Liputan6.com, Jakarta PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) akan melakukan konversi utang menjadi ekuitas dan konversi utang menjadi obligasi wajib konversi (OWK) melalui proses Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD atau Private Placement).
Rencana tersebut telah mendapat restu pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Waskita Beton Precast Tahun Buku 2023 pada Jumat, 30 Juni 2023 lalu.
Baca Juga
Pada private placement ini, WSBP akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 33,60 Miliar saham baru seri C yang akan dibagikan kepada seluruh kreditur dagang (vendor) dan OWK senilai Rp 2,52 triliun yang akan dibagikan kepada pemegang obligasi dan PT Bank DKI. OWK tersebut akan dikonversi menjadi saham seri C WSBP pada tahun 2033.
Advertisement
“Aksi korporasi ini dilakukan dalam rangka restrukturisasi keuangan perusahaan dan komitmen penyelesaian kewajiban sesuai kesepakatan dalam homologasi,”ungkap Vice President of Corporate Secretary PT Waskita Beton Precast Tbk, Fandy Dewanto dalam keterangan resmi, Kamis (6/7/2023).
Seiring dengan restrukturisasi keuangan yang dilakukan, WSBP juga menjalankan program restrukturisasi bisnis. Melalui program transformasi bisnis ini dan menuju usia WSBP ke-9 tahun, perusahaan ingin melakukan perbaikan pada seluruh lini perusahaan untuk mewujudkan business sustainability, peningkatan pangsa pasar, dan mampu menyelesaikan kewajiban kepada para kreditur. Upaya ini sejalan dengan komitmen manajemen untuk meningkatkan nilai dari para shareholders dan terus berkontribusi untuk pembangunan infrastruktur secara menyeluruh.
Program besar tersebut didukung oleh tiga pilar yaitu pertama Operational Excellence. Persaingan dan perubahan dunia usaha saat ini mendorong perusahaan untuk terus bertumbuh melalui peningkatan efisiensi, perbaikan likuiditas dan peningkatan fungsi sumber daya manusia akan berdampak pada keunggulan kompetitif, efisiensi dan efektivitas dalam operasional perusahaan.
Langkah Lain
Kedua, Business Nourishment yang berfokus pada perbaikan proses bisnis perusahaan untuk menciptakan kemampuan bersaing, optimalisasi aset serta membangun penciptaan pencitraan perusahaan.
Ketiga, Technology & Digitalization berfokus pada berfokus pada efisiensi proses berbasis digital dan penciptaan produk berbasis kebutuhan pasar yang bertujuan untuk memberikan optimalisasi profit.
“Ketiga pilar utama ini yang akan menjadi fokus dalam program transformasi WBP, yang bertujuan untuk memperbaiki work process kegiatan operasional, relasi & strategi marketing dalam memperoleh pasar, dan pengembangan teknologi perusahaan ke depan,” imbuh Fandy.
Saat ini beberapa aksi korporasi dari transformasi bisnis yang sudah berjalan di antaranya efisiensi biaya melalui program clustering untuk unit plant & unit batching plant, sentralisasi perbaikan alat untuk lini produksi, meningkatkan efektivitas kerja melalui program integration working in connectivity, system e-procurement di lini bisnis perusahaan sebagai bentuk adaptasi digital dan teknologi yang mendukung perbaikan tata kelola perusahaan, pengembangan program LMS (Learning Management System) untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, hingga membangun & memperkuat corporate image melalui soft & hard campaign.
Ke depannya perusahaan akan berfokus untuk meningkatkan perolehan pasar eksternal melalui 3 lini bisnis usaha utama yaitu precast, readymix dan jasa konstruksi dan instalasi.
“Kami juga akan mengintegrasikan strategi bisnis melalui program one stop concrete solution, menjalankan sistem lean manufacturing di lini perusahaan, dan pemenuhan IT Master Plan Road Map sebagai bentuk upgrading perusahaan di bidang digital dan teknologi,” kata dia.
WSBP juga terus berkomitmen melakukan perbaikan tata kelola dalam setiap proses bisnis dan menerapkan manajemen risiko yang baik yang diimbangi dengan pengembangan inovasi dan digitalisasi perusahaan.
Advertisement