Serap Puluhan Ribu Tenaga Kerja, Sampoerna Bakal Buka Fasilitas Produksi SKT

PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) menyatakan, realisasi rencana penyerapan tenaga kerja untuk fasilitas produksi SKT dimulai di Blitar dan Tegal.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Nov 2023, 19:43 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2023, 19:41 WIB
Serap Puluhan Ribu Tenaga Kerja, Sampoerna Bakal Buka Fasilitas Produksi SKT
PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) berencana menyerap puluhan ribu tenaga kerja baru yang akan tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Barat(AFP Photo/Juni Kriswanto)

Liputan6.com, Jakarta - PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) berencana menyerap puluhan ribu tenaga kerja baru yang akan tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Barat untuk fasilitas produksi Sigaret Kretek Tangan (SKT). Hal ini sejalan dengan tren pemulihan segmen SKT.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (23/11/2023), penyerapan tenaga kerja ini akan langsung membuka lapangan kerja sekaligus juga menciptakan efek berganda bagi masyarakat setempat.

Realisasi rencana itu dimulai dengan pembukaan fasilitas produksi baru SKT Sampoerna di Blitar, Jawa Timur dan Kabupaten Tegal, Jawa Tengah yang dijadwalkan mulai beroperasi pada semester I 2024. Saat ini, pemilihan lokasi dan proses persiapan tengah dilakukan di kedua area tersebut, termasuk rencana perekrutan karyawan.

"Sebagai perusahaan yang telah beroperasi selama 110 tahun di Indonesia, penambahan fasilitas produksi SKT Sampoerna melalui investasi mencapai Rp 638 miliar (sekitar USD 42 juta) akan memperkuat portofolio SKT Sampoerna yang telah dimulai sejak 1913,” ujar Presiden Direktur Sampoerna, Vassilis Gkatzelis.

Ia menambahkan, dengan pembukaan fasilitas produksi SKT dan tambahan tenaga kerja baru, pihaknya optimitis langkah Sampoerna ini akan meningkatkan kesempatan kerja di sektor formal bagi masyarakat setempat sekaligus menciptakan multiflier effect yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi dan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan di wilayah tersebut.

“Kami mengapresiasi upaya pemerintah untuk menjaga iklim usaha dan investasi yang kondusif serta terprediksi di Indonesia, termasuk kebijakan yang mendorong kinerja sektor padat karya SKT,” ujar Vassilis.

Penciptaan Lapangan Kerja

(Foto: Dok PT HM Sampoerna Tbk)
House of Sampoerna (Foto: Dok PT HM Sampoerna Tbk)

Ia menuturkan, upaya ini secara langsung berdampak positif pada penciptaan lapangan kerja di sektor formal dan perputaran ekonomi daerah yang selanjutnya turut meningkatkan perekonomian nasional.

Pada kesempatan terpisah, Sampoerna telah melaporkan rencana ini kepada kepala daerah dan dinas terkait setemat.

"Kami mengucapkan terima kasih atas sambutan positif serta dukungan pemerintah daerah terhadap rencana kami untuk menambah serapan tenaga kerja di Kota Blitar dan Kabupaten Tegal,” kata dia.

Ia berharap dukungan pemerintah daerah dan pusat terus berlanjut dalam bentuk kebijakan yang mendukung sektor industri padat karya SKT.

Saat ini, Sampoerna operasikan empat fasilitas produksi SKT di Surabaya, Malang, dan Probolinggo. Dua fasilitas produksi sigaret mesin di Pasuruan dan Karawang, serta satu fasilitas produksi produk tembakau inovatif bebas asap di Karawang. Selain itu, Sampoerna juga bermitra dengan 38 mitra produksi sigaret (MPS) yang tersebar di 28 kabupaten/kota di Jawa.

MPS dimiliki dan dioperasikan oleh pengusaha daerah dan atau koperasi setempat untuk produksi merek-merek SKT Sampoerna. Total tenaga kerja Sampoerna saat ini mencapai lebih dari 76.000 orang, secara langsung dan tidak langsung. Sekitar 90 persen di antaranya adalah pekerja fasilitas produksi SKT.

Selain pembukaan fasilitas produksi SKT Sampoerna di Kota Blitar dan Kabupaten Tegal, juga akan terjadi penambahan serapan puluhan ribu tenaga kerja baru yang dilakukan oleh MPS di Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Barat serta penambahan lima MPS baru yang akan berlokasi di Jawa Timur dan Jawa Tengah pada semester I 2024.

“Pada 2024, mitra kami dalam memproduksi SKT Sampoerna akan menjadi 43 MPS yang tersebar di Jawa,” ujar dia.

Tingkatkan Penyerapan Bahan Baku

Logo PT HM Sampoerna Tbk
Logo PT HM Sampoerna Tbk

Vassilis menuturkan, penambahan fasilitas produksi Sampoerna dan MPS tidak saja akan menambah kemitraan dengan pengusaha daerah/koperasi setempat serta total serapan tenaga kerja, tetapi juga akan meningkatkan penyerapan bahan baku tembakau dan cengkih dari petani Indonesia. Penggunaan bahan baku rokok buatan tangan membutuhkan dua kali lebih banyak tembakau dan cengkih dibandingkan rokok buatan mesin.

Vassilis menuturkan, Sampoerna konsisten mendukung kesejahteraan karyawan SKT. “Kami bangga dengan penciptaan nilai yang dilakukan oleh Sampoerna selama 110 tahun. Karyawan SKT kami didominasi oleh perempuan yang mayoritasnya mengemban peran ganda sebagai tulang punggung keluarga,” tutur dia.

Kelangsungan industri tembakau nasional bergantung pada kerangka kerja yang terprediksi, meliputi kebijakan cukai, regulasi produk tembakau, serta kebijakan lain yang berperan penting dalam mendorong inovasi dan teknologi, berdasarkan sains untuk menawarkan alternatif produk tembakau yang lebih baik bagi perokok dewasa.

Tingkatkan Serapan Tenaga Kerja

PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) meluncurkan produk rokok tembakau bebas asap, yaitu iqos iluma. (sulaeman/Merdeka.com)
PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) meluncurkan produk rokok tembakau bebas asap, yaitu iqos iluma. (sulaeman/Merdeka.com)

Hal ini akan berdampak langsung terhadap produsen, serapan tenaga kerja, penggunaan bahan baku tembakau dan cengkih, dan keseluruhan rantai nilai sehingga menciptakan nilai ekonomi di tingkat daerah dan nasional.

"Kami berharap penambahan puluhan ribu karyawan ini, yang dilakukan melalui pembukaan pabrik Sampoerna di Kota Blitar dan Kabupaten Tegal, penambahan 5 MPS baru, serta penambahan karyawan pada MPS yang telah ada sebelumnya akan meningkatkan serapan tenaga kerja di sektor formal dan berkontribusi pada ekonomi daerah dan nasional. Inilah salah satu wujud komitmen Sampoerna untuk ekosistem rantai nilai yang lebih luas,” kata dia.

Perseroan menyatakan telah mencatat nilai investasi lebih dari USD 6,3 miliar sejak 2005. Sampoerna merealisasikan tambahan investasi pada awal 2023 dengan fasilitas produksi baru untuk produk tembakau inovatif bebas asap di Karawang, Jawa Barat dengan fokus ekspor ke Kawasan Asia Pasifik dan pasar domestik.

Satu bulan setelahnya, Sampoerna memperkenalkan inovasi terkini berbasis sains dan teknologi paling mutakhir untuk produk tembakau bebas asap yaitu IQOS Iluma. Pada kuartal III 2023, seiring dengan fasilitas produksinya yang baru, Sampoerna juga telah selesaikan pembangunan laboratorium pengujian dan analisis berkelas dunia dengan fasilitas termutakhir, terutama untuk produk tembakau inovatif bebas asap.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya