Menelisik Kinerja Saham Emiten Orang Terkaya Indonesia

Berdasarkan data the Worlds Realtime Billionaire Forbes per 19 Juni 2023, Hartono Bersaudara masih memimpin dalam daftar orang terkaya di Indonesia.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 19 Jun 2023, 21:24 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2023, 21:24 WIB
Pembukaan-Saham
Daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes, Hartono bersaudara masih memimpin. Bos grup Djarum ini memiliki sejumlah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Daftar orang terkaya di Indonesia acap mengalami pergeseran, meski beberapa posisi teratas masih diisi orang yang sama. Melansir data The Worlds Realtime Billionaire Forbes per 19 Juni 2023, Hartono Bersaudara memimpin dalam daftar orang terkaya Indonesia. Peringkat pertama diduduki oleh R. Budi Hartono dengan kekayaan USD 26,2 miliar. Sedangkan di posisi kedua ada Michael Hartono dengan kekayaan USD 25,1 miliar.

Bos Grup Djarum ini diketahui memiliki tiga perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Antara lain, Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), Supra Boga Lestari Tbk (RANC) atau Ranch Market, dan yang belum lama IPO yakni PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli.

Harga saham BBCA pada perdagangan Senin, 19 Juni 2022 ditutup turun 0,55 persen ke posisi 9.000. Saham BBCA dibuka pada posisi 9.000 dan bergerak pada rentang 9.000-9.050.

Melansir data RTI, Frekuensi perdagangan saham BBCA tercatat sebanyak 10.097 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 32,22 juta lembar senilai Rp 291,48 miliar. Dalam sepekan, harga saham BBCA turun 1,64 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, saham perseroan masih tercatat naik 18,81 persen.

TOWR ditutup naik 1,99 persen ke posisi 1.025. TOWR dibuka pada posisi 1.010 dan bergerak pada rentang 1.005-1.025. Frekuensi perdagangan saham TOWR tercatat sebanyak 1.875 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 7,27 juta lembar senilai Rp 7,41 miliar. Dalam sepekan, harga saham TOWR naik 1,49 persen. Dalam setahun terakhir, TOWR naik 6,22 persen.

RANC ditutup stagnan atau mengalami perubahan 0,00 persen di posisi 675. Frekuensi perdagangan yakni 8 kali. Volume saham yang ditransaksikan 5,3 ribu lembar senilai RP 3,58 juta. Dalam sepekan, harga saham RANC naik 3,85 persen. Namun dalam satu tahun terakhir, harga saham RANC terkoreksi 51,61 persen.

Saham BELI juga tak banyak mencatatkan pergerakan. Saham BELI ditutup stagnan atau mengalami perubahan 0,00 persen di posisi 456. Harga tersebut naik tipis dari harga IPO 450 per saham yang digelar pada Oktober 2022. Frekuensi perdagangan saham BELI tercatat sebanyak 116 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 754,10 ribu lembar senilai Rp 344,3 juta.

Low Tuck Kwong dan Gerak Saham BYAN

Pertambangan  PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Foto bayan.com.sg
Pertambangan PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Foto bayan.com.sg

Selanjutnya ada Low Tuck Kwong yang menempati peringkat ketiga sebagai orang terkaya saat ini dengan kekayaan USD 21,7 miliar. Low Tuck Kwong merupakan pendiri perusahaan batu bara PT Bayan resources Tbk (BYAN).

Saham BYAN ditutup turun 0,49 persen ke posisi 15.250. BYAn dibuka pada posisi 13.350 dan bergerak pada rentang 15.250-15.800. Frekuensi perdagangan saham BYAN tercatat sebanyak 379 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 145,10 ribu lembar senilai Rp 2,23 miliar. Saham BYAn terkoreksi 3,17 persen dalam sepekan. Namun telah naik 188,28 persen dalam satu tahun terakhir.

Sri Prakash Lohia

Kekayaan Sri Prakash Lohia tercatat sebesar USD 7,2 miliar. Ia diketahui memiliki satu perusahaan tercatat di BEI, yakni PT Indo-Rama Synthetics Tbk (INDR). Saham INDR ditutup stagnan atau mengalami perubahan 0,00 persen dari penutupan sebelumnya di posisi 4.260.

Saham INDR dibuka pada posisi 4.260 dan sempat bergerak pada rentang 4.260-4.280 Frekuensi perdagangan saham INDR tercatat sebanyak 56 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 18,4 ribu lembar senilai Rp 78,56 juta. Dalam sepekan, harga saham INDR naik 4,93 persen. Namun dalam satu tahun terakhir, harga saham INDR susut 59,14 persen.

Prajogo Pangestu

Prajogo Pangestu  tercatat memiliki kekayaan sebesar USD 5,5 miliar. Dia diketahui memiliki beberapa perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain, Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), dan PT Gozco Plantation Tbk (GZCO), dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) yang baru saja debut pada Maret lalu.

Saham BRPT ditutup stagnan atau mengalami perubahan 0,00 persen dari penutupan sebelumnya di posisi 770. Saham BRPT dibuka pada posisi 785 dan bergerak pada rentang 760-785. Frekuensi perdagangan saham BRPT yakni 2.359 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 25,18 juta lembar senilai Rp 19,38 miliar. Dalam sepekan, harga saham BRPT naik 4,05 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, BRPT susut 6,27 persen.

 

Gerak Saham TPIA hingga CUAN

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham TPIA juga stagnan di posisi 2.070. TPIA dibuka pada posisi 2.080 dan bergerak pada rentang 2.070-2110. Frekuensi perdagangan sebanyak 1.785 kali. VOlume saham yang diperdagangkan sebanyak 9,69 juta lembar senilai Rp 20,24 miliar. Saham TPIA naik 0,49 persen dalam sepekan, tetapi terkoreksi 19,42 persen dalam satu tahun terakhir. GZCO naik 1,08 persen ke posisi 94.

Saham GZCO dibuka pada posisi 94 dan bergerak pada rentang 94-97. Frekuensi perdagangan GZCO tercatat 2.824 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 37,34 juta lembar senilai Rp 3,56 miliar. GZCO naik 8,05 persen dalam sepekan, namun terkoreksi 54,81 persen dalam setahun terakhir.

Saham CUAN ditutup turun 5,03 persen ke posisi 945. CUAN dibuka pada posisi 995 dan bergerak pada rentang 935-1.020. Frekuensi perdagangan saham CUAn yakni 3.683 kali.

Volume saham yang ditransaksikan yakni 14,41 juta lembar senilai Rp 14,06 miliar. Dalam sepekan, harga CUAN telah naik 6,78 persen, dan naik sekitar empat kali lipat dari harga IPO sebesar 220 per lembar.

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain
Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya