Liputan6.com, Jakarta - Emiten pengembang industri baterai, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) resmi mengangkat Andrew Phillip Starkey sebagai Direktur Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perdana usai menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 18 April 2023.
Presiden Direktur Merdeka Battery Materials Devin Ridwan mengatakan, pemegang saham menyetujui sejumlah keputusan strategis, di antaranya pengangkatan Andrew Phillip Starkey sebagai Direktur Perseroan dan persetujuan Laporan Tahunan beserta pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun buku 2022.
Baca Juga
Dalam RUPST ini, Merdeka Battery Materials juga melaporkan realisasi penggunaan dana hasil Initial Public Offering (IPO) sampai dengan akhir Mei 2023.
Advertisement
"Kami menyampaikan terima kasih kepada para pemegang saham yang telah mendukung semua usulan manajemen dalam RUPST MBMA perdana sebagai perusahaan tercatat. Kami berkomitmen untuk menjalankan rencana bisnis yang telah disusun secara seksama, agar nilai perusahaan terus meningkat sejalan dengan program hilirisasi yang menjadi fokus bisnis MBMA,” kata Presiden Direktur MBMA, Devin Ridwan dalam keterangan resminya, Jumat (30/6/2023).
Komposisi Direksi Merdeka Battery Materials setelah RUPST hari ini adalah sebagai berikut:
- Presiden Direktur : Devin Ridwan
- Wakil Presiden Direktur : Jason Laurence Greive
- Direktur : Titien Supeno
- Direktur : Andrew Phillip Starkey
Devin mengatakan, pengangkatan Andrew dilakukan untuk memperkuat struktur manajemen dalam mengelola bisnis MBMA yang semakin besar.
Melalui konsolidasi pada struktur manajemen serta didukung oleh rekam jejak Andrew di sektor investasi dan pertambangan, diharapkan akan semakin memudahkan gerak MBMA dalam memaksimalkan peluang di masa mendatang demi peningkatan kinerja perseroan.
Andrew telah bergabung di Grup Merdeka sejak 2022. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Managing Director di Macquarie Group, Vice President di Goldman Sachs dan Executive Director di Presidio Capital. Ia juga turut mendirikan Pierfront Capital dan menjabat sebagai Managing Director dari 2016 hingga 2022.
Realisasi Dana IPO
Perseroan juga menyampaikan realisasi dana IPO sampai dengan akhir Mei 2023 telah mencapai 53 persen dari hasil bersih dana IPO MBMA, yang diantaranya digunakan untuk pembayaran lebih awal seluruh pokok utang kepada PT Merdeka Copper Gold Tbk dan ING Bank N.V., cabang Singapura masing-masing sebesar USD 225 juta dan USD 75 juta atau setara dengan Rp4,46 triliun.
Dana IPO lainnya digunakan untuk modal kerja Perseroan seperti biaya karyawan, biaya jasa profesional dan biaya keuangan, dan membiayai modal kerja PT Zhao Hui Nickel (ZHN) (entitas anak Perseroan), seperti pembelian bahan baku utama, bahan baku pembantu, biaya listrik, serta biaya karyawan.
Para pemegang saham MBMA melalui RUPST juga menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2022 yang mayoritas dialokasikan untuk memperkuat modal perusahaan. Pada 2022, MBMA mencatat pendapatan sebesar USD 455,74 juta dengan laba tahun berjalan senilai USD 37,85 juta. Per 31 Desember 2022, total aset perusahaan telah mencapai sebesar USD 2,42 miliar.
Advertisement
Umumkan Akuisisi 60 Persen Huaneng Metal, Saham Boy Thohir Merdeka Battery Materials Malah Lesu
Sebelumnya, saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) terpantau lesu pada perdagangan hari ini, Selasa 9 Mei 2023. Hingga penutupan sesi I, saham MBMA ditutup turun 1,26 persen ke posisi 875. Saham MBMA dibuka pada posisi 795 dan bergerak pada rentang 785-800.
Melansir data RTI, frekuensi transaksi saham Merdeka Battery Materials tercatat sebanyak 1.785 kali. Volume saham yang diperdagangkan yakni 29 juta lembar senilai Rp 22,94 miliar.
Penurunan harga saham MBMA terjadi usai perusahaan milik Garibaldi (Boy) Thohir itu mengumumkan rencana akuisisi 60 persen saham di PT Huaneng Metal Industry (HNMI), fasilitas konversi high-grade nickel matte (HGNM) yang berlokasi di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
Total pertimbangan untuk akuisisi yang diusulkan adalah sekitar USD 75 juta untuk 60 persen saham MBMA di HNMI, dengan anak perusahaan Tsingshan memegang 40 persen sisanya. Akuisisi yang diusulkan akan memungkinkan MBMA untuk mentransisikan basis aset RKEF yang lebih besar ke produksi nikel Kelas 1 dan membuka nilai.
Akuisisi yang diusulkan ditargetkan selesai pada pertengahan 2023, dengan tunduk pada penyelesaian persyaratan yang lazim untuk transaksi semacam ini.
HNMI dibangun dan ditugaskan oleh Eternal Tsingshan Group Limited (Tsingshan) dan telah berproduksi secara stabil sejak 2022.
HNMI memproses nikel matte kadar rendah (LGNM) 1 yang diproduksi oleh smelter RKEF, mengurangi kandungan besi, untuk menghasilkan HGNM mengandung lebih dari 70 persen nikel.
Secara historis HNMI telah mempertahankan tingkat produksi tahunan sebesar 50.000 ton nikel dalam matte 2 nikel. Belakangan ini, produsen HGNM di IMIP telah mencapai margin EBITDA tambahan di atas nickel pig iron (NPI) sekitar USD 2.000 per ton.
Merdeka Battery Materials Bakal Akuisisi Perusahaan Nikel Setara Rp 1,1 Triliun, Kapan?
Sebelumnya, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) telah menandatangani perjanjian bersyarat untuk mengakuisisi 60 persen saham PT Huaneng Metal Industry (HNMI).
Perusahaan tersebut memiliki fasilitas high-grade nickel matte (HGNM) yang berada di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Total pertimbangan untuk akuisisi yang diusulkan adalah sekitar USD 75 juta atau Rp 1,10 triliun (asumsi kurs Rp 14.719 per dolar AS) untuk kepemilikan 60 persen saham MBMA di HNMI, dengan anak perusahaan Tsingshan memegang 40 persen sisanya.
Sebagaimana diketahui, HNMI dibangun dan dijalankan oleh Eternal Tsingshan Group Limited (Tsingshan) serta telah berproduksi secara stabil sejak 2022. HNMI memproses nikel matte tingkat rendah (LGNM) yang diproduksi oleh pelebur RKEF, mengurangi kandungan besi, untuk menghasilkan HGNM yang mengandung lebih dari 70 persen nikel.
Secara historis, HNMI telah mempertahankan tingkat produksi tahunan sebesar 50.000 ton nikel dalam matte nikel. Belakangan ini, produsen HGNM di IMIP telah mencapai margin EBITDA tambahan di atas nickel pig iron (NPI) sekitar USD 2.000 per ton.
Advertisement
Target Akuisisi
Adapun, akuisisi yang diusulkan akan memungkinkan Merdeka Battery Materials untuk mentransisikan basis aset RKEF yang lebih besar ke produksi nikel kelas 1 dan unlock value.
"Akuisisi yang diusulkan ditargetkan selesai pada pertengahan 2023, dengan tunduk pada penyelesaian persyaratan yang lazim untuk transaksi semacam ini," kata Manajemen Perseroan dalam laman resminya, Senin (8/4/2023).
Akuisisi yang diusulkan HNMI, sebuah aset operasi yang akan memberikan arus kas langsung, menunjukkan kemampuan MBMA untuk memperoleh margin keuntungan tambahan dari produksi dan penjualan HGNM dan memproduksi berbagai intermediet nikel untuk memanfaatkan dinamika pasar.
Sebagai bagian dari strategi Merdeka Battery Materials untuk memberikan nilai tambah kepada pemegang sahamnya, perseroan terus evaluasi nikel matte tambahan dan proyek ekspansi hilir lainnya untuk menghasilkan bahan baterai kelas 1 bernilai tambah lebih tinggi, yang sangat penting untuk mendukung rantai nilai kendaraan listrik yang berkembang pesat.