Sekuritas Indonesia dapat mencapai tujuan menciptakan masyarakat yang tumbuh bersama para pemangku kepentingan dan lingkungan melalui kegiatan-kegiatan CSR yang aktif. Mirae Asset Securities dan Mirae Asset Sekuritas Indonesia berkomitmen melakukan inovasi disruptif dan menjadi pionir bagi masa depan berkelanjutan bersama nasabah yang senantiasa memberikan kesempatan yang tepat untuk berinvestasi," kata dia.

 

 

ESG Jadi Agenda Utama

Ilustrasi Investasi. Foto: Freepik/Funtap
Ilustrasi Investasi. Foto: Freepik/Funtap

Governor of the Financial Supervisory Service Korea Lee Bok Hyun mengatakan saat ini ESG menjadi agenda utama di seluruh dunia, termasuk di industri keuangan Korea Selatan. Dia menilai ESG adalah tugas bersama seluruh lembaga keuangan untuk menjaga pertumbuhan jangka panjang di industri keuangan.

"Dan saya terkejut bahwa Mirae Asset Securities, salah satu perusahaan efek terkemuka di Korea, mendapatkan pijakan yang kuat di Indonesia. Di Korea Selatan, kemajuan pasar keuangan kami dimungkinkan oleh dorongan peluang investasi yang besar dan penekanan menyeluruh pada perlindungan investor," ujar dia.

Dalam kesempatan yang sama, Senior Economist Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rully Arya Wisnubroto, mengatakan saat ini iklim investasi di Indonesia sangat menarik bagi investor global, terutama dengan prospek pertumbuhan ekonomi yang kuat dengan dukungan beberapa faktor.

“Faktor positif untuk pertumbuhan ekonomi itu adalah dari inflasi yang stabil, perbaikan mobilitas masyarakat, dan kebijakan yang akomodatif," katanya.

 

 

 

Proyek Strategis Nasional Sejalan dengan ESG

Terkait dengan kebijakan investasi dan ESG, Rully menggarisbawahi, saat ini kebijakan pemerintah sudah fokus mendorong investasi melalui sektor-sektor prioritas yang memiliki nilai tambah. 

Selain itu, ia melanjutkan, saat ini proyek strategis nasional sudah sejalan dengan agenda ESG Nasional, seperti program ketenagalistrikan (pengembangan infrastruktur, PLTS atap/rooftop solar power plant nasional), pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dari hulu ke hilir. 

Untuk pengembangan pabrik baterai EV, Rully mengatakan saat ini pemerintah sudah mengembangkan pabrik smelter nikel di Halmahera Timur dan di Pomalaa.

Dalam penandatanganan kerja sama tersebut, turut hadir Rektor Kalbis Institute Naik Henokh Parmenas, Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Desain Kalbis Institute Hendro Susanto, dan Governor of the Financial Supervisory Service Korea Lee Bok Hyun. 

Turut serta CEO Mirae Asset Sekuritas Indonesia Tae Yong Shim, Direktur Mirae Asset Sekuritas Indonesia Arisandhi Indrodwisatio, dan Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Korea Gandi Sulistiyanto.  

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya