GOTO Batalkan Rencana IPO di Luar Negeri pada 2023, Ini Alasannya

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan tidak melakukan IPO internasional yang rencananya digelar Desember 2023.

oleh Agustina Melani diperbarui 31 Okt 2023, 06:46 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2023, 22:30 WIB
Gojek dan Tokopedia bentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia.
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) membatalkan rencana melepas saham perdana atau initial public offering (IPO) internasional. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) membatalkan rencana melepas saham perdana atau initial public offering (IPO) internasional. Langkah tersebut diambil seiring perseroan menyatakan telah memiliki modal cukup.

Mengutip dari keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk menyampaikan berdasarkan keterbukaan dalam prospektus IPO dan persetujuan pemegang saham yang diperoleh pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 30 Juni 2023 sehubungan dengan rencana perseroan untuk menggelar IPO internasional pada akhir Desember 2023. Namun, perseroan memutuskan tidak menempuh jalur IPO internasional.

"Mempertimbangkan memiliki modal yang cukup untuk menunjang usaha dan ekseskusi rencana bisnisnya yang didukung oleh saldo kas dan deposito jangka pendek yang solid Rp 25,2 triliun pada akhir kuartal III 2023, perseroan telah memutuskan untuk tidak menempuh jalur IPO internasional,” tulis Sekretaris Perusahaan GoTo Gojek Tokopedia, R.A Koesoemohadiani dalam keterbukaan informasi BEI.

Akan tetapi, jika perseroan memutuskan untuk menggelar IPO internasional pada masa mendatang, perseroan akan meminta persetujuan baru dari pemegang saham. Hal ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Perseroan menyebutkan, tingkat penggunaan bersih kas (Net Cash Burn) berkurang 76% dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga Perseroan memiliki modal lebih dari cukup untuk menjalankan kegiatan bisnisnya dan mengeksekusi rencana saat ini.

Perseroan juga memaparkan strategi memperluas pasar potensial (total addressable market atau TAM) melalui pengembangan produk dan layanan yang mampu menjawab kebutuhan konsumen yang lebih peka terhadap harga (price conscious customers).

“Sinergi ekosistem yang semakin kuat ini menjadi keunggulan kami di tengah kompetisi yang semakin ketat. Grup GoTo akan terus beradaptasi secara taktis serta di saat yang sama terus berinvestasi untuk mendukung strategi bisnis jangka panjang Perseroan,”

Pada penutupan perdagangan saham Senin, 30 Oktober 2023, saham GOTO stagnan di posisi Rp 56 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 58 dan terendah Rp 55 per saham. Total frekuensi perdagangan 18.159 kali dengan volume perdagangan 58.864.796 saham. Nilai transaksi Rp 335,1 miliar.

Kinerja hingga Kuartal III 2023

GoTo
Gojek, platform layanan on-demand dan perusahaan teknologi Tokopedia di Indonesia mengumumkan pembentukan grup GoTo.

Sebelumnya diberitakan, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan hasil kinerja keuangan hingga September 2023. GoTo Gojek Tokopedia mencatatkan peningkatan dari sisi pendapatan dan mampu menekan rugi bersih.

Mengutip laporan keuangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (30/10/2023), GoTo Gojek Tokopedia mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 10,51 triliun per kuartal III 2023 atau naik 31,89 persen year on year (YoY) dibandingkan pendapatan perusahaan per kuartal III 2022 senilai Rp 7,96 triliun.

GOTO turut membukukan biaya beban senilai Rp 19,31 triliun per kuartal III 2023, turun 37,15 persen YoY dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 30,72 triliun.

Sementara itu, GoTo Gojek Tokopedia berhasil menekan rugi usaha menjadi Rp 8,79 triliun per kuartal III 2023. Angka itu turun dibandingkan rugi usaha GOTO per kuartal III 2022 senilai Rp 22,75 triliun. 

Hingga akhir kuartal III 2023, GOTO mengantongi rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 9,54 triliun. Angka tersebut dibandingkan rugi bersih GOTO pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar Rp 20,32 triliun. 

GOTO memiliki total aset sebesar Rp 132,03 triliun per akhir kuartal III 2023 atau turun dibandingkan total aset perusahaan pada akhir 2022 yakni senilai Rp 139,21 triliun.

 Total liabilitas GOTO berjumlah Rp 16,03 triliun hingga kuartal III 2023, turun dibandingkan total liabilitas emiten tersebut pada akhir 2022 sebesar Rp 16,49 triliun.

Adapun total ekuitas GOTO per akhir kuartal III 2023 tercatat sebesar Rp 116 triliun, menurun dibandingkan total ekuitas perusahaan pada akhir 2022 senilai Rp 122,72 triliun.

Pada penutupan perdagangan Senin, 30 Oktober 2023, saham GOTO stagnan Rp 56. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 58 dan terendah Rp 55 per saham. Total frekuensi perdagangan 18.159 kali dengan volume perdagangan 58.864.796 saham. Nilai transaksi Rp 335,1 miliar.

 

 

Alasan GOTO Bikin Aplikasi Gopay Tersendiri, Terpisah dari Gojek dan Tokopedia

GoTo Financial, unit bisnis financial technology PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), resmi meluncurkan aplikasi GoPay. (Elga/Liputan6.com)
GoTo Financial, unit bisnis financial technology PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), resmi meluncurkan aplikasi GoPay. (Elga/Liputan6.com)

Sebelumnya diberitakan, Direktur Utama GOTO Patrick Walujo mengungkapkan alasan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melalui GoTo Financial meluncurkan aplikasi GoPay untuk memperluas pemakaian di kalangan masyarakat yang belum akses Gojek dan Tokpedia. Namun, aplikasi ini terpisah dari Gojek dan Tokopedia.

Aplikasi GoPay telah diluncurkan pada Rabu, 26 Juli 2023 dan sudah tersedia di beberapa kota di Indonesia sebagai bagian trial. GoPay digital ini sebagai wallet karya anak bangsa dan terbesar di Indonesia yang menjadi bagian utama strategi GoTo untuk memberikan layanan keuangan digital terpadu bagi Indonesia.

“Aplikasi ini dibuat untuk GoPay bisa merambah masyarakat Indonesia yang lebih luas, terutama yang belum menjadi konsumen atau pengguna layanan Gojek dan Tokopedia,” ujar Patrick saat Peluncuran Aplikasi GoPay di Kantor Gojek, Jakarta, Rabu, 26 Juli 2023.

Patrick berharap aplikasi GoPay ini sebagai langkah awal bagi pengguna untuk menjadi pelanggan Gojek dan Tokopedia. Namun, aplikasi tersebut tidak akan menggantikan aplikasi GoPay yang sudah ada di aplikasi Gojek dan Tokopedia saat ini.

Sementara itu, Presiden Unit Bisnis Financial Technology GoTo Hans Patuwo menuturkan, peuncuran aplikasi GoPay menjadi salah satu titik pencapaian terpenting bagi GoTo Financial.

"Aplikasi ini kami hadirkan untuk memberikan akses layanan keuangan yang mudah dan relevan bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang saat ini belum menggunakan Gojek maupun Tokopedia," kata dia.

Berdasarkan informasi dari Bank Indonesia, terdapat 97 juta orang dewasa di Indonesia yang masuk ke dalam kategori unbanked atau tidak memiliki akun di bank. Dengan begitu, GoTo Financial berkomitmen untuk bisa memberikan akses finansial yang mudah dan aman bagi semua.

 

Fitur Gopay

GoTo Financial, unit bisnis financial technology PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), resmi meluncurkan aplikasi GoPay. (Elga/Liputan6.com)
GoTo Financial, unit bisnis financial technology PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), resmi meluncurkan aplikasi GoPay. (Elga/Liputan6.com)

“Kami mempersiapkan setiap aspek agar aplikasi GoPay benar-benar bisa menjangkau semua, mulai dari ukuran ringan kurang dari 25 MB di Android hingga desain ringkas sehingga mudah dipahami dan memberikan user experience terbaik bagi pengguna. Melalui aplikasi GoPay, kami ingin menghilangkan keterbatasan masyarakat dalam mendapatkan layanan keuangan,” tutur Hans.

Ia menuturkan, dengan ukuran ringan dan desain ringkas ini dihadirkan berdasarkan riset mendalam dan juga masukan dari pengguna. Aplikasi GoPay juga telah dilengkapi beragam fitur, seperti gatis transfer instan ke mana saja hingga 100 kali per bulan, termasuk transfer dari akun GoPay ke akun GoPay lainnya, dari akun GoPay ke rekening bank, dan dari rekening bank ke rekening bank lainnya.

Selain itu, pengguna dapat selalu membeli pulsa dan paket data dengan harga spesial di aplikasi GoPay dan menikmati biaya administrasi yang minim untuk pembayaran tagihan BPJS, PLN dan lainnya dan aplikasi GoPay juga memiliki fitur laporan pengeluaran yang dapat secara otomatis memberikan gambaran transparan kepada pengguna terkait pengeluaran mereka.

Hal tersebut akan membantu mereka dalam merencanakan keuangan dengan lebih baik lagi. Harapannya, kehadiran fitur ini dapat meningkatkan literasi keuangan masyarakat dalam jangka panjang

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya